Minggu, 24 Februari 2019

Kisah Dalam Kitab Maulid Addiba'i

Ibnu Abbas ra. berkata:

السابق بالخيرات يدخل الجنّة بغير حساب, و المقتصد يدخل الجنّة برحمة الله, و ظالم لنفسه يدخل الجنة بشفاعة سيدنا محمد صلى الله عليه و سلّم

''orang yang lebih dulu melakukan kebaikan akan masuk surga tanpa dihisab, orang yang pertengahan akan masuk surga karna kasih sayang Allah, dan orang yang menganiaya diri sendiri akan masuk surga dengan syafa'at (pertolongan) Nabi Muhammad Saw.

Maka selama seseorang mati dengan membawa kalimat لا اله الا الله محمد رسول الله maka dia tidak akan kekal di dalam neraka dan akan masuk ke dalam surga nya Allah..

Didalam maulid Ad-Dibai disebutkan:

dari ‘Atha’ bin Yasar dari Ka’ab Al-Ahbar telah berkata: Ayahku telah mengajarkan kpadaku kitab Taurat hingga tamat, kecuali selembar saja yang tidak diajarkan dan memasukkannya ke dalam peti.

Maka setelah ayahku meninggal, aku membuka peti itu, ternyata selembar kitab Taurat tadi menerangkan tentang akan Iahirnya nabi akhir zaman yang tempat kelahirannya di kota Makkah dan berpindah ke Madinah serta kekuasaannya meluas ke negeri Syam.

Beliaum encukur rambutnya dan berkain pada pinggangnya. Beliau adalah sebaik-baiknya para nabi, dan umatnya juga sebaik-baik umat. Mereka bertakbir mengagungkan kebesaran Allah Yang Maha Tinggi atas segala kemuliaan. Mereka berbaris pada waktu salat sebagaimana barisan mereka di dalam peperangan. Hati mereka merupakan tempat kitabnya. Mereka selalu memuji dalam keadaan duka dan suka.

Sepertiga dari mereka masuk surga tanpa dihisab, sepertiga Iagi datang dengan dosa-dosanya, lalu diampuni. Dan yang sepertiga lainnya datang dengan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan besar.

Maka Allah Ta’ala berfirman kepada malaikat: Pergilah dan timbanglah amal perbuatan mereka. Lalu para malaikat berkata: Wahai Tuhan kami, telah kami dapatkan mereka melampaui batas menyia-nyiakan dirinya sendiri dan kami dapatkan amal-amal mereka penuh dari dosa-dosa bagaikan sebesar gunung-gunung. Pada sisi lainnya mereka sungguh bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammnd saw itu adalah utusan Allah.

Maka Allah berfirman: Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, tiadalah Aku jadikan orang yang tulus ikhlas bersaksi kepada-Ku itu seperti orang yang mendustakan Aku. Mereka Aku masukkan surga dengan rahmat-Ku.

Wahai orang yang termulia laksana untaian mutiara dan emas murni rahasia yang ada. Orang yang memujimu merasa kekurangan
walaupun dengan mengerahkan seluruh kekuatannya.

Dan orang yang mensifatimu merasa tak berdaya melukiskan apa yang meliputi engkau dari tingkah laku yang mulia dan pemurah.

Alam semesta isyarat dan engkaulah yang menjadi tujuan, wahai orang termulia yang telah memperoleh kedudukan yang terpuji.

Dan telah datang para rasul sebelum engkau, tetapi mereka bersaksi atas kemuliaan dan keluhuran serta ketinggian derajatmu....

Dikisahkan: “Ada seorang wali Allah jika beliau kedatangan tamu maka beliau langsung bersih-bersih diri dan berdandan rapi, walaupun yang datang adalah seorang pemabuk sekalipun. Maka sang anak pun bertanya: “Kenapa Abah berbuat seperti itu?”

Sang ayah menjawab: “Saya bukan menghormati jasad orang itu, tetapi saya menghormati cahaya iman yang diletakan Allah di dalam hati orang tersebut.”

Iman umat Nabi Muhammad Saw. sangat agung walaupun dia seorang pelaku maksiat, lalu bagaimana orang shalehnya?”

Habib Mumu BSA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar