Kiai Abdullah Yasin Pasuruan dan Habib Abubakar Assegaf Gresik
Dalam kitab Da'wat ila Kulli Syar'in Waf yang berisi manaqib al-Habib Abubakar Assegaf Gresik yang dikenal sebagai wali qutub, disebutkan sedikit cerita tentang Kiai Abdullah bin Yasin Pasuruan, pengasuh Ponpes Salafiyah Pasuruan sebelum Kiai Hamid.
Dalam kitab itu sang muallif menukil dawuh langsung dari Kiai Abdullah Yasin, kurang lebih isinya begini:
Saya Alfaqir Abdullah bin Yasiin, saat saya di penjara oleh pemerintah Jepang di daerah Malang, saya bermimpi melihat Sayyidina al-Khalifah Abubakar bin Muhammad Gresik di rumah ayah saya, (Kiai) Yasin, saya menunggu beliau keluar.
Saat al-Habib Abubakar keluar tiba-tiba suasana menjadi terang bercahaya karena nur beliau, saya pun sungkem (berjabat tangan dalam bentuk ta'dzim) dan tanya kepada beliau: "apakah Anda khalifah di zaman ini?."
"Saya adalah khalifah akhir zaman." Jawab beliau.
Kemudian beliau masuk ke mushalla milik ayah saya (sekarang: mushalla Ponpes Salafiyah Pasuruan yang posisinya sebelah barat rumah yang ditempati oleh Kiai Taufiq Aqib), lalu beliau mematikan lampu dan tak kunjung keluar.
Saya lalu menyalakan lampu mushalla, dan ternyata beliau tidak ada, yang ada justru orang berkulit putih yang memakai pakaian Betawi. Saya pun bertanya tentang keberadaan Sayyidina al-Habib Abu Bakar kepada orang itu.
"Saya khalifahnya." Jawab orang putih itu.
Dalam hati saya bergumam harus husnu dzon (berbaik sangka) di zaman ini, orang seperti ini (sangat mungkin sekali) menjadi khalifahnya al-Habib Abubakar.
"Jika benar Anda adalah khalifahnya, maka tolong sampaikan salam saya kepada Nabi Khidir." Pinta saya memastikan.
"Ini beliau, Nabi Khidir." Jawab lelaki itu sambil menunjuk ke arah di sampingnya.
Saya lihat benar-benar ada Nabi Khidir di situ, dan beliau (Nabi Khidir) berkata: "bacalah doa ini,
اللهم يا من هو النور أخرجني من الظلمات الى النور
Dan kamu akan keluar (dari penjara) besok lusa."
Setelah itu saya bangun dari tidur, dan seketika itu hafal doa yang diijazahkan kepada saya itu, dan sungguh dawuh Nabi Khidir itu benar, dua hari setelah mimpi itu saya dikeluarkan dari penjara oleh pemerintah Jepang, sang penjajah. Intaha
SubhanaLlah, betapa kiai zaman dulu, hubungan eratnya dengan para wali bahkan Nabi Khidir.
Semoga kita mendapat manfaat dengan barokah beliau-beliau.
copas dari statusnya Al -Akh Kiai انوار محمد
Nanang Kosim Alwy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar