Oleh : KH Abdi Kurnia Djohan
Telah menjadi bagian dari adab di pesantren, jika ada anak kyai yang nakal, para ustadz dan santri yang ada di pesantren, tidak akan menegur atau bahkan menghardik anak kyai tadi, karena menghormati orang tuanya. Ditambah lagi ada keyakinan, biasanya anak kyai yang nakal itu, apabila telah sampai kepadanya futuh, dia akan menjadi ulama besar yang sangat disegani. Dan itu sudah terbukti. Kalaupun para ustadz atau para santri ingin menyampaikan keluh kesah tentang kenakalan anak kyai tadi, mereka akan menyampaikannya kepada keluarga atau kerabat kyai yang dekat hubungannya dengan para ustadz atau santri tadi.
Demikian pula keadaannya dengan para habaib atau alawiyyin. Jika ada seorang sayyid yang perilakunya tidak berkenan di mata umat, biasanya itu diadukan kepada habib yang dekat hubungannya dengan sayyid yang bersangkutan. Jamaah tidak berani menegur sang sayyid, karena menaruh hormat kepada garis keturunannya. Kesungkanan itu bukan tanpa dasar. Ada semacam keyakinan, jika seorang sayyid berperilaku kurang berkenan, dikhawatirkan ia mengalami kondisi jadzab yang hanya bisa dipahami di kalangan mereka.
Dua kondisi di atas tidak ada yang berbeda. Karena tradisi di kalangan habaib dan kyai, pada asalnya sama dan berasal dari satu jalur. Cara pandang sekuler yang kemudian mencoba memisahkan tradisi dua kelompok yang asalnya satu ini. Sehingga kini bisa dilihat habib diadu dengan kyai. Seolah-olah para habib adalah saingan para kyai, yang notabene mewakili pribumi.
Jika terhadap anak kyai yang nakal saja bisa berlaku sungkan, kenapa tidak kepada anak habib? Seandainya memang mempunyai niat menjunjung akhlak, semestinya kekecewaan terhadap seorang habib itu, disampaikan kepada habib yang lebih sepuh dan bijak bukan mengumbarnya di media sosial. Sebab, jika dianggap penting untuk diumbar di media sosial, itu artinya niat menjunjung tinggi akhlak hanyalah dusta belaka. Sebab, tidaklah membenci seorang sayyid kecuali keturunan Abdullah bin Ubay bin Salul....na'udzu billah
Sumber : Dikutip melalui laman facebook KH Abdi Kurnia Djohan
Wallahu a'lam Bishowab
Allahuma sholii 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa salim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar