Jumat, 04 Mei 2018

takabbur, hasud, dan riya’.

Habib Ali Jufri : Jika kita datangi satu per satu pe­nyakit-penyakit hati, kita akan mendapati bahwa yang paling berbahaya, paling da­lam, paling sulit dikenali, paling berat, dan yang paling sulit untuk dihadapi dari pe­nyakit-penyakit hati, adalah tiga penyakit itu. Yakni takabbur, hasud, dan riya’.

Ke­tiga penyakit ini adalah penyakit hati dan tempatnya pun di dalam hati, yang selan­jutnya diterjemahkan dalam berbagai ben­tuk tindakan, baik berupa perbuatan maupun ucapan. Maksiat pertama dari maksiat-mak­siat hati adalah takabbur, sombong. Pe­nyakit ini asal mulanya adalah penyakit yang sangat halus bernama ujub.

Apa itu ujub? Ujub adalah pengakuan dan penisbahan atas kelebihan yang dimiliki kepada diri sendiri bukan kepada taufiq Allah SWT.

Engkau sukses dalam satu pekerja­an, misalnya, lalu engkau katakan, “Ini karena kebrilianan dan strategi yang aku terapkan. Ini hasil jerih payahku.”Wahai saudaraku, banyak orang yang juga memiliki strategi dan kemampuan yang lebih hebat dari apa yang engkau lakukan. Akan tetapi mereka tidak sukses seperti dirimu. Apakah yang membeda­kan antara mereka dan dirimu?Ia berkata, “Bisa saja situasi dan kon­disinya.”

Lalu siapakah yang mengatur segala kondisi dan keadaan? Bukankah semua­nya di bawah pengaturan Allah SWT?Bila seseorang melihat dirinya memi­liki kemampuan untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW, mi­salnya, dari manakah kemampuan itu ber­asal?Ia berkata, “Aku berusaha dan bersu­sah payah serta dengan jerih payahku men­datangi guru-guru.”
Benar. Akan tetapi siapa yang mem­berimu taufiq untuk dapat melakukan se­mua itu? Allah SWT!Bila engkau mampu untuk meng­him­pun satu kadar tertentu dari harta, yang di­pan­dang bernilai dalam pandangan manusia, dan engkau infakkan di jalan kebaikan, memang benar engkaulah yang mengeluarkan semua itu. Akan te­tapi siapa yang memberimu ilham untuk melakukan hal itu? Tidak lain adalah Allah SWT!Menisbahkan kelebihan dan keuta­maan yang dimiliki kepada diri sendiri, itu­lah yang disebut ujub.

Yakni kekaguman seseorang terhadap dirinya sendiri. Dan ujub itulah asal mula penyakit takabbur yang berada dalam diri manusia.Bila dalam diri seseorang terdapat ujub, akan muncullah takabbur. Pohon ta­kabbur itu pun akan tumbuh subur di da­lam hatinya.Ketahuilah, sesungguhnya takabbur memiliki dua sisi. Sisi bathin dan sisi lahir. Dan sisi bathin takabbur adalah pengaku­an terhadap kelebihan diri sendiri atas orang lain.

Apa maknanya?Maknanya, “Aku melihat diriku lebih mulia dari orang lain. Aku lebih utama dari orang lain. Aku lebih baik dari orang lain.” Inilah yang dikatakan oleh Iblis. Ia ber­kata, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, “Aku lebih baik darinya. Eng­kau ciptakan aku dari api, sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” — QS Al-A`raf (7): 12.

Apakah sesuatu yang telah membuat Iblis menjadi hina. Sesuatu itu adalah ucapan “Aku lebih baik darinya.” Yakni Iblis memandang dirinya lebih mulia dan lebih utama dari makhluk Allah lainnya.

Apa yang kemudian dilahirkan dari pengakuan terhadap keutamaan diri sendiri terhadap orang lain? Pengakuan itu akan melahirkan perasaan merasa lebih tinggi dan lebih mulia dari orang lain.

Allahuma sholi 'ala sayidina muhammad nabiyil umiyi wa 'ala 'alihi wa shohbihi wa salim

silahkan tag dan share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar