Senin, 05 Maret 2018

Sekilas Tentang Salafi/Wahabi Dan Bagaimana Menyikapi Mereka--

Guru Mulia Al-Habib Umar bin Hafidz:

--
Seseorang bertanya:

Kami mohon penjelasan, sebagian orang berpendapat bahwa problem yang sesungguhnya bukan terletak pada pendapat -pendapat dasar mereka (kelompok wahabi), tapi kesalahan tersebut ada pada klaim mereka dalam mengkafirkan dan menganggap sesat kelompok mayoritas, dari ummat islam, mereka ini berpendapat bahwa kelompok salafi punya pendapat dan kita pun demikian, ini termasuk bab ijtihad, orang yang berijtihad dan benar dia mendapat dua pahala, dan siapa yang salah dia mendapat satu ganjaran, ditinjau dari sisi ijtihad ini bukanlah satu permasalahan, permasalahannya ada pada cara dan etika, apakah pendapat semacam ini benar? bahwa kita boleh berpendapat dengan pendapat mereka dan kesalahan hanya pada cara mereka mengenggap sesat pada semua orang?

Jawaban Guru Mulia Al-Habib Umar bin Hafidz:

Para pendahulu mereka yang merupakan cikal bakal kelompok ini, yang melahirkan pola fikir yang mereka selami saat ini yaitu metode dalam mentakwilkan ayat dan menempatkannya pada satu perkara, sama dengan metode yang digunakan oleh mereka yang mengkafirkan para sahabat, dari kelompok khawarij dimasa imam Ali dan kaum muhajirin dan anshor.

Mereka berpendapat bahwa kaum muhajirin dan anshor telah menyalahi Al-Qur'an, karena itu mereka memeranginya, ada pula sekelompok dari mereka , mereka berpendapat bahwa para sahabat diantaranya Imam Ali lebih mengedepankan tahkim kepada pendapat orang ketimbang keputusan Al-Qur'an.

Belakangan mereka berpendapat Ahlu sunnah mengikuti madzhab dan mengabaikan Al-Qur'an dan sunnah, sama persis cara mereka mengambil keputusan hukum, Imam Ali kemudian mengutus Abdullah bin Abbas untuk menjelaskan kepada mereka, beberapa ribu orang dari mereka sadar dan kembali bergabung dengan Imam Ali dan sahabat, sementara sisanya tetap bersikukuh dengan pandangan mereka.

Apakah permasalahannya ada pada pendapat mereka atau cara mereka?

Masalahnya adalah bahwa semua pendapat mereka dibangun diatas pondasi yang salah, mengkafirkan ummat Islam dengan menggunakan ayat yang turun pada kaum kafir yang tidak mengakui Allah sebagai tuhannya, dan Muhammad sebagai utusannya, ijtihad model apa seperti ini? ijtihad yang aneh...
ayat yang diturunkan tentang orang kafir tapi diarahkan kepada ummat Islam, apakah ini ihtihad? seperti inikah ijtihad?

Cara yang mereka gunakan dalam mengkafirkan ummat Islam tidak lain merupakan cabang dari ijtihad mereka, pendapat yang mereka usung ini mengharuskan mereka untuk melihat orang lain sebagai orang musyrik dan kafir yang harus diperangi, cara mereka seperti ini tidak lain adalah cabang dari pemikiran mereka, pendapat seperti ini ketika sudah diserap oleh akal, mereka akan mengabaikan kehormatan dari darah dan harta, ia campakkan semuanya.

Jika ia melihat orang muslim lainnya yang dianggap musyrik dan kafir, maka ia anggap pula tidak lagi terhormat darahnya, hartanya dan harga dirinya, maka pendapat mereka inilah yang menjadi akar permasalahannya, adapun nantinya mereka mencaci maki, ini tidak lain adalah buahnya, kalau mereka berpendapat seperti ini niscaya tidak akan muncul tindakan seperti ini pula, tidak semua perbedaan pendapat bisa diterima, kecuali jika berangkat dari analisis yang tajam dan benar.

Namun dengan semuanya ini kita tidak boleh menghadapi mereka dengan cara yang salah pula, dengan merespon berlebihan atau melampaui batas, namun jika mereka berlebihan, kita cukup merespon sepadan dengan apa yang mereka lakukan, dan kita cegah keburukan mereka agar tidak menimpa ummat Islam semampu kita, namun kita iringi pula dengan sikap yang santun, kalau begitu manhaj kita adalah manhaj orang terdahulu dari kalangan muhajirin dan anshor, memberikan penjelasan dan mengirim utusan untuk memapatkan dalil-dalilnya, siapa yang berkenan menerima dengan senang hati kita sambut mereka, yang tidak mau terima biarkan saja.

Mereka ingin perang kita perangi, bila dia berada di tempatnya, kita tidak akan memeranginya, engkau aman di tempatmu, dan engkau apapun pendapatmu walaupun engkau sesat selama tidak membahayakan orang lain dan melampaui batasmu, namun jika engkau membahayakan orang lain dan melampaui batasmu, kami akan hentikan dirimu pada batas yang sudah ditentukan, inilah manhaj para sahabat dari kalangan Assabiqunal Awwalun yang juga merupakan manhaj para orang soleh setelah mereka sampai hari ini , yang kita pun akan berpegang teguh hidup dan mati kita.

Wallahu'alam

Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa Shobihi wasalim

silahkan tag dan share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar