Minggu, 17 September 2017

Dalil Mencium Tangan Ulama dan Habaib

🌍 INI DALILNYA 🌍

Dalil diperbolehkanya mencium tangan (Ulama, Habib, Dzuriyyah Nabi Muhammad saww., Orang Tua, orang yang di hormati, dll).

ﻣﺤﻤﺪ ﺳﻠﻔﻰ ﺑﻦ ﺃﺑﻮ ﻧﻮﺍﺭ ﺍﻟﻌﻴﺪﺭﻭﺱ
Posted on April 15, 2016

Salah satu dalil diperbolehkanya mencium tangan (Ulama, Habib, Dzuriyyah Nabi Muhammad saww., Orang Tua, orang yang di hormati, dll).

Di jaman sekarang banyak orang yang sudah tidak mengindahkan atau meninggalkan sunnah Nabi Muhammad saww. salah satunya mencium tangan, bahkan ada yang mengatakan mencium tangan adalah perbuatan bid’ah tidak dikerjakan oleh Nabi dan para shabatnya bahkan ada juga yang mengatakan syirik karena mengkultuskan seseorang.

Disini alfaqir akan memberikan sedikit pengetahuan alfaqir tentang diperbolehkannya mencium tangan dan cara mencium tangan yang benar seperti gambar dibawah, karena anak-anak jaman sekarang bila mencium tangan dengan menempelkan tangannya ke pipi ada juga yang ke jidat, perbuatan ini adalah kurang benar, karena dari ajaran yang kami terima dari guru kami terus bersambung sampai ke Sayyidina Muhammad saww. Adalah seperti gambar (dibawah) yang di contohkan salah satu guru kami Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa yang beliau mencium salah satu Ulama Jawa Tengah dan Almusnid Guru Mulia HABIB Umar mencium Tangan Habib Salim As-Syatri, juga seorang Habaib mencium tangan Wali Majedub Habib Abubakar Assegaf dan Guru Sekumpul mengajarkan seorang anak mencium dengan Akhlaq kepada Ulama.

Inilah beberapa dalil dari Hadits dan perkataan Ulama tersebut :

🔊Habib Hasan bin Sholeh Al-Bahar di tanya tentang hukum mencium tangan ahlul bait Nabi Muhammad saww., beliau berkata :

“Mencium tangan ahlul bait adalah termasuk usaha untuk mendekatkan diri kepada Al-Habib Al-A’dzom, Rosulullooh saww.”,

Alloh Ta’ala mewahyukan :
ﻗﻞ ﻻ ﺃﺳﺎﻟﻜﻢ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﺟﺮﺍ ﺇﻻ ﺍﻟﻤﻮﺩﺓ ﻓﻰ ﺍﻟﻘﺮﺑﻰ
Qul laa as’alukum ‘alaihi ajron illa al-mawaddata fil-qurbaa. “Katakanlah, Aku tidak meminta kepada kalian sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang kepada keluarga(ku).”. (Asy-Syura, 42 : 23).

🔊Sayyidinaa Abdullah bin Abbas ra. adalah salah seorang ahlul bait. Ketika Sayyidinaa Zaid bin Tsabit ra. selesai menyolatkan jenazah, seseorang mengambil kuda beliau. Sayyidinaa Abdullah bin Abbas ra. mengambil alih dari orang itu, lalu memegang kendali kuda itu dan menuntunnya untuk diserahkan kepada pemiliknya.

Sayyidinaa Zaid bin Tsabit ra. berkata kepada beliau, “Wahai, sepupu Rosulullooh saww., mengapa engkau berbuat demikian?”

Beliau menjawab, “Beginilah kami diperintah untuk menghormati para ulama kami.”

Sayyidinaa Zaid bin Tsabit ra. segera mencium tangan beliau dan berkata, “Beginilah kami diperintah untuk memuliakan ahlul bait Rosulillaah saww.”.

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺣْﻤَﺪُ ﺑْﻦُ ﻳُﻮﻧُﺲَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺯُﻫَﻴْﺮٌ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺯِﻳَﺎﺩٍ ﺃَﻥَّ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦَ ﺃَﺑِﻲ ﻟَﻴْﻠَﻰ ﺣَﺪَّﺛَﻪُ ﺃَﻥَّ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦَ ﻋُﻤَﺮَ ﺣَﺪَّﺛَﻪُ ﺃَﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲ ﺳَﺮِﻳَّﺔٍ ﻣِﻦْ ﺳَﺮَﺍﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺤَﺎﺹَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺣَﻴْﺼَﺔً ﻓَﻜُﻨْﺖُ ﻓِﻴﻤَﻦْ ﺣَﺎﺹَ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺑَﺮَﺯْﻧَﺎ ﻗُﻠْﻨَﺎ ﻛَﻴْﻒَ ﻧَﺼْﻨَﻊُ ﻭَﻗَﺪْ ﻓَﺮَﺭْﻧَﺎ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺰَّﺣْﻒِ ﻭَﺑُﺆْﻧَﺎ ﺑِﺎﻟْﻐَﻀَﺐِ ﻓَﻘُﻠْﻨَﺎ ﻧَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔَ ﻓَﻨَﺘَﺜَﺒَّﺖُ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻭَﻧَﺬْﻫَﺐُ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺮَﺍﻧَﺎ ﺃَﺣَﺪٌ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺪَﺧَﻠْﻨَﺎ ﻓَﻘُﻠْﻨَﺎ ﻟَﻮْ ﻋَﺮَﺿْﻨَﺎ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻨَﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﺈِﻥْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﻨَﺎ ﺗَﻮْﺑَﺔٌ ﺃَﻗَﻤْﻨَﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻏَﻴْﺮَ ﺫَﻟِﻚَ ﺫَﻫَﺒْﻨَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺠَﻠَﺴْﻨَﺎ ﻟِﺮَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻗَﺒْﻞَ ﺻَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺧَﺮَﺝَ ﻗُﻤْﻨَﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻓَﻘُﻠْﻨَﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﺍﻟْﻔَﺮَّﺍﺭُﻭﻥَ ﻓَﺄَﻗْﺒَﻞَ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﺎ ﺑَﻞْ ﺃَﻧْﺘُﻢْ ﺍﻟْﻌَﻜَّﺎﺭُﻭﻥَ ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺪَﻧَﻮْﻧَﺎ ﻓَﻘَﺒَّﻠْﻨَﺎ ﻳَﺪَﻩُ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺇِﻧَّﺎ ﻓِﺌَﺔُ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Yazid? bin Abu Ziyad, bahwa Abdurrahman bin Abu Laila telah menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar telah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah berada dalam kesatuan militer diantara kesatuan-kesatuan militer Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam. Ia berkata; kemudian orang-orang melarikan diri, dan aku termasuk orang-orang yang melarikan diri. Kemudian tatkala kami nampak, maka kami mengatakan; apa yang akan kita lakukan? Sungguh kita telah lari dari peperangan dan kita kembali dengan kemurkaan. Lalu kami katakan; kita akan masuk Madinah kemudian kita tinggal padanya dan pergi sementara tidak ada seorangpun yang melihat kita. Kemudian kami masuk Madinah, lalu kami katakan; seandainya kita menyerahkan diri kepada Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, apabila kita mendapatkan taubat maka kita tinggal di Madinah dan seandainya tidak demikian maka kita akan pergi. Ibnu Umar berkata; kemudian kami duduk menunggu Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam sebelum Sholat Subuh. Kemudian tatkala beliau keluar maka kami berdiri menuju kepadanya dan kami katakan; kami adalah orang-orang yang melarikan diri. Lalu beliau menghadap kepada kami dan berkata: “Tidak, melainkan kalian adalah orang-orang yang kembali berperang.” Ibnu Umar berkata; kemudian kami mendekat dan mencium tangan beliau. Lalu beliau berkata: “Kami adalah kelompok orang-orang muslimin.”. (HR.Abu Daud No.2271)

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺣْﻤَﺪُ ﺑْﻦُ ﻳُﻮﻧُﺲَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺯُﻫَﻴْﺮٌ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺯِﻳَﺎﺩٍ ﺃَﻥَّ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦَ ﺃَﺑِﻲ ﻟَﻴْﻠَﻰ ﺣَﺪَّﺛَﻪُ ﺃَﻥَّ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦَ ﻋُﻤَﺮَ ﺣَﺪَّﺛَﻪُ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﻗِﺼَّﺔً ﻗَﺎﻝَ ﻓَﺪَﻧَﻮْﻧَﺎ ﻳَﻌْﻨِﻲ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺒَّﻠْﻨَﺎ ﻳَﺪَﻩُ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Ziyad bahwa ‘Abdurrahman bin Abu Laila menceritakan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar menceritakan kepadanya…lalu ia menyebutkan kisahnya. Ia berkata, “Kami mendekat kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam, lalu kami mencium tangannya..” (HR. Abu Daud No.4546)

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﻓُﻀَﻴْﻞٍ ﻋَﻦْ ﻳَﺰِﻳﺪَ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻟَﻴْﻠَﻰ ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻗَﺒَّﻞَ ﻳَﺪَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Yazid dari Abdurrahman bin Abu Lailai dari Ibnu Umar, bahwa ia pernah mencium tangan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam..” (HR. Ahmad No.4520) I

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺃَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮِ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺷَﻴْﺒَﺔَ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪُ ﺑْﻦُ ﻓُﻀَﻴْﻞٍ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺑْﻦُ ﺃَﺑِﻲ ﺯِﻳَﺎﺩٍ ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻟَﻴْﻠَﻰ ﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺒَّﻠْﻨَﺎ ﻳَﺪَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Yazid bin Abu Ziyad dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Ibnu Umar dia berkata, “Kami mencium tangan Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam..” (HR. Ibnu Majah No.3694)

ﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﺟَﺪْﻋَﺎﻥْ , ﻗﺎﻝَ ﻻَﻧَﺲْ : ﺍَﻣَﺴَﺴْﺖَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺑِﻴَﺪِﻙَ ﻗﺎﻝَ : ﻧَﻌَﻢْ , ﻓﻘﺒَﻠﻬَﺎ
Artinya : dari Ibnu Jad’an ia berkata kepada Anas bin Malik, apakah engkau pernah memegang Nabi dengan tanganmu ini ?. Sahabat Anas berkata : ya, lalu Ibnu Jad’an mencium tangan Anas tersebut. (HR. Bukhari dan Ahmad)

ﻋَﻦْ ﺟَﺎﺑﺮْ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺍَﻥَّ ﻋُﻤَﺮَ ﻗﺒَّﻞ ﻳَﺪَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲْ .
Artinya : dari Jabir r.a. sesungguhnya Umar mencium tangan Nabi.(HR. Ibnu al-Muqarri).

ﻋَﻦْ ﺍَﺑﻲْ ﻣَﺎﻟِﻚْ ﺍﻻﺷﺠَﻌِﻲْ ﻗﺎﻝَ : ﻗﻠْﺖَ ﻻِﺑْﻦِ ﺍَﺑِﻲْ ﺍَﻭْﻓﻰ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ : ﻧَﺎﻭِﻟْﻨِﻲ ﻳَﺪَﻙَ ﺍﻟﺘِﻲ ﺑَﺎﻳَﻌْﺖَ ﺑِﻬَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪ ﺻَﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠﻴْﻪ ﻭَﺳَﻠﻢْ، ﻓﻨَﺎﻭَﻟَﻨِﻴْﻬَﺎ، ﻓﻘﺒَﻠﺘُﻬَﺎ .
Artinya : Dari Abi Malik al-Asyja’i berkata : saya berkata kepada Ibnu Abi Aufa r.a. “ulurkan tanganmu yang pernah engkau membai’at Rasul dengannya, maka ia mengulurkannya dan aku kemudian menciumnya.(HR. Ibnu al-Muqarri).

ﻋَﻦْ ﺻُﻬَﻴْﺐٍ ﻗﺎﻝَ : ﺭَﺃﻳْﺖُ ﻋَﻠِﻴًّﺎ ﻳُﻘﺒّﻞ ﻳَﺪَ ﺍﻟﻌَﺒَّﺎﺱْ ﻭَﺭِﺟْﻠَﻴْﻪِ .
Artinya : Dari Shuhaib ia berkata : saya melihat sahabat Ali mencium tangan sahabat Abbas dan kakinya. (HR. Bukhari)

Atas dasar hadits-hadits tersebut di atas para ulama menetapkan hukum SUNNAH MENCIUM TANGAN ✔ULAMA, ✔GURU, ✔ORANG TUA, ✔ORANG SHOLEH, SERTA ✔ORANG-ORANG YANG KITA HORMATI KARENA AGAMANYA.
Berikut ini adalah pendapat ulama

1. Ibnu Hajar al-Asqalani.

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani telah menyitir pendapat Imam Nawawi sebagai berikut :
ﻗﺎﻝَ ﺍﻻِﻣَﺎﻡْ ﺍﻟﻨَّﻮَﺍﻭِﻱْ : ﺗﻘﺒِﻴْﻞُ ﻳَﺪِ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ِﻟﺰُﻫْﺪِﻩِ ﻭَﺻَﻼَﺣِﻪِ ﻭَﻋِﻠْﻤِﻪِ ﺍَﻭْ ﺷﺮَﻓِﻪِ ﺍَﻭْ ﻧَﺤْﻮِ ﺫﺍﻟِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍْﻻُﻣُﻮْﺭِ ﺍﻟﺪِّﻳْﻨِﻴَّﺔِ ﻻَ ﻳُﻜْﺮَﻩُ ﺑَﻞ ﻳُﺴْﺘَﺤَﺐُّ .
Artinya : Imam Nawawi berkata : mencium tangan seseorang karena zuhudnya, kebaikannya, ilmunya, atau karena kedudukannya dalam agama adalah perbuatan yang tidak dimakruhkan, bahkan hal yang demikian itu disunahkan.
Pendapat ini juga didukung oleh Imam al-Bajuri dalam kitab “Hasyiah”,juz,2,halaman.116.

2. Imam al-Zaila’i.
Beliau berkata :
ﻳَﺠُﻮْﺯُﺗﻘﺒِﻴْﻞُ ﻳَﺪِ ﺍْﻟﻌَﺎﻟِﻢِ ﺍَﻭِ ﺍْﻟﻤُﺘَﻮَﺭِّﻉِ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﺒِﻴْﻞِ ﺍﻟﺘﺒَﺮُﻙِ
Artinya : (dibolehkan) mencium tangan seorang ulama dan orang yang wira’i karena mengharap barakahnya.

Wallohu a’lam bishowab..

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar