Kamis, 31 Mei 2018

KISAH IMAM HANAFI DAN IMAM JA'FAR DAN TONGKAT ROSULULLOH S.A.W

KISAH IMAM HANAFI DAN IMAM JA'FAR DAN TONGKAT ROSULULLOH S.A.W

Di kisahkan suatu ketika Imam Abu Hanifah yang sedang mengajar melihat sosok pemuda yang tak lain adalah cucu Baginda Nabi Muhammad SAW yang bernama Imam Ja'far Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir yang sedang memakai tongkat, segeralah Imam Abu Hanifah menyapa...

“Wahai Imam Ja'far, kenapa engkau memakai tongkat sedangkan engkau masih muda...?"

Lalu Imam Ja'far Ash-Shodiq pun menjawab dengan ramah dan penuh wibawa:

“Wahai Nu'man, Ketahuilah ini adalah Tongkat peninggalan Kakekku Rosululloh SAW yang pernah Baginda pakai."

Mendengar jawaban Imam Ja'far tersebut, bagaikan tersambar petir, spontan Imam Abu Hanifah memeluk dan mencium dari ujung hingga ujung Tongkat itu.

Lalu Imam Ja'far Ash-Shodiq bertanya:
“Kenapa engkau lakukan itu Wahai Abu Hanifah...?”

Imam Abu Hanifah menjawab:
“Aku melakukannya karena aku mencintai Datukmu Rosululloh SAW."

Imam Ja'far Ash-Shodiq kembali berkata:

"Wahai Nu'man jika itu yang kamu perbuat dengan sesuatu yang MUNFASHIL (terpisah), Lalu bagaimana dengan yang MUTTASHIL (bersambung).??

“Wahai Nu'man (nama asli Imam Abu Hanifah), ingatlah bahwa di dalam darah dan dagingku ini mengalir darah Rosululloh SAW.”

Spontan Imam Abu Hanifah memeluk dengan erat dan mencium penuh kecintaan dan pengagungan terhadap Imam Ja'far Ash-Shodiq, seraya berkata:

"Sesungguhnya mencintai Ahlul Bait adalah seperti mencintai Rosululloh SAW, walaupun kita tidak pernah berjumpa dengan Rosululloh SAW."

Di sekeliling kita ada sosok-sosok yang di dalam nya ada darah daging Rosululloh.. mereka para Habaib... mudah-mudahan Alloh tidak mengharamkan berkah Rosululloh SAW dalam diri para Habaib mengaliri jiwa raga kita.

آمين اللهم آمين
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

Rindu Kami Padamu Ya Rosululloh
Wujud Cintaku padamu Ya Rosululloh
Aku mencintai keturunan mu para habaib
Ya Habibana bani Alhabsyi, Ana Habbaitak

{ Foto bersama Bani Al Habsyi Kota Palu kemudian Hijarah di Blok Gamprit Cirebon kemudian waladnye menetap di Tangsel bersama beb Arya Kemuning saat acara Houl As-Syeikh Abubakar bin Salim Jln Hankam Cidodol Kebayoran Baru Jakarta Selatan }

Tidak ada komentar:

Posting Komentar