Selasa, 26 September 2017

Thoriqoh Bani Alawy

KITAB MANAQIB SAYYIDINA AL-USTADZ AL-A'DZHAM AL-FAQIH AL-MUQADDAM MUHAMMAD BIN 'ALI RA"

Penyusun : As-Sayyid Muhammad Rafiq Al-Kaff Gathmyr

IV. THORIQOH SALAF BA’ALAWY

- BEBERAPA MAZHAB THORIQOH
- TENTANG THORIQOH ALAWIYAH
- DEFINISI AJARAN THORIQOH ALAWIYAH
- ILMU THORIQOH ALAWIYAH

Mazhab Thoriqah dalam Ahli Sunnah Wal Jama’ah adalah Mazhab yang paling banyak jumlahnya (lebih kurang 70 Mazhab Thoriqah), apabila dibandingkan dengan Mazhab Fiqh yang hanya berjumlah 4 Mazhab dan satu Mazhab ‘Aqidah, beberapa diantara Mazhab Thoriqah yang termasyhur adalah :
👑 Al-Qodiriyah yang bernisbah kepada As-Syech Abdul Qodir Al-Jailany
{ As-Syech Abdul Qodir Al-Jailany wafat pada th 471 H, bahjah Al-Ashror wa ma’din Al-Anwar }
👑 As-Syaziliyah yang bernisbah kepada As-Syech Abu Al-Hasan As-Syazily
{ As-Syech Abu Al-Hasan As-Syazily lahir di Ghamarag th 593H, An-Nadhah Al-Aliyah Fi Al-Aurod As-Syaziliyah}
👑 Al-Badawiyah yang bernisbah kepada As-Syech Ahmad Al-Badawy
👑 As-Syatariyah bernisbah kepada As-Syech Abdullah As-Syatariyah
👑 An-Naqsyahbandy bernisbah kepada As-Syech Baha’ Ad-din An-Naqsyabandy Al-Bukhary
👑 Al-kholwatiyah bernisbah kepada As-Syech Ahmad Ar-Rifa’i
{Abu Al-Abbas Ahmad bin Abu Al-Husain Ar-Rifa’I lahir th500H, Thobaqot Al’Awliya ibn Al-Mulqin}

Para syech Imam Ahli Thoriqoh semuanya adalah “Keturunan Rosul Alloh SAW dari Sayyidina AL-Hasan dan Al-Husain R.anhuma”

👑 THORIQOH SALAF BA’ALAWY/ALAWIYAH

Thoriqoh Salaf Ba’alawy bernisbah/berimam kepada Sayyidina Al-Imam Al-Faqih Al-Muqoddam Muhammad bin Ali Ba’alawy RA

Al-Imam Al-Habib Muhammad bin Zein bin Smith berkata didalam Kitab {Ghoyah Al-Qos Wal Murod} :

“aku telah mendengar Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Haddad berkata ;

‘ Sesungguhnya Thoriqah As-Sa’adah Al-Alawiyyah adalah “As-Shiroth” yang dimaksudkan dalam firman Alloh SWT yang berbunyi; Wa inna hadza shirothiy Mustaqiyman Fattabi’uwhu Wala Tattabi’uw As-Shubul Fatarroqo an Sabilihi…”

Dan lebih jauh beliau berkata…..
“ Dan dalam satu kesempatan yang lain Al-Imam Al-Haddad membahas Thoriqoh Al-Alawiyyah, beliau berkata :”Sesungguhnya Thoriqoh Al-Alawiyyah adalah Thoriqoh yang paling kuat dalil-dalilnya dan perjalanannya (suluk) adalah sebaik-baiknya perjalanan, dan sungguh Ahli Thoriqoh ini memberikan contoh-contoh yang baik dan jalam yang dipenuhi dengan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi umat, para Masyaikh Al-Abi Alawy dan pemuka-pemuka mereka mempunyai martabat dan kelebihan Ukhrowi yang tidak dipunyai oleh orang lain, karena mereka senantiasa melazimkan Al-Khumul (menepiskan kemasyhuran) sehingga menjadikan nama baik mereka selalu diingat bersama keagungan dan keistimewaan Hal mereka”

Thoriqoh Sa’adah Ba’alawy adalah salah satu Mazhab Thoriqoh yang mempunyai kesempurnaan dalam system Tarbiyah Thoriqoh, dalam pro dan kontranya tokoh-tokoh islam menanggapi dogma-dogma Tasawwuf.
Thoriqoh ini tidak tidak pernah dikritik.

Thoriqoh Sa’adah Ba’alawy memegang teguh As-Sunnah dan menentang keras tindakan dan tata cara yang bertolak belakang dengan Syari’ah dan Sunnah Rosul Alloh SAW, dalam merefleksikan Ubudiyah.

Thoriqoh ini lebih fleksibel, misalnya: dalam Thoriqoh ini tidak dibenarkan untuk melepaskan Tanggung Jawab dari Ikhtiar Duniyawiyah karena hal tersebut merupakan Sunnah Rosul Alloh SAW” [Is’ad Ar-Rafiq Syarah Sulam At-Taufiq As-Syech babushail]  mungkin karena fleksibel inilah dan banyaknya keistimewaan lain daan antara Thoriqoh Sa’adah Ba’alawy dan Thoriqoh lainnya, Kayfiyah {tata cara}.

Thoriqoh ini yang dengan cemerlang tapi sederhana dan arif berusaha menerapkan keseimbangan yang paling sempurna antara As-Syari’ah dan At-Thoriqoh serta Al-Haqiqoh sehingga menghasilkan mutiara “Hakekat Amaliyah” yang secara Dzhohiriyah maupun Bathiniyah akhirnya mempunyai nilai tambah yang sangat sempurna.

Thoriqoh ini dalam perkembangannya lebih lanjut, terus bertambah cemerlang dalam pemimpin para Masyaikh Ahli Thoriqoh Wal Haqiqoh turun temurun dalam setiap era kepemimpinan beberapa Awliya Al-Akbar Bani Alawy. Rodhii Allohu ‘Anhum Ajma’in Wanafa’ana bihim, Amin

🎩 Defenisi Thoriqoh 'Alawiyyah / Al-Ba’alawy

Al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bin Ahmad Bilfaqih Ba’alawy (Penulis kitab Ar-Rasyafat) pernah ditanya,
“apa dan bagaimana Thoriqoh Bani Alawy itu? Apakah cukup didefinisilan dengan ittiba’ (mengikuti) Al-Qur’an dan As-Sunnah ? apakah di antara mereka terdapat perbedaan pendapat ? apakah thoriqoh mereka bertentangan dengan thoriqoh-thoriqoh yang lain?”

Beliau menjawab…:"Ketahuilah, sesungguhnya Thoriqoh Ba’alawy merupakan salah satu Thoriqoh kaum sufi yang azasnya adalah ittiba’ (mengikuti) Al-Qur’an dan As-Sunnah , puncaknya (ro’suha/intinya) adalah sidqul iftiqor (benar-benar menyadari kefaqiran hamba kepada Robb-nya) dan Syuhudul minnah (menyadari akan pemberian karunia-Nya).

Thoriqoh ini mengikuti (ittiba’) manshush (nash) dengan cara khusus dan menyempurnakan semua dasar (ushul) untuk menyegerakan kepada derajat Wushul (tingkatan pencapaian dalam pencapaian thoriqoh) , jadi Thoriqoh Ba’alawy menambah nilai lebih dalam Amaliyah Dzhohiriyah dan Bathiniyah setelah terlebih dahulu mengikuti Al-Qur’an dan As-sunnah secara umum dengan mempelajari hokum-hukum Dzhahir yang terkandung dalam Syari’ah.

Pokok bahasan ilmu ini sifatnya umum dan universal, sebab tujuannya adalah untuk menyusun aturan yang juga mengikat orang-orang awam lainnya. Tidak diragukan, bahwa tingkat pemahaman manusia dalam islam berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan klasifikasi tingkatan pemahaman ilmu untuk orang-orang khusus (Al-Khawwash). Sesungguhnya ilmu Tasawwuf tidaklah cukup disampaikan secara umum, bahkan setiap bagian darinya perlu didefiniskan secara khusus. Demikian itulah ilmu Tasawwuf, ilmu yang oleh kaum sufi digunakan sebahai kendaraan untuk ber-Taqarrub (mendekatkan diri) kepada Alloh Ta’ala. Secara Dzhahiriyah jalan kaum sufi adalah ilmu dan amal, sedangkan secara bathiniyah adalah kesungguhan (sidq) dalam bertawajjuh  kepada Alloh Ta’ala dengan mengamalkan segala perbuatan yang diridhai-Nya dengan cara yang diRidhoi-Nya sehingga si hamba tersebut mendapat Ridho-Nya

Jalan ini menghimpun semua akhlak luhur dan mulia, menyingkirkan sifat-sifat hina dan tercela.
Puncak tujuannya adalah untuk meraih kedekatan dengan Alloh dan fath {terbukanya hijab diri}.
Jalan ini mengajarkan seseorang untuk menyandang sifat-sifat mulia dan beramal sholeh, serta mewujudkan (Tahqiq) Al-Asror {rahasia-rahasia} Maqamat {derajat/kedudukan} dan Ahwal {keadaan/kondisi para wali}

Thoriqoh ini diwariskan oleh kaum Sholihin kepada orang-orang saleh dengan pengamalan, Dzauq {rasa hati dalam rindu dan cinta}  dan tindak tanduk, sesuai fath, kemurahan dan karunia yang diberikan Alloh. Ketahuilah , thoriqoh Ba’alawy ini; Dzhohirnya, sedangkan Bathinnya adalah men-Tahqiq berbagai maqam dan ahwal. Adab Thoriqoh ini adalah menjaga asror {rahasia-rahasia}, dan timbul Ghiroh {kecemburuan} jika Asror (rahasia-rahasia) tadi diungkapkan.

Jadi, Dzhohir thoriqoh Ba’alawy adalah ilmu dan amal diatas jalan lurus sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ghozali. Dan bathin thoriqohnya adalah Tahqiq Al-Haqiqoh {pengukuhan (intisari) dari perkara2 hakiki}  dan Tajrid At-Tauhid { mengosongkan ketergantungan diri selain kepada Alloh dalam ketauhidan} sebagaimana dijelaskan dalam thoriqoh Syadziliyah.

📚 Ilmu Thoriqoh Alawiyyah kaum Ba’alawy adalah ilmunya kaum (sufi) dan Rusum {peraturan} mereka menghapus Rusum.

Mereka mendekatkan diri kepada Alloh dengan semua amal. Mereka juga mengikat perjanjian (‘ahd), mengucapkan talqin, mengenakkan Khirqoh {kain sorban tasawuf}, menjalani Kholawat , Riyadhoh, Mujadalah, dan mengikat tali persaudaraan. Mujadalah terbesar mereka adalah penyucian hati, persiapan untuk menghadang Karunia-Karunia Ilahi dengan menempuh jalan nan lurus, dan mendekatkan diri kepada Alloh Ta’ala dengan menjalin persahabatan dengan orang-orang yang memiliki petunjuk (ahlil irsyad).

Lebih lanjut mengenai intisari Thoriqoh Alawiyah kami kutip kalam Al-Habib Muhammad bin Husin Ba’bud dalam kitab beliau; Nafaaisul ‘Uquud fii Syajaroh Aal Ba’bud.

“Sesungguhnya asal Thoriqoh para Salafuna As-sholihin dari Bani “alawi yaitu adalah Al-Kitab dan As-Sunnah, dan yang menjadi bukti tentang itu semua adalah perjalanan hidup mereka yang diRidhoi oleh Alloh dan Ahwal {kondosi para wali} yang terpuji. Secara garis besar, asal Thoriqoh Ba’alawy adalah sebagai berikut :

❤Menjaga waktu-waktu yang diberikan Alloh dan memanfaatkan waktu tersebut untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya

❤Selalu terikat dan hadir dalam majelis-majelis ilmu dan majli yang bersifat dapat mengingatkan diri kepada Alloh

❤Berakhlak dengan adab-adab yang baik, menjauhi ketenaran, meningkatkan hal-hal yang tidak berguna, dan menghilangkan semua atribut kecuali atribut kebaikan.

❤Membiasakan diri dalam membaca dzikir terutama dzikir-dzikir Nabawiyah sesuai dengan batas kemampuannya, seperti amalan-amalan dzikir yang disusun oleh Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad

❤Ziarah kepada para ulama dan auliya baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal, selalu ingin bermaksud menghaduru perkumpulan-perkumpulan yang penuh dengan dzikir khususnya yang mengandung unsur mengingatkan diri kepada Alloh, dan menghadirinya dengan penuh rasa husnudz dzhon {berbaik sangka}, dengan syarat bahwa perkumpulan-perkumpulan tersebut bebas dari perbuatan-perbuatab mungkar yang dipandang oleh agama. “

Ulama dan para Awliya yang bersal dari Silsilah Ba’alawy tidak bisa terhitung lagi, kemilau cahaya mereka telah menerangi ahli zaman, pelita merekapun masih dinyalakan oleh ummat. Karena para Ba’alawy mempunyai kemuliaan dan keutamaan, dimanapun mereka berada disambut oleh Ummat islam dan mereka menjadi tokoh-tokoh kesayangan Ummat, walau tak urung masih banyak juga yang membenci mereka dengan penuh kedengkian.

Allohumma Ihfazna min Syar Al-Hasidin , aamiin. Penyusun juga merasa perlu untuk sebelumnya banyak mengucapkan maaf bilamana masih banyak kekurangan disana sini dalam buku/page kami ini, kami hanya bisa meminta ampunan kepada Alloh SWT, karena tiada daya dan kekuatan kami ini kecuali hanyalah semata-mata dengan daya dan Kekuatan-Nya lah kami bisa menulis ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar