Rabu, 31 Oktober 2018

HTI

Hizbut Tahrir, Jays Al-Islam, Jabhat Al-Nusro, Boko Haram, Al-Qaeda dan ISIS adalah kelompok pemberontak Timur Tengah yang mengatasnamakan Islam yang berkedok Khilafah.

Di Jordania yang merupakan basis utama gerakan ini, sejak pertama kali mendaftar pada 1952 sebagai partai politik, Hizbut Tahrir langsung ditolak oleh pemerintah Jordania. Saat itu Hizbut Tahrir tidak mendaftar sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, tetapi mendaftarkan diri sebagai partai politik.

Namun langkah yang diambil Hizbut Tahrir langsung ditolak karena dianggap bertentangan dengan konstitusi Jordania. Salah satunya, Hizbut Tahrir menentang nasionalisme yang sudah menjadi common platform seluruh warga negara. Di samping itu, Hizbut Tahrir menentang sistem dinasti yang sudah mapan. Ada beberapa hal lainnya yang dianggap dapat menerabas konstitusi yang sudah disepakati oleh berbagai faksi politik dan masyarakat.

Hizbut Tahrir dikabarkan mendapatkan celah untuk mengembangkan gerakannya di beberapa kawasan Palestina yang kekuasaannya berada di bawah otoritas Jordania, karena situasi objektif Palestina yang memberikan ruang bagi kelompok apapun untuk tumbuh. Pada mulanya Hizbut Tahrir hanya sebagai kelompok pengajian setelah Salat Jumat. Lalu kemudian membuka cabang di beberapa daerah di Tepi Barat, terutama di kawasan pedalaman.

Pada 1951, Taqiyuddin Nabhani mengikuti pemilu legislatif di Palestina. Tetapi ia kalah dari wakil Partai Ba'ast. Semua kandidat Hizbut Tahrir kalah, kecuali Ahmad Da'ur dari Tulkarem lolos ke parlemen setelah berkoalisi dengan Ikhwanul Muslimin.

Kekalahan tersebut disebut-sebut menjadi titik-balik untuk meninggalkan gelanggang politik dan memilih jalur dakwah kultural. Mereka kembali menggariskan program untuk menguasai mimbar-mimbar masjid dan lembaga pendidikan keagamaan.

Selain itu, konflik internal yang terjadi di dalam Hizbut Tahrir menyebabkan eksistensi mereka di Palestina semakin tenggelam, yang menyebabkan beberapa pengurus terasnya mengundurkan diri, menyusul hijrahnya Taqiyuddin al-Nabhani ke Beirut. Pada 1956, beberapa aktivis Hizbut Tahrir diusir dari Jordania sehingga aktivitas mereka mati total pada saat itu.

Kondisi objektif yang terjadi di Jordania menjalar ke seantero negara di Timur-Tengah. Hampir tidak ada negara di Timur-Tengah yang kemudian memberikan ruang yang leluasa terhadap Hizbut Tahrir.

Ada dua alasan utama yang menjadi landasan kenapa Hizbut Tahrir dilarang di Timur-Tengah. Pertama, Hizbut Tahrir mempunyai ideologi khilafah, yang secara nyata bertentangan dengan realitas politik kontemporer. Di masa lalu, sebelum jatuhnya Dinasti Ottoman di Turki pada 1923, khilafah masih menjadi sistem politik. Tetapi setelah itu, dunia Islam khususnya Timur-Tengah mengalami trauma politik yang sangat akut perihal kembalinya sistem khilafah.

Namun Hizbut Tahrir tetap pada pendiriannya untuk menegakkan khilafah. Bukan hanya itu, Hizbut Tahrir telah menyiapkan konstitusi yang untuk kembali tegaknya khilafah. Hal tersebut dapat dibaca dengan saksama dalam karya-karya Taqiyuddin al-Nabhani, pendiri Hizbut Tahrir, antara lain Nidzam al-Hukm fi al-Islam, al-Nidzam al-Iqtishadi fi al-Islam, al-Nidzam al-Ijtima'i fi al-Islam, al-Syakhshiyyah al-Islamiyyah, al-Dawlah al-Islamiyyah, al-Khilafah, Inqadz Falestin, Kayfa Huddimat al-Khilafah, al-Fikr al-Islamy.

Di samping itu, di dalam buku-buku tersebut Hizbut Tahrir secara eksplisit menentang nasionalisme dan konsep negara-bangsa. Argumen ini pula yang menyebabkan pemerintah Jordania menentang eksistensi Hizbut Tahrir yang mendaftar sebagai partai politik pada saat itu. Negara-negara Timur-Tengah lainnya pun mempunyai argumen yang sama, karena setelah jatuhnya Dinasti Ottoman sudah tidak mungkin lagi diterapkan sistem khilafah.

Di samping itu argumen yang menyebabkan besarnya penolakan karena Hizbut Tahrir mengafirkan demokrasi, dan siapapun yang setuju dengan demokrasi maka dianggap kafir. Pandangan ini bertentangan dengan pandangan mayoritas negara di Timur-Tengah yang menerapkan demokrasi sebagai sistem untuk membentuk pemerintahan dan legislatif sebagai check and balance system.

Kedua, Hizbut Tahrir ditengarai terlibat dalam beberapa kudeta di Timur-Tengah. Menurut Musa Kaylani (2014), pada dekade 60-an aktivis Hizbut Tahrir terlibat dalam kudeta di Jordania dan dekade 70-an di Tunisia. Pada 1974 juga para aktivis Hizbut Tahrir terlibat dalam kudeta di Mesir.

Dua alasan menonjol tersebut telah menyebabkan Hizbut Tahrir mempunyai posisi yang sangat tidak menguntungkan. Mereka tidak mudah mengepakkan sayapnya, karena adanya benturan yang sangat serius dengan realitas politik di Timur-Tengah. Apalagi negara-negara Teluk yang mempunyai sistem monarki, yang secara diametral akan bertabrakan dengan sistem khilafah yang diusung Hizbut Tahrir.

Maka dari itu, pengalaman di Jordania telah menyadarkan para aktivis Hizbut Tahrir untuk mengambil langkah strategis yang jauh lebih jitu dengan cara bergerak di bawah tanah. Mereka memaksimalkan penyadaran personal, berinteraksi secara luas dengan banyak kalangan, serta mempengaruhi para tokoh politik dengan gagasan khilafah.

Cara-cara seperti itulah yang selama ini juga ditempuh di Tanah Air. Hizbut Tahrir Indonesia memilih untuk menggunakan dakwah kultural dengan melakukan penetrasi ke kampus-kampus dan birokrasi dengan memaksimalkan pengajian di masjid-masjid. Mereka mendakwahkan ideologi khilafah. Walhasil, strategi mereka jitu, karena mampu menarik perhatian mereka yang mempunyai gairah keagamaan dan mimpi politik di masa lalu.

Namun, setelah langkah politik dan hukum yang menyatakan organisasi HTI tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, maka nasib mereka sekarang akan seperti saudara-saudara mereka di Timur-Tengah. Satu-satunya jalan yang tersisa untuk ditempuh adalah banding di tingkat kasasi. Ini perjuangan terakhir yang bisa ditempuh oleh HTI. Jika mereka gagal, maka nasib mereka akan sama dengan Hizbut Tahrir di Timur-Tengah.

Zuhairi Misrawi intelektual muda Nahdlatul Ulama, analis pemikiran dan politik Timur-Tengah di The Middle East Institute.

Ket Foto : Pasukan Pemberontak Suriah (Jays Al-Islam / Jabhatul Islam / Ahrorus Syam)

Selasa, 30 Oktober 2018

RAJA DAN RAKYAT

Oleh : Ad-Da`i Ilallah Sulthonul Qulb As-Sayyid Munzir Al Musawa rahimahullah
Bagian I.

Segala Puji atas Maha Raja Yang Tunggal dengan Kesempurnaan, Tunggal dengan Kedigjayaan, Tunggal dengan Kemegahan, Tunggal dengan Keindahan, Tunggal menguasai setiap kejap perputaran kejadian dalam Kerajaan Nya, Alangkah Luas Kerajaan Nya, setiap Atom dan molekul menyimpan Isyarat Keagungan Nya, Tiada sejengkal tanah dipermukaan Bumi terkecuali milik Nya, dan Dia Penguasa Tunggal Yang Maha Berkuasa atas setiap tanah dibentangan Barat dan Timur, Maka muncullah penguasa-penguasa dunia di setiap tempat yg berganti-ganti setiap zaman, dengan mengaku sebagai Pemilik tanah di Bumi, membuat aturan dan undang-undang, lalu si penguasa gadungan mengaku bahwa setiap jengkal tanah adalah miliknya, semua bangunan harus dengan izinnya, harus membayar sewa/pajak padanya, harus membeli darinya, lalu menggantungkan seribu aturan yg harus ditaati di leher penduduk Bumi, bila melanggar maka ia akan dihukum dan diadili dengan hukuman yg ia buat sendiri, ia berkuasa meruntuhkan atau memusnahkan, atau mengubah semaunya, dengan alasan reboisasi, dibangun tanpa izin, maslahat umum, merusak ketenangan masyarakat dan seribu alasan lainnya, dan semua manusia taat dan memaklumi aturan si penguasa?

Lalu bagaimana dengan Penguasa Tunggal yg menjadi Pemilik aslinya?, saat Maha Raja ini mengubah keadaan Bumi Milik Nya, semua mengeluh dan mengecam Nya, semua menganggap Nya kejam, walau telah diumumkan ganti rugi sepuluh kali lipat mereka tetap marah, lalu Maha Raja ini mengumumkan akan mengganti gubuk reot mereka dengan Istana Megah Keabadian, mereka menolak dan memilih tinggal dalam gubuk kemiskinan..

Maha Raja Tunggal ini mempunyai Istana-Istana Indah yg didalamnya segala keindahan, perhiasan indah, Emas, Berlian, Zamrud, Zabarjad, ditebarkan sebagai tanah pijakan.. dan cangkir-cangkir berlian teramat indah yg bila sedikit pecahannya jatuh ke muka bumi maka itu lebih mahal dan berharga dari seluruh perhiasan yg ada di Bumi bila dikumpulkan semuanya, dan cangkir-cangkir itu berjumlah ribuan memenuhi Istana-Istana mereka, sungai Madu, sungai susu, air dan makanan yg datang sendiri bila di-inginkan, sejuk, teduh, singgasana-singgasana berukir dengan batu-batu mulia yg tak pernah ada di Bumi, ratusan Bidadari dan segala kemegahan yg menakjubkan. Lebih dari itu semua, mereka yg menghuninya adalah orang-orang yg dekat kepada Maha Raja dan dicintai sang Raja.

Maha Raja Jagad Raya ini pun memiliki penjara yg menakutkan, Api yg dipanaskan beribu tahun hingga berubah menjadi hitam pekat, menggelegar dan bergemuruh menakutkan, anda pernah melihat gemuruh lahar gunung berapi?, bagaimana bila lahar yg bergemuruh itu berwarna hitam kelam?, dan ketahuilah Neraka itu bila jatuh sebuah gunung kedalamnya baru akan tiba didasarnya setelah 40 tahun?dan di dalamnya terdapat siksaan-siksaan yg mengerikan dan tak terbayangkan pedihnya, siksaan yg paling ringan adalah dipakaikan sandal dari api yg membuat si pemakai sandal bergolak otaknya dari panasnya sandal itu..

Maha Raja Alam Semesta ini menciptakan manusia, lalu manusia ini berbuat kemungkaran dan kerusakan di Bumi Milik Nya, maka Dia dengan sopan dan sabar, membuat surat untuk para manusia di muka Bumi, dengan mengutus Ajudan dari Makhluk yg paling dicintai Nya. Mengabarkan pada mereka, bahwa siapa yg menaati aturan Ku maka ia dalam jangka waktu minimal dalam kejap ini, atau beberapa tahun mendatang, ia akan kupanggil untuk menjadi penghuni Istana-Istana Ku dan ia akan menjadi orang-orang yg dekat dengan Ku (dekat dengan Maha Raja Jagad Raya ni.., bukan dekat dengan ketua RW atau lainnya yg sebentar lagi pensiun).

Bila mereka tak menaati aturan Ku?., maka mereka ditangkap dan dihukum?, tidak!, mereka akan dimaafkan bila tak sengaja,
bila mereka melakukannya dengan sengaja, mereka ditangkap dan dihukum?, tidak!, mereka di maafkan bila mereka segera meminta maaf,
bila mereka berbuat salah lagi apakah mereka ditangkap dan dihukum?, tidak!, asalkan mereka segera meminta maaf lagi,
bila ia melanggar setiap hari siang dan malam apakah mereka ditangkap dan dihukum?, tidak!, asalkan mereka segera meminta maaf pula siang dan malam,
bila ia tak langsung meminta maaf apakah ia ditangkap dan dihukum?, tidak!, permohonan maafnya bisa diterima hingga saat berakhirnya izin tinggalnya di bumi, dan dalam jangka waktu itu bila ia shalat maka ada pengampunan (keringanan hukuman), bila ia menuju majelis ta'lim adalagi penghapusan hukuman, bila ia tersenyum pada saudara, adalagi penghapusan, dan masih banyak lagi,
bila mereka melewati itu semua dan masih tetap dalam pengingkaran?, maka mereka akan masuk penjara..
Maka datanglah waktu izin tinggal (Visa) selesai bagi salah seorang dari mereka, ia harus pindah ke Negeri lain, datanglah dua petugas penerima tamu, memberikan beberapa pertanyaan atasnya,
bila ia mampu menjawab maka kedua petugas itu tersenyum, lalu ia di istirahatkan untuk menanti Sidang Akbar, apalagi bila ia adalah seorang tentara, pejabat, atau orang kaya.

Bagian II.

Ada beberapa tingkatan mulia disana, Pejabat, Orang kaya, dan Tentara.
1). Tentara adalah para syuhada,
Merekapun bertingkat tingkat, ada komandan perang adapula laskar biasa (syuhada perang), ada laskar khusus (para da'i), mereka semua disambut dan dimuliakan disana.
2). Orang kaya,
Merekapun bertingkat tingkat, ada orang kaya yg punya banyak harta miliknya (orang orang ahli ibadah), ada tingkat lebih tinggi adalah orang kaya raya (orang yg kaya yg banyak berinfak didunia dan dermawan), mereka punya perusahaan banyak, maka transferan dana terus mengalir baginya walau ia telah pindah dari negeri asalnya (masjid2 yg mereka bangun, tanah yg diwakafkan, bantuan yg berkesinambungan).
3). Pejabat Negara,
Mereka adalah para Ulama, merekapun bertingkat tingkat, RT (ulama yg punya murid), RW (mengepalai para RT, yaitu Ulama yg sudah mempunyai murid para Da'i), Lurah (ulama yg sudah mempunyai murid yg sudah punya murid yg telah punya murid pula), Walikota, dll, dan bedanya Jabatan di Negeri itu tidak akan ada pensiunnya..

Mereka adalah Ajudan ajudan dari Pimpinan Ajudan Tertinggi (sayyidina Muhammad saw), mereka berjuang siang dan malam untuk Dakwah islam dan mereka mengabdi sepenuh hidupnya untuk Ajudan Tertinggi, untuk membantu Tugas Pimpinan Ajudan Tertinggi dari Maha Raja Alam Semesta.
Mereka adalah Abdi Maha Raja dan Kekasih Nya, dan ketahuilah bahwa Maha Raja ini tunggal tak beranak dan istri, Dia Maha Raja Tunggal dan derajat tertinggi dihadapan Nya adalah Pimpinan Ajudan Tertinggi (Sayyidina Muhammad).

Maka mereka inilah pejabat-pejabat tertinggi di negeri itu (Barzakh), merekalah penerus Pimpinan Ajudan tertinggi (Ajudan tinggi adalah para Nabi dan Rasul, Pimpinan Ajudan tertinggi adalah Nabi Muhammad saw). ' (*adapula orang yg mengharamkan untuk memuji kekasih Maha Raja, tak suka bila kekasih Maha Raja dimuliakan, mereka memusyrikkan orang yg mencintai kekasih Maha Raja, siapa ya?, ada deh.. )

Bila ia seorang yg tidak mengakui Maha Raja sebagai Raja Tunggal dan Muhammad adalah utusan Maha Raja, maka ia langsung dicengkeram dan dilemparkan ke Penjara terkejam untuk mendapatkan siksaan abadi, tanpa ada pembela, tanpa boleh mendapat kiriman hadiah dan seluruh hartanya disita.

Bila ia gugup dalam menjawab, (gugup akan tiba sebab ia banyak melanggar dimuka Bumi), maka kedua petugas mengantarnya keruang Interogasi, si petugas berkata : "anda harus di penjara dan menjalani interogasi khusus, karena anda adalah pembangkang terhadap Undang-undang Maha Raja, anda harus melewati masa Interogasi dan tahanan sambil menanti sidang Akbar, berdoalah semoga saat sidang Akbar hukuman anda diringankan, anda berhak mendapat kiriman hadiah dari keluarga dan teman anda, dan setiap hadiah bisa membuat anda diringankan, bila anda mengenal banyak pejabat dimuka bumi, atau mempunyai anak seorang kaya raya atau pejabat, dan mereka memohonkan keringanan bagi anda, atau mengirim hartanya untuk menebus anda, maka anda akan diringankan, atau dibebaskan, bila anda telah bebas, maka kiriman hadiah dan doa mereka akan membuat anda semakin kami layani dengan baik, bila anak anda menghafal ucapan-ucapan Maha Raja, atau apalagi disayang oleh Maha Raja, anda akan kami beri mahkota dan singgasana, sebaliknya bila putra/putri anda penjahat dan pembangkang Maha Raja, maka anda akan kami siksa lebih dahsyat?"
Demikianlah satu persatu rakyat Bumi kehabisan Izin tinggal (Visa) dimuka Bumi, mereka harus pindah ke tempat lain.

Bagian III.

Singkatnya datanglah hari yg sangat menakutkan.. Sidang Akbar..
Semua rakyat bumi hiruk pikuk ingin berebutan masuk ke Istana, mereka harus membayar banyak denda atas kesalahan mereka di Bumi, dan membayar banyak denda berarti harus punya banyak harta (amal pahala), dan yg punya banyak harta(amal pahala) pun ketakutan akan mendapat istana yg rendah, karena makin banyak harta makin megah pula istananya, dan bila tidak selamat dalam sidang berarti harus dipenjara, maka orang-orang berebutan ingin mengumpulkan harta sebanyak2nya..

Para Ajudan Tinggi (para Nabi) masing-masing memimpin kelompoknya, terlihatlah kelompok terbesar adalah kelompok Pimpinan Ajudan Tertinggi, yg paling disayangi oleh Maha Raja, kelompok ini dipanggil terdahulu dari kelompok yg lain,

maka dipanggillah satu dari mereka, Hakim Agung adalah Maha Raja, maka berdatanganlah para penuntut satu persatu, ayahnya, ibunya, istrinya, suaminya, anaknya, tetangganya, atau siapa saja yg merasa punya hak untuk meminta hartanya (amal pahalanya) dari penduduk bumi yg didholiminya, dicaci, ditipu, diumpat, dibicarakan aibnya dll para saksi pun berdatangan, bumi pun dipanggil menjadi saksi, demikian pula tubuhnya yg menyaksikan kejahatannya, dan Pembela Tunggal adalah Pimpinan Ajudan Tertinggi, satu persatu setiap langkah dan perbuatannya dipertanggungjawabkan, semua kejahatannya pada rakyat yg lain adalah hutang yg harus dilunasi dengan hartanya, dibayarkan dengan cash, bila hartanya habis, maka ia membayar dengan giro untuk melunasinya, bila selesai dari sidangnya, maka dilihatlah apakah hartanya masih tersisa, bila hartanya habis dan ia tak pula punya hutang dari gironya, maka ia bebas menanti untuk dipanggil ke Istana Maha Raja,

namun? ternyata masih tersisa dendanya atas kesalahannya yg bukan pada rakyat Bumi, tapi pada Maha Raja.. sebagian besar ia dimaafkan oleh Maha Raja yg Maha Pemaaf, justru yg tidak memaafkan adalah rakyat lainnya karena mereka ingin tinggal di Istana dan tak mau masuk penjara, adapula sebagian dari mereka yg berhutang banyak pada gironya yg tak terlunasi, maka mereka meminta Grasi pada Maha Raja, ada yg diterima, ada yg diringankan jangka waktunya di penjara, ada yg diringankan siksanya..,

sebagian dari mereka digiring ke Istana-Istana Maha Raja, sebagian lagi digiring ke penjara, mereka dibelenggu dan disiksa.. sementara itu Pimpinan Ajudan Tertinggi kembali menghadap Maha Raja, tak satupun pejabat berani menghadap Maha Raja, dan tak satupun Ajudan Tinggi berani pula, hanya satu yg diberi izin oleh Maha Raja untuk menghadap, ia memohon keringanan, maka permohonan Grasi pun diterima, sebagian nama-nama penduduk penjara dipanggil.. mereka mendapat Grasi dan dibebaskan menuju Istana, dan satu persatu mereka bebas dengan Grasi dari Maha Raja yg dimohon oleh Pimpinan Ajudan Tertinggi yg sangat dicintai.

Kesemua pengikut Pimpinan Ajudan Tertinggi satu persatu bebas dari penjara, tersisalah mereka yg tak mengakui Maha Raja sebagai Maha Raja Tunggal di Alam Semesta, dan mereka yg tak mengakui bahwa Pimpinan Ajudan Tertinggi adalah Ajudan Maha Raja.

Ah.. dimanakah kelompok orang yg membenci jamaah yg bersungguh-sungguh membela dan cinta pada Pimpinan Ajudan Tertinggi, membid'ahkan dan memusyrikkan mereka, dimanakah tempat mereka?, saat berkumpul Pimpinan Ajudan Tertinggi bersama sahabat-sahabatnya yg mulia, lalu para penerus-penerusnya, muncullah pengikut yg menolak memuliakan orang yg dimuliakan oleh Maha Raja, mereka sekelompok dengan Iblis, karena Iblis menolak memuliakan orang yg dimuliakan oleh Maha Raja.

Kelompok lain adalah yg tidak melewati sidang Akbar, mereka ada yg langsung ke Istana, mereka adalah orang-orang pilihan Maha Raja, yaitu mereka yg menjadi tentara Nya dimuka Bumi, sebagian Konglomerat (para ahli Ibadah dan orang2 kaya yg dermawan) dan sebagian Pejabat Tinggi (para Ulama, Da'I dan Ahi Ma'rifah billah). Derajat mereka pun berbeda-beda dalam Istana.

Adapula kelompok penjahat yg tidak lagi melewati Sidang Akbar, mereka langsung digiring ke Penjara Induk, mereka adalah yg tak mengakui kekuasaan Maha Raja, dan tak pula mengakui Muhammad adalah Ajudan Nya.

DIMANAKAH KELOMPOKMU?

Wallahu`alam

Allahumma shalli alaa ruuhi sayyidina muhammadin fil arwah, wa 'ala Jasadihi filjasad, wa alaa Qabrihi filqubuur"
Artinya

(wahai Allah limpahkan shalawat pada Ruh Sayyidina Muhammad di alam arwah, dan limpahkan pula pada Jasadnya di alam Jasad, dan pada kuburnya di alam kubur

“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shahbihi yannuur”

dan jangan Lupa membaca Al-qur'an, jangan lewatkan seharipun tanpa membaca Al-qur'an jadikan bacaan yg paling anda senangi, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Cinta Allah besar pada pecinta Alqur'an, dengan memahamainya atau tidak dg memahaminya

Minggu, 28 Oktober 2018

Cerita Sya'ban

MENYESAL SAAT SAKARATUL MAUT.

Alkisah ada seorang sahabat Nabi bernama Sya’ban RA.

Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan
sahabat2 yg lain. Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid. Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah bersandaran atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.

Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh Rasulullah SAW, bahwa Sya’ban RA selalu berada di posisi tsb termasuk saat sholat berjamaah.

Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah SAW mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya seperti biasa. Nabi pun bertanya kepada jemaah yg hadir apakah ada yg melihat Sya’ban RA.

Namun tak seorangpun jamaah yg melihat Sya’ban RA. Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yg ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Nabi memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Selesai sholat subuh, Nabi bertanya apa ada yg mengetahui kabar dari Sya’ban RA. Namun tak ada seorangpun yang menjawab.
Nabi bertanya lagi apa ada yg mengetahui di mana rumah Sya’ban RA.

Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA.
Nabi yang khawatir terjadi sesuatu dg Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumahnya.
Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Nabi dan rombongan sebelum sampai ke rumah yg dimaksud.
Rombongan Nabi sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha (kira2 3 jam perjalanan).

Sampai di depan rumah tersebut Nabi mengucapkan salam.
Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tsb.

“Benarkah ini rumah Sya’ban?” Nabi bertanya.

“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tsb.

“Bolehkah kami menemui Sya’ban, yg tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?”

Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab:
“Beliau telah meninggal tadi pagi..."

InnaliLahi wainna ilaihirojiun… Maa sya Allah, satu2nya penyebab dia tidak sholat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya.

Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul
“ Ya Rasul ada sesuatu yg jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dg masing2 teriakan disertai satu kalimat. Kami semua tidak paham apa maksudnya."

“Apa saja kalimat yg diucapkannya?” tanya Rasul.

Di masing2 teriakannya dia berucap kalimat:

“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
“ Aduuuh kenapa tidak yg baru……. “
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”

Nabi pun melantukan ayat yg terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 :
“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.“

Saat Sya’ban dlm keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah.
Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah.
Apa yang dilihat oleh Sya’ban (dan orang yg sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yg lain.
Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk sholat
berjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yg dekat.
Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yg diperolehnya dari langkah2 nya ke Masjid.
Dia melihat seperti apa bentuk surga ganjarannya.

Saat melihat itu dia berucap:
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban , mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yg didapatkan lebih banyak dan sorga yg didapatkan lebih indah.

Dalam penggalan berikutnya Sya’ban melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin.
Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang.
Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju.
Sya’ban sengaja memakai pakaian yg bagus (baru) di dalam dan yg jelek (butut) di luar.
Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yg kena hanyalah baju yg luar. Sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dg baju yg lebih bagus.
Dalam perjalanan ke masjid dia menemukan seseorang yg terbaring kedinginan dalam kondisi mengenaskan.
Sya’ban pun iba, lalu segera membuka baju yg paling luar dan dipakaikan kepada orang tsb dan memapahnya utk bersama2 ke masjid melakukan sholat berjamaah.
Orang itupun terselamatkan dari
mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah.
Sya’ban pun kemudian melihat indahnya sorga yg sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tsb.
Kemudian dia berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru...“
Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban.
Jika dg baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yg begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yg lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yg baru.

Berikutnya Sya’ban melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dg roti yg dimakan dg cara mencelupkan dulu ke segelas susu.
Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yg meminta diberi sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan.
Melihat hal tsb. Sya’ban merasa iba. Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.
Kemudian mereka makan bersama2 roti itu yg sebelumnya dicelupkan susu, dg porsi yg sama.
Allah kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dg surga yg indah.
Demi melihat itu diapun berteriak
lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”
Sya’ban kembali menyesal .
Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat surga yg lebih indah.

Masyaallah, Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak optimal.
Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yg meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia.
Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah.
Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat dimundurkan.

Sering sekali kita mendengar ungkapan hadits berikut:

“Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam.”

“Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam.”

“Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya.”

Namun lihatlah... masjid tetap saja lengang.
Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah.

Mengapa demikian?
Karena apa yg dijanjikan Allah itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal.

Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.
Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah tidak pernah meleset.
Allah akan membuka hijab itu pada saatnya.
Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan.

Sya’ban RA telah menginspirasi kita
bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah tsb.

Dia ternyata tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal.
Namun penyesalannya bukanlah karena tdk menjalankan perintah Allah SWT.
Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dgn optimal.

Sudahkah kita semua di group ini berhitung siap menghadapi apa yg akan pasti kita hadapi semua...sakratul maut...ato sibuk masih sibuk dg urusan dunia kita yg pasti kita tinggalkan...???

Semoga kita selalu bisa mengoptimalkan kebaikan² disetiap kesempatan.
Aamiin.
                                     Semoga Bermanfaat

Matinya Burung Beo

KISAH BURUNG BEO DAN SAKARATUL MAUT

Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu’alaikm, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya.
Suatu hari, pintu kurungan terbuka dan burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu meninggal.
Sang Ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadznya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:
“Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!”
Sang Ustadz menjawab:
“Aku bukan bersedih karena burung itu.”
Para Santri:
“Lantas kenapa ustadz?”
Sang Ustadz:
“Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?”
Para Santri:
“Ya, kami melihatnya.”
Sang Ustadz:
“Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan perihnya sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa. Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir,
JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.
Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, husnul khatimah ataukah su’ul khatimah?”
Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadznya.
Lalu bagaimana keadaan kita
Saat menjemput sakaratul maut nanti ?
Siapkah kita untuk menghadapinya.....?

INGATLAH..!!! Bahwa kita semua Calon JENAZAH"
"Kullu Nafsiin Dazaaiqotul Maut"
Setiap yang bernyawa pasti merasai Mati.
(Surah Ali imran: Ayat 185)

DAHSYATNYA PROSES SAKRATUL MAUT

Demi Allah
Seandainya Jenazah yang sedang kalian tangisi bisa bicara sekejap,lalu menceritakan proses sakratul mautnya pada kalian,niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut,dan mulai menangisi diri kalian sendiri.
(Imam Ghozali mengutip Atsar al hasan)

Rasulullah SAW bersabda bahwa,"Sakratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR.Tirmidzi)

Kemudian Rasulullah SAW juga bersabda bahwa "Kematian yang paling ringan ibarat sebatng pohon penuh duri yang menancap di selembar,kain sutera Apakah batang pohon duri itu dapat di ambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek (HR Bukhari)

Imam Ghozali bahkan berpendapat bahwa"Sakratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang di masukan dalam perut seseorang kemudian seorang lalaki menarik sekuat-kuatnya sehinga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang tersangkut padanya dan meningalkan yang tersisa,"

Imam Ghozali juga mengatakan bahwa rasa sakit yang di rasakan selama sakratul maut seprti menghujam jiwa san menyebarkseluruh angota tubuh sehinga bagi orang yang sedang sakratul maut merasakan bahwa dirinya ditarik-tarik dan di cabut dari setiap urat nadi, urat saraf,persendian dan dari setiap akar rambut serta kulit kepala hinga kaki.

Ya Allah,Ampunilah dosaku,kedua orangtuaku dan semua orang yang mengucap Aamin di komentar...serta matiknlh kami dalam ke adaan Husnul Khotimah AAMIIN....

Rabu, 24 Oktober 2018

SELAMATKAH MURID DAN SAMPAIKAH MURID KEPADA ALLAH TANPA PIMPINAN GURU MURSYID?


Dengarlah nasihat Ulama2 bertaraf Auliya Allah terdahulu yang telah menulis dengan tinta emas... !

Dengarlah nasihat Ulama2 bertaraf Auliya terdahulu, yang menjadi asbab tersebarnya Agama Allah ke seluruh muka bumi.

Dengarlah nasihat Ulama2 bertaraf Auliya terdahulu, 
melalui mereka Agama suci Allah masih mengalir di dada Ummat.

Dengarlah nasihat Ulama2 bertaraf Auliya terdahulu, 
dengan barokah mereka Allah Ta'ala terus menerus sirami Kasih Sayang Dia keseluruh alam.

JANGAN sesekali engkau sombong dengan ilmu kamu yang sedikit...
engkau tidak mendengar segala nasehat mereka. 
kerana dalam hati kamu ada titik2 hitam kesombongan yang amat keji.

Engkau menyangka bisa sampai kepada Allah semata2 karena engkau berpegang pada Qur'an dan Hadits tanpa pimpinan Shaikh pewaris Nabi?

Engkau ber angan2 kamu sudah sampai kepada Allah semata2 kerana engkau mahir membaca Al-Qur'an dan Hadits, sedangkan engkau menolak pimpinan Pewaris Rasulullah ﷺ ?

Engkau berdakwa tidak perlukan pimpinan Guru yang Mursyid untuk sampai kepada Allah kerana kamu boleh sampai dengan mahirnya segala ilmu alat?

Rasulullah ﷺ di taqdirkan oleh Allah menerima pimpinan Malaikat Jibril Alaihis salam.  

Guna aqal engkau yang tajam ~ Mengapa Rasulullah ﷺ perlukan pimpinan Jibril sedangkan Rasulullah ﷺ itu sahibul Asrar?

Lihat dengan mata yang bersih,  Daripada Nur Muhammad mengalir sekalian ilmu Allah, sedangkan Allah perintahkan Jibril menjadi Guru kepada Rasulullah ﷺ,  apa i'tibar nya?

Mengapa engkau tidakk merenung sekalian Anbiya memperoleh cahaya Nubuwah, hakikat dan Ma'rifat melalui limpahan cahaya Muhammad Rasulullah ﷺ. tetapi Allah taqdirkan Jibril menjadi Guru kepada Junjungan ?   Mana aqal kamu?  Fikirkan baik2...  !

Para Sahabat yang terpilih menjadi hamba2 Allah yang di ridhoi Allah ~ di pimpin oleh Guru.

Siapa Guru para Sahabat?

Guru mereka adalah Jungjungan Besar Rasulullah ﷺ.  
Mereka sampai kepada Allah dengan berkat pimpinan Rasulullah ﷺ, 
tetapi engkau merasa boleh sampai kepada Allah tanpa pimpinan Guru? 
Engkau berani berkata. Engkau bisa selamat tanpa pimpinan Guru?

Para Tabiin yang memperoleh kejayaan menjadi Auliya Allah yang ternama di pimpin oleh Guru. 
Mereka menjadi khadim kepada Guru mereka sehingga mereka di angkat oleh Allah kepada martabat yang tinggi!

Siapa Guru kepada Ulama2 hebat ini?

Para Sahabat Khula Ar Rashidin adalah Guru Mursyid kepada Tabiin yang mendapat Rahmat Allah

Engkau yang baru bertatih belajar mengaku boleh sampai kepada Allah dengan membaca Qur'an sendiri? 
Engkau bisa sampai kepada Allah tanpa pimpinan Guru Mursyid?

Semua Imam2 Mazhab berguru kepada Shaikh Mursyid sehingga mereka menjadi Ulama2 yang hebat bertaraf Auliya Allah!

Siapa Guru kepada Imam2 Mazhab?

Imam Abu Hanifah dan Imam  Malik berguru kepada Imam At-Toriqat Wal Haqiqat Imam Jaafar Sodiq Radhiallahu anhu,  cicit Rasulullah ﷺ.

Imam Syafie dan Imam Ahmad Ibn Hanbal berguru kepada Imam Ma'ruf Kirkhi, Imam Musa Kazim, Imam Syaiban dan lain2 yang kesemua mereka adalah Shaikh Mursyid yang mewarisi Nabi ﷺ.  

Kesemua  Mujaddid dan Mujtahid  sepanjang sejarah Islam kesemua mereka berguru kepada Shaikh Mursyid Pewaris Nabi yang siddiq, sebelum mereka menjadi Ulama2 yang mencapai kecemerlangan didalam Syariat dan Ma'rifat.

Antara mereka adalah Sultan Auliya Shaikh Muhyiddin Abdul Qadir Jilani,  Imam Sazili, Imam Ibn Araby,  Imam Ghazali, Imam Rifa'i, Imam Sayuthi, Imam Nawawi, Imam Ibn Hajar Asqolani, Imam Ibn Hajar Al Haythami, Imam Haddad, Imam Romli dll.. 
kesemua mereka yang mulia yang mencapai taraf Auliya Allah setelah  berguru kepada Shaikh Mursyid yang siddiq. 

Adakah engkau baru belajar beberapa huruf dari huruf2 islam mengaku sudah hebat boleh sampai kepada Allah dengan sendiri tanpa Pimpinan Guru yang siddiq?

Adakah kamu rasa banggah dengan beberapa ilmu sedangkan Ulama2 fikh sehebat Imam Ghazali pun berguru kepada Shaikh Mursyid untuk memperoleh Agama yang benar..  ???

sambungan....

Adakah engkau merasa selamat tanpa pimpinan Shaikh Mursyid Wakil  Rasulullah ﷺ?

Bacalah dengan nama Allah...bacalah dengan hati yang terbuka.  
JANGAN sekali engkau sombong dengan apa yang ada.  
Sedangkan kesemua Ulama bertaraf Auliya Allah telah berikan arahan dan petunjuk.  

Siapa yang tiada Guru, maka Gurunya adalah syaitan. 

Siapa yang tidak berguru kepada Shaikh Mursyid yang siddiq, maka TIDAK akan sampai kepada Allah.

Berkata Imam Ghazali,

"Jalan agama sangatlah samar, (tak dapat bedakan haq dan batil) dan jalan-jalan syaitan sangat banyak dan jelas (terbuka luas untuk di masuki oleh siapa saja)  Oleh kerana itu, jika seseorang yang tidak mempunyai Shaikh yang membimbingnya, maka pasti syaitan akan mengiringnya (memimpinnya) menuju jalannya. (kepada kesesatan).  Barangsiapa berjalan di jalan yang berbahaya tanpa petunjuk,  maka dia telah menjerumuskan dan membinasakan dirinya.

[Ihya Ulumuddin]

AWAS.. !
Titik2 kesombongan adalah punca kebinasaan manusia,  punca kerusakan murid, punca penyelewengan khalifah sekali pun.. 

JANGAN kamu rasa boleh berjalan sendiri,  JANGAN kamu sangka  boleh sampai kepada Allah tanpa Guru yang Rashid,   sedangkan Rasul yang Termulia pun di taqdirkan oleh Allah berguru kepada Malaikat., inilah sebagai I'tibar kepada manusia.

SALAH ADAB KEPADA GURU BAWA KEBINASAAN IMAN
……………………………………………
Sebagian orangpun telah berguru kepada Mursyid, 
mengakui kebenaran Shaikh Mursyid itu,   mengakui kelebihan2 yang mereka peroleh berkat kepimpinan Guru tersebut, mengakui mereka memperoleh Rahmat dan Nikmat Allah yang mencurah2.! Tetapi malang  tiba2 mereka berpaling, menjadi biadab dan menjadi penentang akibat hasutan nafsu dan iblis.

Contoh2 dalam sejarah menjadi i'tibar bagi murid2 dan khalifah.

Wasil bin Atho,  murid cerdas dan cemerlang Imam Hasan Al Basri.  Tetapi Wasil bin Atho biadab dengan Gurunya menentang Gurunya, akhirnya binasa.   Dari ajaran wasil bin atho muncul fahaman sesat Mu'tazilah.

Beberapa orang khalifah  Guru kami, Al Qutb Tajul Arifin Shaikh Yahya Al Kholidi,  menjadi biadab, bangkit menentang Al Marhum Guru,  akhirnya terlucut khalifah dan menjadi gelap hatinya.   
yaAllah.... 
jauhkanlah kami dari termasuk golongan biadab!

Murid dan khalifah ambil i'tibar...  JANGAN kamu rasa kamu sudah hebat apabila di kurniakan beberapa kelebihan.  JANGAN sesekali jahat sangka kepada Guru walaupun pada zahirnya kelihatan berlawanan dengan menurut pengetahuan kamu. JAHAT SANGKA kepada Guru adalah permulaan bagi dosa2 besar yang berturut2, -  tajassus,  kazib, ghibah, namimah fitnah. 

Wal Iyazubillah.

Tidak ikhlas, tidak beradab dan  kesombongan adalah punca2 kebinasaan Iman!

Semoga kita semua selamat dari tipudaya nafsu, syaitan, dunia dan makhluq.

اَللّٰـهُمَّ صَلِّ عَلَى رُوْحِ سَيِّدنَا مَحَمَّدٍ فِي الْاَرْوَاحِ وَعَلَى جَسَدِهِ فِيْ الْاَجْسَادِ وَعَلَى قَـبْـرِهِ فِي اْلـقُبُوْرِ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَـلِّم

Selasa, 16 Oktober 2018

Penjelasan kul

●Wahabi GAGAL FAHAM tentang kul dan kulliyah

       Al-imam Abdurrahman bin Muhammad Al-Akhdhary di dalam kitabnya Assullam Almunauraq fi ilmil mantiq berkata :
الكل حكمنا على المجموع  #  ككل ذاك ليس ذا وقوع
و حيثما لكل فرد حكما # فإنه كلية فليعلما
“kul itu kita hukumkan untuk majmu’ (sebagian atau sekelompok)seperti sebagian itu tidak pernah terjadi,dan jika kita hukumkan untuk tiap-tiap satuan maka dia adalah kulliyah yang sudah di maklumi.
        Berdasarkam dua bait tersebut dapat kita tarik kedalam pembahasan hadits Rasulullah SAW. Yang disalah artikan oleh kaum SALAFI,sebuah aliran yang tumbuh sebagai paham yang dinilai keras,kaku,ketat dan tanpa mengenal kompromi.dan aliran ini terlalu mudah menyerukan TAKFIR ,yaitu memvonis sesama muslim yang mereka tuduh sebagai sesat dan melanggar hukum islam,sebagai kafir.lebih tepatnya adalah WAHABISME.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam At-Tirmidzi,Rasulullah SAW. Bersabda :
وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
        Tuduhan mereka terhadap lafadz كل  pada hadits ini,mereka berkata: lafadz كل  yang ada dalam hadits diatas menunjukkan keumuman dan keluasan.oleh karna itu,setiap bid’ah didalam agama adalah sesat tanpa ada pengecualian dari sisi-sisinya.lantas mereka mengkorelasikan kedangkalan pemahaman mereka itu dengan lafadz كل  yang ada di firman Allah SWT. :
كل نفس ذائقة الموت (آل عمران : ١٨٥)
Pada ayat ini mereka berasumsi : Apakah mungkin sebagian makhluq tidak akan mati.
         Maka terhadap semua kedangkalan ini kita katakan :
سبحانك هذا بهتان عظيم.
Mari kita simak korelasi penjelasan antara dua bait Al-Imam Al-Akhdhari dengan kalamullah SWT. dan hadits Rasulullah SAW. Menurut AHLUSSUNNAH WALJAMA’AH : lafadzكل  yang ada didalam hadits Rasulullah SAW. Adalah termasuk bagian pertama dari penjelasan dari dua bait diatas,yaitu : kul yang berarti memberikan hukum kepada majmu’ (sebagian atau sekelompok),maka hal ini selaras dengan pendapat Al-Imam Annawawi didalam kitab syarh shahih muslim,(juz 6 hal 154)
قوله : وكل بدعة ضلالة.هذا عام مخصوص والمراد غالب البدع.
“sabda Rasulullah SAW. : semua bid’ah adalah sesat.Ini adalah kata-kata umum yang dibatasi (ditakhsis),adalah sebagian besar bid’ah itu sesat,bukan seluruhnya.
Sesuai dengan kaidah ini,maka tidak semua bid’ah itu sesat.
           Kemudian lafadz كل yang ada difirman Allah SWT. Ialah termasuk bagian yang kedua dari penjelasan bait tadi yaitu kulliyah yang bearti : menghukumkan bagi setiap individu.maka tidak satupun makhluq yang tidak merasakan kematian.karna disini lafadz كل memberi pengertian pada setiap individu.
           Mungkin dibenak kita masih gentayangan beberapa pertanyaan, mereka berasumsi semua bid’ah dan segala macamnya ialah sesat, sementara coba kita tarik perbandingan :
“Rasulullah SAW. Dan para sahabatnya NAIK ONTA,sedangkan mereka MASUK MOBIL.maka dari satu perbandingan ini saja mereka telah melakukan 2 BID’AH.pertama : MASUK dan, kedua : MOBIL.sedangkan Rasulullah SAW.pertama : NAIK dan kedua ONTA.😁😀
           Salah satu ciri aliran sesat adalah inkonsisten الاضطراب , sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Al-Ustadz Kholili hasib disebuah seminar yang bertajuk “membentengi aqidah ASWAJA” yang diselenggarakan oleh santri DARULLUGHAH WADDA’WAH di dalwa Hotel.

Malang,15 Oktober 2018
Penulis : Muhammad Adlika

Senin, 15 Oktober 2018

Munculnya Tanduk Syetan

Bismillah..

WAHABI ADALAH TANDUK SYAITAN.

Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
:اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ هُنَاكَ الزَّلازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
” Ya Allah berilah keberkatan kepada negeri Syam kami, berilah keberkatan kepada negeri Yaman kami. Mereka berkata: “Pada Najd kami Ya Rasulullah?!” Rasulullah berkata: “Ya Allah berilah keberkatan pada negeri Syam kami, berilah keberkatan pada negeri Yaman kami.” Mereka berkata lagi: “Pada Najd kami Ya Rasulullah?!” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Di sana terdapat kegoncangan dan fitnah, serta disanalah terbitnya tanduk Syaitan. ” (HR. Bukhari)
*
Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ ويقرأون الْقُرْآنَ لا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ثُمَّ لا يَعُودُونَ فِيهِ حَتَّى يَعُودَ السَّهْمُ إِلَى فُوقِهِ قِيلَ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ
Akan keluar dari arah timur segolongan manusia yang membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati kerongkongan mereka (tidak sampai ke hati), mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, mereka tidak akan boleh kembali seperti anak panah yang tak akan kembali ke tempatnya, tanda mereka ialah bercukur gondol (botak). (HR Bukhari)

Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najd mengarahkan para pengikutnya untuk melakukan cukur gondol agar hidup dengan rambut baru yang belum pernah melakukan kesyirikan. Hal ini sebagaimana dicatat oleh para sejarawan gerakan mereka, seperti Sayyid ‘Alwi bin Ahmad al-Haddad, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Sayyid Abdullah bin Hasan Basya dan lain-lain. Mereka mengutip fatwa Sayyid Abdurrahman al-Ahdal mufti negeri Zabid sebagai berikut:
وَكَانَ مُفْتِي زَبِيْدَ السَّيِّدُ عَبْدُ الرَّحْمنِ الْأَهْدَلُ يَقُوْلُ (لاَ حَاجَةَ إِلىَ التَّأْلِيْفِ فِي الرَّدِّ عَلىَ الْوَهَّابِيَّةِ بَلْ يَكْفِيْ فِي الرَّدِّ عَلَيْهِمْ قَوْلُهُ صلى الله عليه وسلم (سِيْمَاهُمْ التَّحْلِيْقُ) فَإِنَّهُ لَمْ يَفْعَلْهُ أَحَدٌ مِنَ الْمُبْتَدِعَةِ غَيْرُهُمْ).
“Adalah mufti negeri Zabid, Sayyid Abdurrahman al-Ahdal, telah berkata; “Tidak perlu menulis bantahan terhadap kaum Wahabi. Bantahan terhadap mereka telah cukup dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Tanda mereka adalah cukur gondol”.

Fatwa cucu Muhammad bin Abdul Wahhab dan Hamad bin Nashir di dalam Ensiklopedi al-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibah al-Najdiyyah juz 4 halaman 152, dipaparkan bahwa “kepala botak atau gondol adalah tradisi penduduk Najd, dan hanya orang-orang bodoh dari kalangan mereka yang tidak melakukan cukur gondol.” Kitab al-Durar al-Saniyyah fi al-Ajwibah al-Najdiyyah, adalah himpunan fatwa-fatwa ulama Wahabi yang dihimpun oleh Abdurrahman bin Muhammad al-‘Ashimi al-Najdi, yang diterbitkan oleh kaum Wahabi di Saudi Arabia.
*
Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يخرج قوم من قبل المشرق يقرءون القرآن لا يجاوز تراقيهم كلما قطع قرن نشأ قرن حتى يخرج فى بقيتهم
الدجال
“Akan keluar dari arah timur sekelompok orang yang membaca Al-Quran namun tidak sampai ke kerongkongan mereka, tiap kali putus QORNnya maka muncullah qorn yang lainnya hingga generasi mereka selanjutnya akan bersama Dajjal “. (HR. Imam Ahmad dalam musnadnya).

Dalam meneliti dari pelbagai aspek seperti nahwu, sorof dan di mana baginda bersabda. Nabi berkata (Keluar atau Muncul ) adalah Fi’il Mudhar’ yang memberi arti: terus menerus atau berturut-turut, kini dan akan datang. Jadi bisa kita pahami bahwa setelah Musilamatul al-Kazab di Najd (Riyadh) akan muncul pula segolongan dari umat ini secara terus menerus dari TEMPAT YANG SAMA, DAN BERTERUSAN antara golongan yang pendusta agama yang TELAH muncul di Nadj (Riyadh) adalah:
Musilamatul Kazab - Nadj (Riyadh)
Zu-Khuwaisirah at-Tamimi ketua Khawarij - Nadj (Riyadh)
Kasib bin Rabi’ - Nadj (Riyadh)
Misar bin Fadki - Nadj (Riyadh)
Al-Qaramitah - Nadj (Riyadh)
dan YANG TERAKHIR Muhammad Abdul Wahab an-Najdi, dari Bani Tamimseperti juga golongan Khawarij yang berasal dari BANI TAMIM, besar kemungkinan mereka adalah SATU qabilah juga dari Riyadh.

Syeikh Zaini Dahlan menyebutkan yang di maksudkan 2 tanduk syaitan dari Nadj (Riyadh) di dalam hadits itu adalah Musilamatul Kazab dan Muhammad Abdul Wahab.

Jadi Kelima golongan ini yang terkenal adalah Musilamatul Kazab yang di kurniai Irhas dan pada abad ini adalah Muhammad Abdul Wahab.
*
Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مِنْ هَا هُنَا جَاءَتِ اْلفِتَنُ ، نَحْوَ اْلمَشْرِقِ ، وَاْلجَفَاءُ وَغِلَظُ اْلقُلوْبِ فيِ اْلفَدَّادِينَ أَهْلُ اْلوَبَرِ ، عِنْدَ أُصُوْلِ أَذْنَابِ اْلإِبِلِ وَاْلَبقَرِ ،فِي رَبِيْعَةْ وَمُضَرً
“Dari sinilah fitnah-fitnah akan bermunculan, dari arah Timur, dan sifat kasar juga kerasnya hati pada orang-orang yang sibuk mengurus unta dan lembu, kaum Baduwi iaitu pada kaum Rabi’ah dan Mudhar “.(HR. Bukhari)

Arah Timur yang Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam maksudkan tidak ada lain adalah arah Timur kota Madinah yaitu Najd sebab Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam telah menspesifikasikan letak posisinya iaitu tempat dimana ciri-ciri khas penduduknya orang-orang yang memiliki banyak unta dan baduwi yang berwatak keras dan berhati kasar dan tempat di mana menetapnya suku Mudhar dan Rabi’ah, dan semua itu hanya ada di Najd Arab Saudi.

TAHQIQ MASYARIK ADALAH NADJ DI RIYADH (nama sekarang)

Hadits yang diriwayatkan oleh nabi itu umum yaitu Masyriq kemudian baginda mengkhususkan dengan sebutan Nadj. Para ulama ada yang menyatakan bahwa Masyriq adalah Nadj, di antaranya:

Shaikh Taqiuddin berkata; Masyriq (Timur) dari arah Madinah, adalah tempat di mama munculnya Musailamatul Kazab,Imam Qustalani berkata Masyriq adalah Nadj (Irsyad as-Saary 12; 626 cetakan Darul Fikr Tahun 1410 H). Shaikh Muhammad Idris al-Marbawi ulama Nusantara yang tidak asing lagi menyebut Nadj adalah negeri Wahabi yang keluar daripadanya orang-orang Wahabi sekarang yang memerintah Mekah dan tempat keluar Musilamatul al-Kazab yang mengaku dirinya Rasul (lihat Kamus Idris al-Marbawi)

Di dalam Kamus Mu’jam Al-Asasi m.s 1174 Nadj -adalah Riyadh merupakan kerajaan Wahabi yang pertama.
Begitu juga nabi mengisyaratkan dengan tangan dan inilah dalil yang kuat menunjukkan bahwa Masyrik itu adalah Najd atau Riyadh nama sekarang.
Dalam Surah at-Taubah ayat 97 “Orang Arab Badwi itu lebih sangat kekafiran dan kemunafiqan dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada RasulNYA.”

Siapakah orang baduwi di sini? jikalau bukan penduduk Najd (Riyadh)? kerana itulah golongan wahabi dan salafi itu sangat kafir dan munafiq seperti firman Allah di atas yang tidak mengetahui hukum-hukum yang di turunkan oleh Allah.

Begitu juga di dalam surah Al-Hujarat ayat 1- 4 ”menceritakan ada seorang yang memanggil-manggil dan berteriak-teriak dan menyerit-menjerit di hadapan rumah baginda” lalu turun ayat supaya merendahkan suara, siapakah mereka? tidak lain adalah penduduk Najd (Riyadh) yang kurang beradab sehingga sekarang golongan wahabi dan salafi kurang dan tidak mempunyai adab dengan nabi, bagi mereka nabi sudah wafat tiada lagi manfaat, nauzubillahi min zalik.

Begitu juga kisah seorang penduduk baduwi dari Najd yang kencing di Masjid nabi, siapakah dia jikalau bukan dari Najd (Riyadh). Selain dari itu nama Najd adalah nama KHAS, bukan nama AM. Jikalau nama AM bererti tanah tinggi di mana negeri TANAH TINGGI ITU, apabila iblis berkata: Aku dari NAJD bererti aku dari TANAH TINGGI. Jadi Najd adalah nama AM nama negeri sekarang adalah RIYADH bukan nama KHAS PERJANJIAN SYAITAN.

Ketika mereka berkumpul di ‘Darul Nadwah’ sebagaimana yang telah di janjikan lalu datanglah Iblis berdiri di hadapan pintu menyerupai Shaikh Najd, kita semak percakapan kaum Quraisy; Siapa Shaikh?

Iblis: Shaikh dari Ahli Najd didatangkan dari Mekah, aku dengar pertemuan kamu maka aku hadir untuk mendengar apa yang kamu bincangkan, semoga aku boleh memberi cadangan dan nasihat.

Quraisy: Baiklah, silakan masuk! maka Iblis pun masuk bersama mereka dengan menyerupai seorang Shaikh Najd, setelah mereka berbincang maka berkata sebagiandaripada mereka Abu al-Bahtari; ‘Kita penjarakan dia (Nabi Muhammad) Ibnu Hisyam; Kita kunci pintu rumahnya (Nabi Muhammad).

Keterangan: Ini adalah catatan ringkas perkataan jahat antara orang kafir dengan iblis yang menyerupai Shaikh Najd untuk membunuh nabi, sudah pasti kita ingat kisah ini, bagaimana Abu Jahal dan sahabat-sahabatnya memerintahkan untuk memenjarakan nabi ada pula yang menyuruh menyingkirkan nabi dan akan tetapi Iblis menyuruh membunuh.

Dari kisah ini dapatlah kita ketahui bahwa Syeikh Najd (Riyadh) itu adalah iblis yang menjelma sebagai manusia, dari mana ia datang ? tidak lain dan tentu saja dari Najd (Riyadh).

Iblis berkata: Aku ahli Najd (Riyadh). Maka dari sini kita dapat ketahui bahwa Iblis dari ahli Najd (Riyadh) telah lama terjadi sejak zaman nabi maka tidak mustahil ia akan muncul setelah ini.

Sila rujuk (Bidayah wan-Nihayah jilid 2 m.s. 557 & As-Sirah an-Nabawiyah Ibnu Hisham jilid 2 m.s. 157 Bab Hijrah & Dalaail an-Nubuah & Mukhtasar Sirah ar-Rasul Muhammad Abdul Wahab tahun 1408 m.s. 125). [Warkop Mbah Lalar, Wahabi Movement - Si Tanduk Syaitan]

Minggu, 14 Oktober 2018

Rubah tidak berekor

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم     

*۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞.*

KISAH HIKMAH

Ekor rubah itu terputus setelah tertimpa sebongkah batu.
Ketika bertemu rubah yang lain iba ditanya

"Mengapa ekormu terputus?"

Ia menjawab:

"Tanpa ekor begini aku serasa terbang seperti seekor burung di langit itu."

"Ah masa ??"Temannya tidak percaya.

🤔Namun rasa penasaran dan bayangan akan indahnya rasa terbang itu menyebabkan rubah yang bertanya tadi memutuskan untuk memotong ekornya.*
*Dan seketika ia menjerit meraung kesakitan. Ia protes akan kebohongan temannya.

Rubah pertama dengan enteng menjawab

"Kalau aku memberitahu rubah lain penyebab putusnya ekorku, mereka pasti mengejekku dan tidak akan mau memotong ekor mereka."

Keduanya akhirnya bersepakat untuk menyebarkan kebohongan itu.

Dalam waktu yang tidak lama hampir seluruh rubah dihutan itu tak memiliki ekor.

Nah.. Setelah mayoritas tidak lagi berekor, rubah lupa asal usulnya. Mereka kini justru tertawa dan mengejek bila bertemu rubah yang masih berekor.

Bila kerusakan telah menyebar, orang-orang pasti akan terbiasa.

Mereka akan melihat kebaikan sebagai bahan olok-olokan.
Kebaikan sebagai suatu yang tercela

Seorang salafuna sholeh berkata:

"Akan datang suatu masa dimana orang-orang beriman akan dicela karena keimanannya sebagaimana saat ini orang-orang berdosa dicela karena dosa-dosanya."

Semoga bermanfat n kita bisa mengambil hikmahnya.

Sumber:

Majlis Ahlulbayt
Nusantara Cinta Rasul

Cinta Rasul International Community

Sabtu, 13 Oktober 2018

Jeritan Hati

QOSHIDAH QUTBIL IRSYAD WAGHATSIL IBAD WAL-BILAD AL-HABIB ABDULLAH BIN ALAWI BIN MUHAMMAD AL-HADDAD.

قد گفانی علم ربی ، من سؤالی واختباري

Qod kafânî ‘ilmu robbî min su-âlî wakhtiyârî

Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa Penciptaku Maha Mengetahui Segala Permintaanku dan Usahaku

فدعائی وابتهالی ، شاهد لی بافتقاری

Fadu’â-î wabtihâlî syâhidun lî biftiqôrî

Maka do’a do’a dan jeritan hatiku sebagai saksiku atas kefakiranku (dihadapan kewibawaanMU)

فلهذا السر ادعوا ، فی يساری وعساری

Falihâdzâs-sirri ad’û fî yasârî wa ‘asârî

Maka demi rahasia kefakiranku (dihadapan KewibawaanMu) aku selalau mohon (padaMu) disaat kemudahan dan kesulitanku

انا عبد صار فخری ، ضمن فقری واضطراری

Ana ‘abdun shôro fakhrî dlimna faqrî wadlthirôrî

Aku adalah hamba yang kebanggaanku adalah dalamnya kemiskinannku dan besarnya kebutuhanku (padaMu)

قد گفانی علم ربی ، من سؤالی واختياری

Qod kafânî ‘ilmu robbî min su-âlî wakhtiyârî

Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui segala permohonan dan usahaku

ياإلهی ومليکی أنت تعلم گيف حالی

Yâ ilâhî wa malîkî Anta ta’lam kaifa hâlî

Wahai Tuhanku Wahai yang memiliki diriku, Engkau Maha Mengetahui bagaimana keadaanku

وبما قد حل قلبی ، من هموم واشتغالی

Wa bimâ qod halla qolbî min humûmin wasytighôlî

Dan dari segala yang memenuhi hatiku dari kegundahan dan kesibukanku (hingga terlupakan dari mengingatMu)

فتدارکنی بلطف ، منك يامولی الموالی

Fatadâroknî biluthfin minka yâ mawlâl mawâlî

Maka ulurkanlah bagiku Kasih Sayang dari Mu Wahai Raja dari segenap para Raja

ياگريم الوجه غثنی قبل أن يفنی اصطباری

Yâ karîmal wajhi ghitsnî qobla an yafnâ-shthibârî

Wahai Yang Maha Pemurah Dzatnya, tolonglah aku, dengan pertolongan yang datang sebelum sirna kemampuanku dalam bersabar

قد گفانی علم ربی ، من سؤالی واختياری

Qod kafânî ‘ilmu robbî min su-âlî wakhtiyârî

Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku mengetahui segala permohonan dan usahaku

ياسريع الغوث غوثا ، منك يدرکنی سريعا

Yâ sarî’al ghoutsi ghoutsan minka yudriknî sarî’ân

Wahai Yang Maha cepat mendatangkan pertolongan, temukan kami dengan pertolongan dari Mu yang mendatangi kami dengan segera

يهزم العسر ويأتی ، بالذی أرجو جميعا

Yahzimul ‘usro wa ya,tî billadzî arjû jamî’ân

Pertolongan yang merubuhkan segala kesulitan, dan mendatangkan segala yang kami harap harapkan

يا قريبا يامجيبا ، يا عليما يا سميعا

Yâ qorîbân yâ mujîbân yâ ‘alîmân yâ samî’ân

Wahai Yang Maha Dekat, Wahai Yang Maha Menjawab segala rintihan, Wahai Yang Maha Mengetahui, Wahai Yang Maha Mendengar

قد تحققت بعجزی ، وخضوعی وانکساری

Qod tahaqqoqtu bi’ajzî wa khudlû’î wankisârî

Sungguh aku telah benar-benar meyakini kelemahan dan ketidakmampuanku, kerendahan dan keluluhanku

قد گفانی علم ربی ، من سؤالی واختياری

Qod kafânî ‘ilmu robbî min su-âlî wakhtiyârî

Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui segala Permohonan dan usahaku

لم أزل بالباب واقف ، فارحمن ربی وقوفی

Lam azal bil bâbi wâqif farhaman robbî wuqûfî

Aku masih tetap berdiri di Gerbang Mu, maka kasihanilah aku yang masih terus menunggu

وبوادی الفضل عاکف ، فأدم ربی عکوفی

Wa biwâdîl fadl-li ‘âkif fa-adim robbî ‘ukûfî

Dan di Lembah Anugerah Kasih SayangMu aku berdiam maka abadikanlah keadaanku ini

ولحسن الظن لازم ، وهو خلی وحليفی

Wa lihusnidhdhonni lâzim wa huwa khillî wa halîfî

Maka bersangka baik padaMu adalah hal yang mesti bagiku, sangka baik atasMu adalah pakaianku dan janjiku

وأنيسی وجليسی ، طول ليلی ونهاری

Wa anîsî wa jalîsî thûla lailî wa nahârî

Dan hal itulah (sangka baik padaMu) yang menjadi penenang hatiku, dan selalu (sangka baik pada Mu) menemaniku sepanjang siang dan malam

قد گفانی علم ربی ، من سؤالی واختياری

Qod kafânî ‘ilmu robbî min su-âlî wakhtiyârî

Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenanganku bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku

حاجة فی النفس يارب ، فاقضها ياخير قاضی

Hâjatan fîn-nafsi yâ robbi faqdlihâ yâ khoiro qôdlî

Segala kebutuhan dalam diriku Wahai Penciptaku maka selesaikanlah, Wahai sebaik-baik yang menyelesaikan kebutuhan

وأرح سری وقلبی ، من لظاها والشواظ

Wa arih sirrî wa qolbî min ladhôhâ wasysyuwâdhi

Dan tenangkanlah ruhku dan sanubariku dari gejolak dan gemuruhnya (nafsu, kemarahan, kesedihan, kebingungan, dan penyakit penyakit hati)

فی سرور وحبور ، وإذا ما کنت راضی

Fî surûrin wa hubûrin wa idzâ mâ kunta rôdlî

Agar hatiku dan ruhku selalu dalam ketentraman dan kedamaian dalam apa2 yang telah engkau Ridhoi

فالهنا والبسط حالی ، وشعاری ودثاری

Falhanâ walbasthu hâlî wa syi’ârî wa ditsârî

Maka kegembiraan dan kebahagiaan menjadi keadaanku selalu,dan menjadi lambang kehidupanku dan selubung perhiasanku

قد گفانی علم ربی ، من سؤالی واختياری

Qod kafânî ‘ilmu robbî min su-âlî wakhtiyârî

Sungguh telah cukup bagiku kepuasan dan ketenangan bahwa penciptaku Maha Mengetahui Segala permohonan dan usahaku.

Jumat, 05 Oktober 2018

Nasihat Alim Ulama

Nasihat Bijak Para Kyai Sepuh Pengasuh Pesantren Lirboyo

oleh gus ipul

Nasihat-nasihat bijak dari kiai atau tokoh yang paham agama harus disebarkan kepada masyarakat luas agar pesan yang disampaikan lebih masif mengingat di era digital ini sudah banyak terjadi kekeringan adab dan spiritual di kalangan umat Islam Indonesia. Berikut ini adalah pesan-pesan kiai sepuh (masyayikh) atau pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo yang patut Anda renungkan untuk disebarkan demi mencegah terjadi krisis adab negeri ini.

Para masyayikh Lirboyo yang sempat dikumpulkan dawuh-dawuhnya oleh para santri dari Muhammad Khoiron ini antara lain adalah KH Abdul Karim, KH Marzuki Dahlan, KH Mahru Ali, KH Maksum Jauhari, KH Imam Yahya Mahrus, KH Amda Idris Marzuki, KH Abdul Aziz Manshur, KH Anwar Manshur, KH Abdullah Kafabihi Mahrus, KH Habibullah Zaini, KH Ma'ruf Zainuddin dan KH Rofi'i Ya'kub. Silakan disebarkan!

Yang penting ngaji. Walaupun anak seorang tukang ngarit tapi kalau mau ngaji, ya akan pinter. Anaknya orang alim tapi tidak mau ngaji, ya tidak akan pintar. Yang penting ngaji sing tenanan (K.H Abdul Karim).

Hasil Bahtsul Masail, Ceramah Abdul Doakan aku supaya jangan dulu meninggal sebelum bisa puasa selama 9 tahun seperti Mbah Khalil. Dan doakan aku juga supaya diakui santrinya Mbah Khalil. (K.H Abdul Karim)

Yang dinamakan santri yang manfaat ilmunya adalah santri yang ilmunya bisa menuntun mereka meraih ridho Allah. Masalah keadaan tiap-tiap santri di rumahnya kelak, terserah gusti Allah. (K.H Marzuqi Dahlan)

Jangan sekali-kali kalian menyakiti hati orang tua, terlebih-lebih ibu. Karena menyebabkan ilmunya tidak bermanfaat. (KH. Marzuqi Dahlan)

Jika ingin tujuanmu tercapai, jangan makan nasi alias ngerowot. (K.H Marzuqi Dahlan)

Banyak dan sedikitnya ilmu itu sebuah amanat jadi harus disebarkan. (K.H Marzuqi Dahlan)

Ingat kalau kamu jadi pemimpin, tolong hindari 2 masalah. Pertama, jangan sampai mata duitan. Kedua, jangan tergoda perempuan. Kalau bisa bertahan dari dua hal ini insyaallah selamat. (K.H Mahrus Ali)

Ngajarlah ngaji! Kalau nanti kamu tidak bisa makan, kethoken kupingku. (K.H Mahrus Ali)

Nabi Sulaiman itu sukses dalam 90 tahun dan Nabi Nuh sukses dalam waktu 900 tahun. Tetapi di dalam Al Quran, yang disebut ulul 'azmi adalah Nabi Nuh. Ini menunjukkan perjuangan dilihat dari kesulitan, bukan dari jumlah murid. (K.H Mahrus Ali)

Saya dulu waktu di pondok tidak pernah membayangkan akan jadi kiai, tidak pernah membayangkan akan menjadi orang kaya. Akhirnya menjadi orang mulia seperti ini saya takut. Jangan-jangan bagian saya cuma ini saja, di akhirat tidak dapat bagian apa-apa. (K.H Mahrus Ali)

Kalau ingin hidup mulia hormati orangtua, khususnya ibu. (K.H Mahrus Ali)

Orang yang mempunyai ilmu sambil diriyadlohi dibanding dengan yang tidak diriyadlohi, itu hasilnya beda. Riyadloh yang paling utama adalah istiqamah. (K.H Mahrus Ali)

Orang ingin sukses itu kuncinya menghormati istri. (K.H Mahrus Ali)

Barang siapa yang tidak mati karena pedang, maka ia akan mati dengan sebab musabab lain. Sebab musabab kematian itu banyak, namun mati cuma sekali. (K.H Maksum Jauhari)

Banyak orang yang ilmunya sedang-sedang saja Tapi betapa hebat manfaat dan barokahnya karena ditunjangi oleh sifat tawadhu’ dan banyak khidmah tholabul ‘ilmi. (KH. Makshum Jauhari)

Menghormati guru harus menghormati apa yang dimiliki guru. (K.H Maksum Jauhari)

Empat perkara untuk menjadi hamba Allah yang haqiqi adalah adab, ilmu, sidqu, dan amanah. (K.H Imam Yahya Mahrus)

Santri kok pacaran berarti santri gadungan. Pernikahan yang berangkat dari pacaran biasanya tidak bahagia, karena saat pacaran yang di perhatikan hanya kebaikannya saja. Dan yang jelas menurut Islam pacaran itu dilarang. (K.H Ahmad Idris Marzuqi)

Walaupun dirumah sudah menjadi tokoh masyarakat, bahkan menjadi wali. Kalau belum mengajar, masih kurang disenangi oleh mbah Abdul Karim. (KH. Ahmad Idris Marzuqi)

Orang yang ahli baca shalawat dzuriah dan anaknya akan gampang menjadi orang alim. Shaleh akhlaq dan tingkah lakunya. Kecerdasannya itu lain. (K.H Ahmad Idris Marzuqi)

Ketika belajar di lirboyo jangan pernah putus asa apapun yang terjadi. (K.H Ahmad Idris Marzuqi)

Santri kalau pulang harus bisa menjadi seperti paku yang bisa menyatukan berbagai lapisan masyarakat, meskipun dirinya tak terlihat. (K.H Abdul Aziz Manshur)

Lisan hanya wasilah, dakwah sebenarnya (dengan) hati. (KH. Abdul Aziz Manshur)

Jangan dikira umat islam benci dengan orang budha, tapi maksudnya.yang dibenci adalah agamanya. (KH. Abdul Aziz Manshur)

Berbuatah kebaikan sesuai dengan keahlianmu. (KH. Abdul Aziz Manshur)

Kekuatan manusia terbatas. kewajiban kita, ikhlas dan berdoa. jangan cuma, "Saya harus bisa begini". (KH. Abdul Aziz Manshur)

Puncak dari segala kenikmatan adalah meninggal dalam keadaan menetapi iman dan Islam. (KH. Abdul Aziz Manshur)

Birrul walidain itu caranya bukan berarti orangtua kok di gendong ke sana ke sini. Tapi yang terpenting jangan menyakiti hati orangtua. (K.H Anwar Manshur)

Hidup didunia ini kok terkena cobaan, jangan heran. itu sudah menjadi ketentuannya. (KH. Anwar Manshur)

Amalkanlah ilmu yang kalian peroleh sambil tetap mencari ilmu. Karena mencari ilmu itu tetap diwajibkan sampai akhir hayat. (KH. Anwar Manshur)

Kita harus benar-benar ikhlas dalam berjuang. Jangan sampai mengharapkan pamrih dari segala sesuatu yang kita sumbangkan kepada masyarakat dan bangsa. (KH. Anwar Manshur)

Harganya seseorang adalah ilmu dan pengamalannya. (K.H Anwar Manshur)

Sebaik-baiknya orang itu, orang diajak maling, malingnya malah sadar. Sejelek-jeleknya orang, orang diajak maling malah ikut jadi maling. Jangan mudah terbawa zaman, sekarang sudah tidak karuan. Jangan ikut-ikutan tidak karuan. (K.H Anwar Manshur)

Orang sukses dan alim tentu ada hubungan dengan orangtua dan kakeknya. (KH Abdullah Kafabihi Mahrus)

Perjuangan membutuhkan pengorbanan. Kejayaan membutuhkan perjuangan. (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

Syaithon mengoda dengan cara apapun. Kadang dengan pemikiran. Ini yang berbahaya, maka tafakkur harus didasari ilmu. (KH. Abdullah Kafabihi Mahrus)

Yang bertanggung jawab terhadap NU adalah santri, karena NU lahir dari kalangan pesantren. (KH Abdullah Kafabihi Mahrus)

Yang serius belajarnya! Mumpung masih muda. Kalau sudah tua pasti nambah repot, karena tidak ada orang tua yang tidak repot. (KH Habibullah Zaini)

Jangan takut ketika tidak bisa bekerja, tapi takutlah ketika hanya bisa bekerja. Pendidikan di Lirboyo bukan untuk bekerja, tapi untuk dakwah. (KH Ma'ruf Zainuddin)

Harus punya tanggung jawab, kewajiban orang yang mencari ilmu harus belajar. Kewajiban orang yang mempunyai ilmu harus mengajar. (KH. Ma'ruf Zainuddin)

Ilmu itu amanah, harus dipegang teguh dan disampaikan kepada yang berhak. (KH. Rofi'i Ya'kub)

Wejangan, petuah, atau maqalah para kiai Lirboyo di atas bukan saja penting untuk kalangan santri tapi juga untuk pembentukan karakter anak negeri ini yang makin ke sini kian terkikis adab dan cara bergaul dengan sesama. Intinya, para kiai tetap mengajak selalu kepada jalan dakwah dan kebenaran, bukan hanya hidup untuk bekerja. "Jangan takut ketika tidak bisa bekerja, tapi takutlah ketika hanya bisa bekerja," demikian kata KH. Ma'ruf Zainuddin

semoga kita mendapat asror madat ulum fuyudhot para kyai sepuh tsb diatas aamiin