Rabu, 06 November 2019

KAU INSPIRASIKU, NING

Jangankan menyapaku, cara mengingatku saja kau sudah lupa . . .

Nduk . . .

Menikah itu bukan tentang sekedar meraih kebahagiaan dalam kebersamaan saja, tidak, tapi juga tentang niatnya, jika niatmu hanya itu, maka tidak akan pernah kamu mendapatkannya, karena sesuatu yg akan binasa tidak akan pernah alamikan kebahagiaan untuk siapapun

Pernah kamu melihat  bayanganmu sendiri memberikanmu seteguk minuman saat kamu haus ? Tidak kan, itu sifat dunia, _mataul gurur_
Karena sejatinya yg bisa buat hausmu hilang adalah prmilik dunia itu sendiri

Nduk . . .

Menikah juga bukan tentang dengan siapa kamu akan menjalani hidup, tidak, tapi tentang seberapa menerima dirimu pada  siapa dan bagaimana  suamimu nanti

Jika kamu pernah berharap, kebahagiaan itu dengan cara punya suami yg bisa buatmu nyaman menjalani hidup, serba kecukupan, dengan sejuta harkat dan martabat, maka sungguh kamu tidak akan pernah dapatkan kemuliaan, karena kamu tau, semakin tinggi kelas seorang tidak mungkin ujiannya semakin ringan

Pernah kamu memilih ingin menjadi anaknya siapa ? Tidak kan, setau kamu, mereka adalah orang tua yg harus kamu mengabdikan diri pada mereka _Ma kana lahumul khiyaroh_
Tapi orang yg cerdas adalah mereka yg bisa memanfaatkan apa yg mereka miliki  untuk mendapatkan apa yg dia inginkan

Nduk . . .

Jika nanti orang tuamu sudah memasrahkan dirimu pada suamimu, maka saat itu pula, suami adalah orang tua yg harus kamu dewakan, orang tuanya adalah abahmu, adiknya adalah adikmu, anaknya adalah anakmu

Jangan sesekali kamu menganggap mereka orang lain, jangan pula memperlakukan mereka seperti keluargamu
Karena mereka Abahmu, tapi juga Ayah dari suamimu _Innahu laisa min ahlik, innahu amalun goiru sholih_

Nduk . . .

Dadio khodijah seng sugeh ati, opo seng mbok duweni kabeh kanggho bojomu

Dadio Aisyah seng sugeh akale, opo seng mbok werohi kanggo bojomu

Dadio Fathimah seng sugeh nerimane, opo seng di wei bojomu dang di syukuri

Dadio Zalikho seng ngegantungno marang pangeran, ojo marang ciptaane pangeran termasuk bojomu

Karena, dunia itu makhkuq, yg hanya bisa melahirkan mahluq, dan hanya akan menjadi cerita bagi sang kholiq, _Nabai Ma Qod Sabaq_

 Nduk . . .

Solihe anakmu tergantung sepiro  solihae ibu'e

Tergantung noto niatmu mulai saiki, nek niatmu cuma kangho awakmu, yo wes entu'e iku

Contohono poro Ahlil Bayt, mereka menjaga kemurnian dzurriyah mereka baik secara jasmani maupun rohani, khawatir anak keturunannya akan menjadi buruk, dan menjadi contoh buruk bagi umat mbahe nabi muhammad

Misale ae Mbah Ali Ridho bin Musa al Kazhim bin Jafar As-Sodiq bin Muhammad al-Bagir bin Ali Zainal Abidin bin al Husein bin Ali bin Abi Tholib
Beliau di jaga betul oleh kedua orang tuanya, sejak bahkan jauh sebelum dia dilahirkan

Tidak menikah kecuali dengan orang sholih, tidak berhubungan kecuali wes di tirakati, tidak hamil kecuali wes siap mosoni, tidak melahirkan kecuali wes siap didik ilmu lan adape

Alim nganti ora ono seng ngerti alime
Tawadduk nganti ora ono seng ngerti mulyane

Sampek Abu Hanifah ngendikan, andai bukan karena Jafar, niscaya saya akan tersesat
Sampai imam Ahmad Hambal ngendikan, andai kemuliaan mereka diberitahukan pada orang gila, niscaya akan langsung sembuh
Seng ngerti yo seng podo  tekkane

 Ngertio, nduk

Kemuliaan mereka berawal karena kesucian niat mereka
Menikah karena  mencari rido Allah, karena menjalani perintah, karena sunnah, karena menjaga trah, karena ingin anak solih solihah, karena ulama salaf jadi tedak lelampah, karen dakwah, karena ingin syafaat anak dunia dan akhirah, dan sejuta karena yg lain . . .

Mbah Abu Bakar as-Sakron bin Abdurrohman as-Segaf, iso duwe anak Mbah Abdullah Alydrus yo rahasiane iku, niat seng apik, lakone kalawan apik, didik kalawan apik, wong apek ora kiro rugi, wong apik mesti mulyo

Kamu tau, ndak ?

Saking  hawatirnya Ahli Bayt pada anaknya, mereka tidak memasrahkan pendidikan putra mereka pada orang lain, mereka mendidik tegas anak mereka sendiri sampai mapan, lalu mencarikan Guru Ngalim Wali nek wes fondasine tidak tergoyahkan

Elengo, Nduk...

Nabi muhammad itu Rosul, juga Ulul Azmi, Pamungkase poro Nabi, cubone yo mesti paling gede tanimbang liane, mulyone awakmu, tergantung sepiro abote cubomu, hebate awakmu, tergantung bisa tidaknya dirimu menyempurkan segala jenis isi daripada soal ujian tersebut

Layakah kita mendapatkan soal ujian ? Koyok dene Buyut Ibrohim

Jika hidupmu saja tanpa ujian, mana mungkin ada jawaban
Jika tidak ada jawaban, mana mungkin ada kenaikan kelas
Jika tidak ada naik kelas, mana mungkin ada kelulusan
Jika tidak ada kelulusan, mana mungkin dirimu mendapatkan pangkat jabatan luhur di sisi Tuhan

_Wa idzibtala Ibrohima robbuhu bikalimatin, Fa atammahun_

Nduk . . . 

Jangan lupa, sholato sunnah setidaknya 50 roka'at sehari dan malamnya, ben rizqine lancar tur berkah, karo di niati nirakati anak lan sak keturunane

Jangan malas berpuasa sunnah, setidaknya senin dan kamis, ngormati lelahirane kanjeng Nabi, insyallah pinaringan sehat jasmani lan rohani, kagem sampean dan keturunane 

Ojo males-males dzikir, api'e dzikir iku sholawat, sanajan lafadz cendek Shollollah Ala Muhammad, karena di sana menyebutkan nama Allah dan Rosulnya, otomatis dapat dua faedah, akeh-akeho istighfar, nanti hidupnya tenang karena jauh dari balak dan mushibah dan anaknya bukan hanya sholih tapi alim juga 

Kabeh amalan iku, niate ngambah dalane gusti Allah, ngelakoni sunnahe Rosulullah, eleng marang gusti Allah dengan bersolawat kepada Rosulullah, sekaligus moco lan ngamalno isine alQuran

 Nduk . . .

Orang hamil itu berkah, maka jangan melakukan hal yg menjadi sebab turunnya mushibah

Jika rido allah ada dibalik ta'at, maka marahnya juga ada dibalik ma'siat

Nduk . . .

Mbah Arwani itu jadi ahli Quran bukan hanya karena usaha beliau, namun lebih kepada usaha orang tuanya semasa hamil, yg tidak putus berpuasa senin dan kamis dan khotam al-Quran setiap pekan

Karena saya tau, tidak ada yg gratis di dunia ini, hebatnya keinginanmu itu tergantung seberapa hebat usahamu, jika kamu tetap disibukan dengan hal yg tidak penting, maka jangan pernah berharap anakmu menjadi orang penting

Nduk . . .

Ora usah muluk-muluk urusan dunia, rejekine menungso iku namung seng dipangan karo seng di enggo, sisanya hanya fatamorgana, kebayang tapi tidak bisa di sandang, solihnya anakmu, tergantung seberapa solihahnya ibunya, karena ayah, hanya sebagai penyandang nama, ibu adalah madrasah sebenarnya

Saksekno, betapa banyak orang solih lahir dari ayah yg biasa saja, namun, ibunya lah yg luar biasa, sebab anak itu pasti nurun ke ibunya sebagai pembentuk karakter, Mbah Fadlol as-Senori salah satunya
Ketika ibunya mengambil air di sumur,  sering kali beliau mendapatkan emas setimba, tapi beliau kembalikan ke dalam sumur, sambil mengatakan, Ya Allah, saya tidak ingin harta, saya hanya ingin anak yg alim

Nduk . . .

Hati-hati dengan apa yg kau makan, jika kamu makan racun, pasti kamu dan anakmu akan sakit bahkan mati
Maka barang syubhat apalagi haram, lebih bisa buat jiwamu sekarat dan hatimu wafat, saat itu terjadi, manusia lebih nyampah dari kotoran hewan, yg terkadang, masih bisa di jadikan pupuk kandang

Jika karena najis, pakaian tidak bisa dipakai untuk sholat, lalu bagaina dengan darah dan daging yg sudah menjadi najis karena memakan barang haram ?

Elengo, Nduk . . .
Adzab terbesar manusia itu bukan kemiskinan, tapi tercegahnya dia untuk bisa bersujud kepada Allah sebagai Tuhan, _Aba An yakuna ma'assajidin_ , Naudzu billah

Atiqurrohman Umar
Tanjung priok, 8 Shofar 1441 H l 7 Oktober 2019 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar