"KELAK DIHADAPAN ALLAH SAW...KITA DITANYA TENTANG DIRI KITA, BUKAN TENTANG ORANG LAIN".
"Wahai Guru, manakah yang lebih baik, seorang Beragama yang Ibadahnya banyak, tetapi kelakuannya buruk...Ataukah seorang yang tidak beribadah, tapi kelakuannya baik pada sesama?", Tanya si Pemuda itu.
"Subhanallah...Maha Suci Allah, keduanya baik", jawab sang Guru sambil tersenyum.
"Kenapa bisa begitu Wahai Guru?". Tanya si pemuda itu lagi.
Sang Guru berkata :
"Karena orang yang tekun beribadah itu boleh jadi akan dibimbing Allah Swt untuk berkelakuan Mulia melalui Ibadahnya".
"Sedangkan orang yang baik kelakuannya itu, boleh jadi akan dibimbing Allah Swt melalui Rahmat-Nya untuk semakin taat Kepada-Nya".
"Terus, siapa yang lebih buruk?" Tanya si pemuda itu lagi...
Tiba-tiba air mata mengalir di pipi Sang Guru.
"Kita Nak...", ujar Gurunya dengan suara tersendat.
"Kitalah yang layak disebut buruk,
sebab gemar menghabiskan waktu untuk menilai orang lain...Tapi melupakan diri sendiri".
Tangis Sang Guru sambil terisak.
"Kelak di Hadapan Allah Swt...Kita ditanya TENTANG DIRI KITA, BUKAN tentang orang lain".
Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar