DIANTARA KARAMAHNYA ABUYA AS SAYYID MUHAMMAD AL HASANI...SAAT WAFATNYA, ORANG YANG MEMBENCI BELIAU TIBA-TIBA BISU DAN LUMPUH...
Diceritakan ketika Abuya merasa bahwa tidak lama lagi Beliau akan menghadap Sang Khaliq, Beliau sering mengatakan bahwa Beliau ingin agar pada saat meninggal nanti, Beliau dalam keadaan Berpuasa, dikelilingi oleh para Santri dan Kitab-Kitabnya, dan di Shalatkan di Masjidil Haram, tetapi Beliau juga berpesan bahwa Beliau tidak mau di Imami oleh salah satu orang Wahabi ("Syekh Fulan", maaf tidak kami sebutkan namanya).
Dan pada hari Jum’ah tanggal 15 Ramadlan 1404 H Beliau dipanggil Sang Khaliq. Hari itu adalah hari Berkabungnya Dunia. Keluarga, sahabat, santri-santri, dan seluruh Umat Muslim berduka dengan Wafatnya Dzuriyah Rasulullah Saw, seorang Ulama Besar, Alim, Tawadhu.
Ribuan orang, dan para pencintanya pun membanjiri Masjidil Haram untuk ikut men-Shalatkan dan mengiring Jenazahnya.
Subhanallah, semua keinginan Abuya dikabulkan Allah Swt. Beliau benar-benar Wafat dalam keadaan dikelilingi para Santri, Kitab-Kitabnya dan dalam keadaan Berpuasa, juga di Shalatkan di Masjidil Haram dengan tidak di Imami Syekh yang dimaksud.
Sebenarnya Syekh Fulan itulah yang seharusnya menjadi Imam Shalat Jenazah, karena dia yang menjadi Imam pada Shalat Fardhu sebelum Shalat Jenazah.
Itulah Kuasa Allah Swt...Allah selalu Menjaga Kehormatan Dzuriyah Rasulullah Saw, dari masa Hidupnya sampai Akhir Hayatnya.
Saat Wafatnya Abuya...Semua Imam Masjidil Harom hadir, hanya satu Syekh itu yang tiba-tiba dia Bisu dan Lumpuh, hingga tidak bisa hadir saat Abuya di Shalatkan.
Itulah karamah As Sayyid Muhammad Al Maliki...Beliau tidak mau di Shalati oleh Orang yang selama hidupnya membenci Beliau, padahal Syekh itu Hafal Al-Qur'an dan bersuara Emas saat melantunkan Ayat-Ayat Al-Qur'an, tapi tetap saja Allah Swt tidak Ridha dengannya karena ia membenci Dzuriyah Rasulullah Saw...
Sumber kisah : Ustadz Junaidi Abdullah.
Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali Sayyidina Muhammad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar