Di antara pertanyaan yang menggelitik bagi banyak orang, tetapi juga jarang dibahas sebab terkesan tabu adalah pertanyaan di mana Allah sebelum alam semesta diciptakan? Sebenarnya pertanyaan ini pernah ditanyakan kepada Rasulullah Muhammad ﷺ sehingga kita pun tahu jawabannya. Dalam suatu hadits Riwayat Imam Ahmad disebutkan:
عَنْ وَكِيعِ بْنِ عُدُسٍ، عَنْ عَمِّهِ أَبِي رَزِينٍ، قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ خَلْقَهُ؟ قَالَ: «كَانَ فِي عَمَاءٍ مَا تَحْتَهُ هَوَاءٌ، وَمَا فَوْقَهُ هَوَاءٌ، ثُمَّ خَلَقَ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ
“Dari Waki’ bin Udus, dari pamannya yaitu Abu Razin, ia berkata: Aku berkata: “Wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita Yang Maha Mulia sebelum menciptakan makhluknya?”. Rasulullah bersabda: “Allah berada di Ama’, di bawahnya tak ada udara dan di atasnya tak ada udara, kemudian Allah menciptakan Arasynya di atas Air”. (HR. Ahmad)
Jadi jawabannya adalah Allah berada di Ama’. Tapi apa Ama’ itu? Imam al-Hafidz Ali al-Qari menjelaskan maksud kata Ama’ di atas sebagai berikut?
قَالَ الْقَاضِي: الْمُرَادُ بِالْعَمَاءِ مَا لَا تَقْبَلُهُ الْأَوْهَامُ وَلَا تُدْرِكُهُ الْعُقُولُ وَالْأَفْهَامُ، عَبَّرَ عَنْ عَدَمِ الْمَكَانِ بِمَا لَا يُدْرَكُ وَلَا يُتَوَهَّمُ، وَعَنْ عَدَمِ مَا يَحْوِيهِ وَيُحِيطُ بِهِ الْهَوَاءُ، فَإِنَّهُ يُطْلَقُ وَيُرَادُ بِهِ الْخَلَاءُ الَّذِي هُوَ عِبَارَةٌ عَنْ عَدَمِ الْجِسْمِ، لِيَكُونَ أَقْرَبَ إِلَى فَهْمِ السَّامِعِ
“Sang Qadli berkata: Yang dimaksud dengan Ama’ adalah sesuatu yang tak bisa diterima oleh imajinasi dan tak bisa digapai oleh akal dan pemahaman. Nabi menunjukkan ketiadaan tempat dengan sesuatu yang tak bisa dimengerti dan diimajinasikan. Dan, juga memenunjukkan ketiadaan sesuatu yang memuatnya atau udara yang melingkupinya. Istilah ini secara mutlak dimaksudkan pada suatu kekosongsan murni (khala’) yang merupakan istilah bagi ketiadaan jism (materi). [Hal ini] agar lebih mudah dimengerti oleh pendengar”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar