Habiibanaa Mundzir Al Musaawa ar. :
Saudaraku, hamba pendosa dan lemah ini sangat dho'if
menghadapi jama'ah yang semakin banyak melebihi batas perkiraan.
Setiap malam majelis hamba dihadliri antara 10 ribu sampai 40 ribu
muslimiin muslimaat. Tidak mudah ceramah untuk massa sebanyak itu.
Di antara mereka 'ulamaa, santri, pejabat, kyai, habaaib, juga pendosa,
pengangguran, pelajar, pekerja, pezina, orang yang tidak sholaat, juga
Qaum wanita, ibu-ibu lanjut usia, wanita-wanita yang baru menikah,
wanita yang belum menikah, pria-pria nakal, anak-anak kecil, orang
orang sepuh, politikus, atau orang yang masih ragu akan islaam, atau
non muslim. Anda bisa bayangkan betapa beratnya bicara untuk
menafkahi masing-masing baathin itu agar bisa menerima penyampaian
saya agar tak salah faham, apalagi jumlahnya ribuan. Sekali se'umur
hidup pun sudah sangat berat, bagaimana jika tiap malam…
Saya bertanggungjawab untuk tugas itu, bagaimana pula
memperhatikan antara masssa yang tergila-gila berdesakan ingin
bersalaman. Di lain pihak ada pula massa yang benci dengan
pengkultusan dan cium tangan. Di lain pihak ada pula kyai-kyai/habaaib
yang terdorong untuk ingin salaman dan tak bisa mencapai saya. Di
antara mereka ada pula yang kesal dan tak suka dan cemburu atas
pengagungan terhadap saya karena mereka 'ulamaa yang lebih sepuh
atau ber'ilmu. Di antara mereka yang mengiri, di antara mereka yang
benci, di antara mereka yang rindu, dan bagaimana Anda harus
menghadapi itu semua, mengimbangi itu semua, dan melewatinya
setiap malam? Saya hanya pendosa, busuk dan lebih busuk dari
mereka semua..
Saya semakin tak berdaya dan semakin tak mampu lagi, namun
jika Allooh SWT. menghendaki bisa saja Allooh memanjangkan usia saya
puluhan tahun lagi. Namun jika saya wafaat maka pastilah Allooh akan
tumbuhkan 1000 di pengganti yang lebih baik, lebih mulia dan
sempurna untuk meneruskan perjuangan luhur ini.
Saya risau dengan massa yang semakin banyak, mau saya
apakan mereka ini? Dan saya mau jadi apa? Mau jadi rajakah? Rumah
saya menanti, 1×2 meter untuk menanti sidang Akbar. Semoga di sana
saya bisa tenang dan beristirahat.
Namun jika hidup dengan keadaan ini dikehendaki oleh Allooh
SWT. berlanjut karena membuat Rosuulullooh SAW. Gembira, maka saya memilih
terus hidup demi menggembirakan beliau SAW. Namun dilema yang
sangat berat adalah rindu pada beliau SAW.
Demikian saudaraku yang kumuliakan, Semoga dalam
kebahagiaan selalu, semoga sukses dengan segala cita-cita.
#Hadiits Tentang Keutamaan Haul Dan Faaidah nya
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
من ساعد ذكر عالما وجبت له شفاعتي و شفاعته يوم القيامة
Bersabda Nabiy SAW. :
Barang Siapa Yang Membantu Suatu Peringatan Acara Haul Seorang 'Aalim Maka Lantas Baginya Syafaa'at Ku (ROSUULULLOOH SAW.) Dan Syafaa'at Shoohibul Haul Pada Hari Qiyaamat.
SubhaanAllooh, Beliau Bukan sekedar Orang 'Aalim Sahaja Melainkan Beliau Adalah Guru Kita .
Jikalau Bukan Karna Beliau Kita Tidak Mengetahui Siapa Tuhan Kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar