Pernah dengar roket al-Qassam milik pejuang hamas?
Nama itu diambil dari pejuang Palestina Syaikh Izzuddin al-Qassam, mursyid Thariqah Syadziliyah.
Pernah baca atau nonton Lion of The Desert? Itu kisah asy-Syahid Syaikh Umar al-Mukhtar di Libya. Pejuang rakyat Libya ini ditakuti penjajah eropa sehingga beliau ditangkap dan menemui kesyahidan di tiang gantungan. Beliau syaikh dalam barisan Thariqah Sanusiyyah.
Pernah membaca bagaimana kehebatan Sulthan Muhammad al-Fatih bersama pasukannya menaklukkan konstantinopel? Sulthan Muhammad II adalah pengikut Thareqah Naqsyabandiyah, dibawah bimbingan Syaikh Aq Syamsuddin al-Naqsyabandi, seorang mursyid thariqah. Rasulullah telah mengabarkan bahwa pemimpin dan pasukan terbaik adalah mereka. Anggota pasukan Sulthan berasal dari kesatuan tarekat2 yang berkembang waktu itu.
Kagum dengan keberanian Shalahuddin al-Ayyubi pahlawan perang salib? Beliau adalah orang yang bertasawuf. Sebelumnya ada Sulthan Nuruddin Mahmud Zankiy yang juga pengikut dan pencinta Tasawuf.
Pernah dengar keberanian pasukan muslim pegunungan Kaukasus melawan gempuran tentara Tsar Rusia? Imam Syamil al-Daghestani adalah pemimpin utama muslim dalam perlawanan tersebut. Beliau yang merupakan mursyid Thariqah Naqsyabandiyah bersama murid2 tarekatnya super merepotkan tentara rusia dalam menduduki wilayah kaukasus.
Perang jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro adalah perang paling melelahkan bagi penjajah Belanda di nusantara. Pangeran Diponegoro atau Pangeran Goa Selarong yang bersorban itu adalah mursyid Thariqah Qodiriyah.
Syaikh Yusuf al-Makassari diasingkan oleh belanda ke Srilanka karena kegigihannya melawan penjajah. Terakhir dibuang ke Afrika Selatan pun masih berjuang melawan penjajahan. Indonesia dan Afrika Selatan menganugerahkan gelar pahlawan kepada beliau. Jangan lupa bahwa beliau ulama Tarekat.
Di Somalia ada Syaikh Muhammad Abdullah Hasan, atau penjajah eropa menyebutnya "Mad Mullah". Pasang surut perjuangannya tidak akan dilupakan rakyat Somalia. Beliau adalah penganut Thariqah Shalahiyyah.
Di al-Jazair ada Syaikh Abdul Qadir al-Jazairiy, ulama Thariqah Qodiriyah dan pemimpin perjuangan rakyat al-Jazair melawan penjajah.
Dibanyak tempat dan daerah pada masa penjajahan, para penjajah selalu berhadapan dengan Syaikh, Mursyid, Guru dan ulama tarekat beserta murid-muridnya.
Pahamkah Anda kenapa begitu massifnya propaganda bahwa tasawuf itu sesat? Bahwa orang tarekat kerjanya hanya dzikir dan ibadah saja? Bahwa ngaji tarekat itu hanya orang-orang tertentu saja yang sudah tua? Karena musuh Islam takut melawan orang tarekat. Pengalaman sudah mengajarkan mereka bahwa garda terdepan perlawanan ummat Islam terhadap penjajahan adalah lebih banyak dilakoni oleh kaum tarekat. Jadi salah satu inti kekuatan Islam harus dipadamkan dulu. Tidak bisa dari luar maka dari dalam digerogoti dengan tuduhan miring terhadap tasawuf dan thariqah.
Laku tasawuf memang tak jauh dari berdzikir, berurai air mata di malam hari, menuntaskan wirid dan hizb yang diijazahkan guru. Tak perlu dibicarakan dan diberitakan berapa ribu kalimah Laa ilaha illallah, istighfar, ya Rahman, ya Rahim, ya Qawwiy, ya 'Aziiz yang diamanahkan oleh mursyid untuk dibaca di malam2 hari.
Ingat!! Mereka para kaum tarekat itu sedang mengasah senjata di malam hari! Kalau saja ada musuh datang menghadang entah dari mana datangnya nanti, murid-murid insya Allah sudah mafhum cara menebaskan pedangnya.
Ya Allah, jadikanlah kecintaan kepada guru-guru kami, mursyid-mursyid kami, kecintaan terhadap ilmu tasawuf dan tarekat, menjadi penanda cinta kami padaMu dan pada rasulMu. Ammiin.. Alfaatihah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar