Minggu, 30 Desember 2018

Akhlaq Dalam Berdakwah

Siapa gerangan pemimpin dari semua manusia yang melakukan praktik Amar Ma'ruf Nahi Mungkar ?

Siapa gerangan orang yang mengenal paling takut kepada Allah ?
Siapa gerangan orang yang paling mengenal kecemburuan di dalam agama Allah ?

Sesungguhnya itu NABI MUHAMMAD

Katakan, Cacian apa yang pernah keluar dari lidahnya Rasulullah yang ditujukan kepada orang-orang musyrikin yang dahulu mengganggu beliau di Makkah ?

Cacian apa yang pernah keluar dari lidahnya Rasulullah terhadap orang-orang munafiqin yang dahulu hidup di Madinah bersama Nabi ?

Pernahkah kita mendengar cacian Nabi Muhammad terhadap orang-orang Yahudi yang senantiasa menggugurkan janji dan kesepakatan mereka terhadap umat Islam berkali-kali ?

Sesungguhnya Nabi tidak menyibukkan diri untuk mencaci maki mereka dan Nabi tidak berhenti untuk mengajak mereka.

Dan Nabi Muhammad mendirikan jihad terhadap orang-orang tersebut, tetapi dengan aturan koridor kenabian yang diatur di dalam Sunnahnya.
Ketika ada sekelompok orang Yahudi yang berkhianat atas janji yang telah disepakati, maka yang diusir satu kelompok itu dan kejahatan kelompok tersebut tidak ditimpakan kepada seluruh kaum Yahudi secara merata.

Dan kita semuanya mencintai Amar Ma'ruf Nahi Mungkar dan Jihad di Jalannya Allah Subhanahuwata'ala, kita hidup atas hal tersebut, dan rela mati atas hal tersebut, tetapi dengan cara dan metodenya Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin.

Dikatakan kepada Nabi Muhammad, "Ya Rasulullah, sumpahi mereka kaum musyrikin yang menyerang kita, sebab mereka telah membunuh lebih dari 70 orang kemudian membelah perut salah seorang Sahabat Rasulullah dan juga melukai, menumpahkan banyak darah, dan melakukan banyak kejahatan"

Nabi mengucapkan, "Ya Allah berikanlah hidayah-Mu kepada kaumku sebab mereka tidak mengetahui"
Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu ketika mereka pulang dari peperangan, orang-orang munafiqin memprovokasi umat Islam kalau betul Nabi kalian ini Nabi yang benar maka kalian ini tidak akan kalah perang, kalian pasti akan menang, maka Sayyidina Umar geram mendengar ucapan orang Munafiqin tersebut, beliau menghadap Rasulullah dan meminta izin untuk membunuh provokator-provokator dari Orang-orang Yahudi dan kaum munafiqin yang memprovokasi umat Islam untuk menyelesaikan masalah ini.

Nabi mengatakan, "Wahai Umar sesungguhnya mereka para Munafiqin mengucap La ilaha illallah", kemudian Sahabat Umar berkata, "Sesungguhnya lidah mereka mengucap La ilaha illallah, tetapi hati mereka tidak," kemudian Nabi melanjutkan, "Saya tidak diperintahkan untuk memeriksa hatinya manusia".

Adapun orang Yahudi yang Sayyidina Umar meminta membunuh mereka, Nabi berkata, "Saya punya perjanjian dengan mereka, bagaimana saya akan menggugurkannya dengan membunuhi mereka ? Selama mereka memprovokasi secara diam-diam dan mereka tidak membatalkan perjanjian ini, maka saya tidak punya jalan untuk membatalkan perjanjian ini."

Kemudian di masa-masa tersebut, ada seorang anak kecil dari orang Yahudi dimana anak kecil ini mengetahui isi hati orang-orang dan bisa berbicara tentang hal-hal yang ghaib yang ada di tebgah-tengah masyarakat, hingga anak ini Ibnu Shayyad dikenal dengan Dajjal.
Maka Sayyidina Umar berkata, "Kalau memang betul dia, izinkan aku untuk membunuh anak ini biar selesai fitnah Dajjal itu Ya Rasulullah".

Nabi Muhammad menjelaskan, "Kalau memang betul Ibnu Shayyad ini Dajjal, maka engkau tidak akan mampu membunuhnya sebab Aku sudah memerintahkan akhir zaman akan datang Dajjal, akan melakukan hal ini dan hal itu, kalau engkau melakukan itu berarti Sabdaku itu tidak benar dan bohong, kalau memang ternyata dia Dajjal, maka tidak ada kebaikan bagimu ketika membunuh anak ini".

Namun sesungguhnya kemarahan yang dilakukan karena Allah Ta'ala, kecemburuan yang dilakukan karena Allah Ta'ala, apabila dijadikan bukan karena Allah dan ada hal lain selain Allah dalam kemarahan dan kecemburuna tersebut, maka akan menarik orang tersebut kepada hal-hal diluar jalannya Allah.

Tempat dari kemarahan, kecemburuan, kekerasan, ketegasan, karena Allah Subhanahuwata'ala terhadap orang-orang kafir tersebut, dengan kita tidak membiarkan kemungkaran-kemungkaran yang mereka sebarkan menyebar pada diri kita, pada keluarga kita di dalam rumah kita".

Bukan seseorang yang mengklaim dia marah karena Allah tetapi dia bersalaman dengan wanita bukan mahramnya, kemudian melakukan hal-hal yang tidak sesuai syariat Allah,terbukanya aurat bagi kaum wanitanya, namun ketika melihat ada orang-orang yang diluar sana melakukan kemungkaran tersebut dia marah, dia bangkit, emosinya siap melakukan kekerasan, tetapi kesalahan yang ada pada keluarganya dia diam, bukan itu kemarahan karena Allah Subhanahuwata'ala yang ditujukan kepada orang lain bukan kepada dirinya sendiri.

Salah seorang sahabat Nabi ada yang meminum minuman keras. Kemudian dibawa ke hadapan Rasulullah, dan dicambuk 40 cambukan. Setelah itu tertangkap lagi dan dicambuk kedua kalinya sebanyak 40 cambukan. Hingga ketiga kalinya dia tertangkap dan akan dicambuk, ada seorang sahabat yang marah dan mulai mengeluarkan cacian terhadap peminum minuman keras tersebut.

Ketika Nabi mendengar cacian tersebut, Nabi menegurnya, "Tidak, Ini sudah melewati batas, jangan mencaci dia, dia dihukum 40 kali cambuk, itu hukumannya, jangan kalian menjadi anteknya syaitan untuk menjerumuskan saudaramu yang muslim lebih jauh daripada Allah Subhanahuwata'ala, ketahuilah bagaimanapun juga, dia ini cinta kepada Allah dan Rasul-Nya malah dipuji oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam".

Nabi Muhammad menyetujui, menetapkan hukum Islam ini harus diterapkan karena dia minum minuman keras, tetapi Nabi pun juga menjalankan hukum Islam tidak diizinkan Muslim mencaci Muslim lainnya.

Ini adalah timbangan kenabian.

- Kutipan Ceramah Habib Umar bin Hafidz Dalam Acara Jalsatuddu'ah pertama di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Ahad Malam Senin, 15 Oktober 2017

METAMORFOSIS MUHAMMADIYAH DARI MASA KE MASA


-----
_____
Kitab Fiqih MUHAMMADIYAH 1924 yang dikarang dan diterbitkan oleh Bagian Taman Pustaka MUHAMMADIYAH Yogyakarta pada tahun 1924 sebenarnya bukan hanya warisan berharga bagi kaum MUHAMMADIYAH saja, melainkan juga bagi NU.
_____
Kitab itu juga kitabnya orang NU. Isinya sama dengan kitab-kitab pesantren yang banyak diajarkan dalam dunia NU.

Masalahnya hanyalah satu hal bahwa pada tahun 1924 itu NU belum lahir!
_____
NU lahir pada tahun 1926. Dua tahun setelah kitab itu terbit. Dan hingga hari ini, isi ajaran fiqih yang diajarkan kitab itu masih terpelihara sebagai amalan orang NU.

Amalan itu pula yang telah turun-temurun sejak ratusan hingga ribuan tahun lalu di perairan Nusantara ini, yaitu fiqih mazhab Syafi’i.
_____
Jadi, walaupun NU belum lahir, namun ulama-ulama pesantren yang kemudian mendirikan NU itu tiap harinya mengamalkan ajaran fiqih sebagaimana yang ada di dalam kitab Fiqih MUHAMMADIYAH 1924 itu.
_____
Artinya, di masa awal berdirinya, MUHAMMADIYAH itu adalah NU, fiqihnya menggunakan MAZHAB SYAFI’I yang sama dengan NU.

Pertanyaannya, mengapa demikian?
_____
Sebab MUHAMMADIYAH adalah gerakan dakwah, yaitu menyampaikan ajaran Islam yang sudah ada kala itu di Kesultanan Yogyakarta yang menganut MAZHAB SYAFI’I, bukan berdakwah dengan mengarang ajarannya sendiri dari nol.

Dakwah MUHAMMADIYAH itu untuk menghalau kristenisasi yang didukung penjajah Belanda, sekaligus untuk memurnikan tauhid umat.
_____
KIAI DAHLAN sendiri mendapatkan ilmunya dari ulama-ulama yang sama tempat kiai-kiai NU menimba ilmu.
Satu guru, satu ilmu, bahkan satu keluarga.
KIAI DAHLAN Dahlan MUHAMMADIYAH dan KIAI HASYIM ASY'ARI NU adalah sama-sama keturunan Sunan Giri.
SUNAN GIRI adalah anak MAULANA ISHAQ yang NASAB nya sampai ke SITI FATHIMAH رضي الله تعالى عنها binti RASULLULAH ﷺ .
_____
MAULANA ISHAQ kemudian mengajar di Pasai Aceh, pusatnya pengembangan ISLAM NUSANTARA ketika itu, yang pengaruhnya sampai ke Sumatera Barat, di mana kaum Padri kelak bermukim.

Jadi, sesungguhnya ULAMA NUSANTARA ini memiliki jaringan yang sangat kuat, satu guru, satu ilmu, dan satu nasab. Mereka bermazhab SYAFI’I.
_____
Mereka juga berhaluan AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH (dalam komunitas NU lebih populer dengan akronim ASWAJA– AM), sebagaimana yang dianut oleh negara adidaya muslim kala itu, yaitu Kesultanan Turki Usmani, yang dinasti nya telah berjaya lebih dari 600 tahun.
_____
KIAI DAHLAN dan warga MUHAMMADIYAH ketika itu mengamalkan qunut, dan tarawih 20 rakaat.
Mereka azan Jumat dua kali, dan takbiran tiga kali. Mereka salat ’id di masjid, bukan di lapangan.

Pendek kata, KIAI DAHLAN dan warga MUHAMMADIYAH adalah bagian umat yang sama dengan umat Islam yang sekarang diklaim sebagai umat NU.
_____
Sebab, amalan beliau-beliau adalah amalan NU.
Amalan itu bukanlah sesuatu yang baru, melainkan telah dikaji dan dijalankan selama seribu tahun lebih hingga masa kenabian.

Lalu pertanyaannya, kapan MUHAMMADIYAH berubah..? Kenapa berubah..?
_____
Jawabannya adalah bertahap. Ketika KIAI DAHLAN membuka MUHAMMADIYAH untuk pengembangan paham global, dengan cara mengajarkan huruf Latin dan bahasa Belanda, sehingga generasi berikutnya makin akrab dengan ”Pandora” yang tengah disiapkan penjajah
_____
Belanda maka bibit-bibit perubahan masuk. Akibat dari sikap membuka diri itu maka benteng tradisi MUHAMMADIYAH otomatis lemah.

Ibarat perang dengan sepenuh tawakal, menyerang dengan tanpa menyusun pertahanan. Adat-istiadat pun akhirnya dapat dihilangkan, dan setelah kulit luar itu terkelupas maka bagian isi pun bisa dicampuri dan kemudian bisa diubah. Fiqih MAZHAB SYAFI’I pun lama-lama tanggal.
_____
Pada tahun 1925, dua tahun sepeninggal Kiai Dahlan, MUHAMMADIYAH dinilai telah berubah dengan mulai diterimanya paham WAHABI yang anti-amalan pesantren.
Hal itu seiring dengan mengorbitnya Ibnu Saud di pusat Islam dunia, yaitu Mekah dan Madinah, yang hendak didirikan kekhalifahan WAHABI.
_____
Momentum yang menandai perubahan ini adalah pelaksanaan shalat ’id di lapangan tahun 1925, yang berbeda dari ajaran MAZHAB SYAFI’I .

Penerimaan MUHAMMADIYAH terhadap Wahabi itu memancing kalangan pesantren untuk mendirikan NU tahun 1926, dan membentengi para santri dari paham-paham baru, termasuk WAHABI dan KOMUNISME.
_____
NU pun merangkul sebanyak mungkin orang, dan menerima sebanyak mungkin adat-istiadat mereka untuk DI-ISLAM-KAN. Dan terciptalah benteng tradisi yang sangat kokoh hingga kini.

Sebaliknya, MUHAMMADIYAH pun tak tinggal diam.
Mereka membuat benteng baru, yaitu benteng keterbukaan berlabel Islam tanpa mazhab, dan berupaya menjebol benteng tradisi umat Islam seluruhnya dengan slogan ANTI-TAKHAYUL, ANTI-BID’AH, dan ANTI-CHURAFAT (TBC).
Dengan benteng baru anti-TBC itulah orang-orang NU merasa dipersalahkan.
_____
Namun, untunglah ada Kiai Mansur. Berkat jasa beliau yang mendirikan Majelis Tarjih tahun 1927, MUHAMMADIYAH tidak terseret ke dalam arus deras WAHABI global dukungan Sekutu. MUHAMMADIYAH tidak mau memberikan cek kosong kepada WAHABI.
_____
Jadi, MUHAMMADIYAH dan NU sama-sama membuat tembok benteng, sehingga ”TEMBOK BERLIN ” itu sesungguhnya terdiri dari dua lapisan yang sama-sama kuat.

Dalam perjalanan satu abadnya, MUHAMMADIYAH melalui beberapa masa yang khas, di mana di masa-masa itulah material benteng-benteng baru mulai dipasang, dan mulailah bermetamorfosis.
_____
METAMORFOSIS ormas yang memiliki akar sejarah hingga Perang Dunia I ini setidaknya dapat dibagi menjadi empat masa, yaitu:
Masa SYAFI’I (1912-1925);
Masa Pembauran SYAFI’I-WAHABI (1925-1927);
Masa HPT -- Himpunan Putusan Tarjih (1967-1995); dan
Masa Pembauran HPT-Globalisasi (1995-kini).

Sepanjang pendiriannya tahun 1912 hingga tahun 1967 ketika HPT terbit kali pertama, mazhab Syafi’i masih diamalkan walaupun makin lama makin sedikit saja yang tersisa.
_____
MAZHAB SYAFI’I baru dihilangkan semasa Orde Baru berkuasa, yang ditandai dengan dihapusnya Qunut pada tahun 1972 lewat Muktamar Pekalongan.

Maka, tahun 1972 itulah MUHAMMADIYAH berubah lagi dengan perubahan yang besar. MUHAMMADIYAH mengorbit di lintasan terjauh dari sang pendirinya, yaitu Kiai Dahlan.
_____
Hilanglah jejak-jejak amalan khas NU yang diamalkan Kiai Dahlan di dalam keseharian warga MUHAMMADIYAH masa itu. Dan banyak orang NU merasa telah kehilangan saudara tua. Mereka makin kesulitan mencari alim ulama di dalam MUHAMMADIYAH.

Kiai-kiai pemersatu umat macam Kiai Mansur telah hilang. Jembatan-jembatan silaturahmi makin langka, sedang para ”Pandora” ada di mana-mana.
_____
Sebaliknya, muncul lah panorama muram tentang rumah-rumah bambu yang becek tanpa listrik yang saat magrib sama mendendangkan puji-pujian bid’ah dan saat subuh menengadahkan tangan untuk berqunut.
Mereka anaknya banyak dan hanya dikasih makan tanpa lauk. Sementara kekayaan Indonesia terus mengalir ke negeri ”ZEUS”.
_____
Pembangunan hanya menguntungkan orang-orang Golkar.
Sedangkan panorama desa IDT dinikmati warganya dengan terus berdoa qunut.
Tragis...Sebuah keindahan sufistik yang paradoksal di tengah menumpuknya utang luar negeri untuk pembangunan.
Dan MUHAMMADIYAH seolah membiarkan panorama itu kendati mereka berkesempatan mengisi pemerintahan.
_____
Dengan penghapusan qunut itu, slogan Islam tanpa mazhab benar-benar berhasil dibuktikan, dan itu dipandang sebagai prestasi, sebab berhasil meruntuhkan kemapanan tradisi yang telah berusia ribuan tahun. Slogan kembali kepada Al Qur’an dan hadits membahana menerjang tradisi yang dianggap TAKHAYUL, BID’AH dan KHURAFAT.
_____
Padahal Al-Qur’an dan kitab-kitab hadits yang dirujuk adalah juga barang baru yang di masa Nabi hal itu tidak diketemukan. Pembukuan Al-Qur’an dan Hadits adalah ijtihad sahabat dan ulama.

Belakangan, setelah Tembok Berlin di Jerman runtuh tahun 1989 dan Uni Soviet juga runtuh tahun 1991 maka ”Pandora” makin berjaya. MUHAMMADIYAH pun bermetamorfosis lagi. Ormas-ormas baru Islam bermunculan laksana jamur di musim hujan ketika reformasi mewabah.
______
Mereka adalah anak cucu buah cinta ”Pandora” dengan ”Ephimetheus”, yang bahkan kawin mawin dengan anak cucu ”Promotheus” juga.

Dan generasi muda itu bukan hanya membangun ”Tembok Berlin” baru yang lebih banyak dan panjang, melainkan berani mencuri ”Kotak Pandora” milik sang ibu, lalu membukanya hingga bertaburanlah angkara,,,,, KORUPSI.
_____
Melebihi korupsi orang tuanya. Menjadilah ulat yang rakus segalanya. Ulat yang lupa takdir metamorfosisnya menjadi kupu penyerbuk sari.

Mereka pukuli genta reformasi sambil memegang sebuah benda kecil dari ”Kotak Pandora” itu, namanya harapan.
_____
Akan tetapi, yang muncul dari harapan itu adalah angka nol sangat besar yang turun dari langit secara perlahan menembus asap beracun di seantero kota yang kemuramannya mirip siluet Gotham City dalam film Batman.

Malam pun jatuh dengan mimpi buruk. Demokrasi menjadi nasi basi. Parlemen menjadi kasino. Sekolah menjadi latar film mesum. Pasar kecamatan menjadi etalase inflasi. Indonesia hanya dapat angka nol.
_____
Dan, selama satu abad metamorfosis itu, ”ZEUS” dan dewi-dewi kulit putihnya tersenyum simpul melihat keberhasilan ”Pandora”.
____________________________
(Kutipan tulisan Pak MOCHAMMAD ALI SHODIQIN dalam bukunya MUHAMMADIYAH itu NAHDLATUL ULAMA – Dokumen Fiqih yang Terlupakan)
.
.
.
👤. Ibnu Ja'far
👤. Salafy Taubat

Gara Gqra Ilmu Separuh Mudah Mengkafirkan Muslim Lainnya


------
NISCAYA KAUM "WAHABIYYUN" INGKAR
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seorang wali bisa mencapai suatu kedudukan maqom yg tinggi disisi Alloh ﷻ , mereka bukanlah orang² yg berusaha keras menjadi mahir dan cerdas, bukan orang yg berusaha memperindah amal dhohirnya dan bukan dgn memaksakan diri dlm beribadah.
Mereka mencapai maqom yg telah dicapai bukan pula dgn memperbanyak ibadah sholat, puasa, sodaqoh ataupun ibadah lainnya.
_______
Akan tetapi mereka mencapai maqom yg sangat tinggi disisi Allah ﷻ berkat kemurahan hati, selamat dari segala penyakit hati dan senantiasa memberi nasehat kepada ummat.
Demikian ini yg dikatakan oleh Nabi ﷺ dlm salah satu riwayat hadits Ali رضي الله تعالى عنه :

عن علي سألت رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الأبدال قال ستّون رجلا قلت يا رسول الله صفهم لى قال ليسوا بالمتنطّعين ولا بالمبتدعين ولا بالمتعمّقين لم ينالوا ما نالوا بكثرة الصلاة ولا صيام ولا صدقة ولكن بسخاوة الأنفس وسلامة القلوب والنصيحة لأئمّتهم

“Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang wali-wali Abdal, maka beliau ﷺ berkata bahwa mereka ada 60 orang.
Aku berkata,”Wahai Rasulullah ! Ceritakan kepadaku tentang sifat mereka”.

Rasulullah ﷺ berkata,
”Mereka bukan orang² memahirkan diri, bukan yg mengada² dan bukan yg terlalu mendalami ilmu.
Mereka tidak mendapat maqom dgn memperbanyak ibadah sholat, bukan puasa dan sodaqoh.
______
Akan tetapi mereka mencapainya dgn murahnya hati, selamatnya hati dari penyakit dan memberi nasehat kepada sekalian ummat”.

ورد في صحيح البخاري أن أبا هريرة رضي الله عنه قال : (حفظت عن النبي صلى الله عليه وسلم وعائين ، أما أحدهما فبثثته وأما الآخر فكتمته ولو بثثته لقطع هذا الحلقوم) فما معنى هذا الحديث ؟ ولماذا يكتم أبو هريرة هذا العلم؟ أرجو الشرح والتفصيل.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata ;
" Aku menerima sekantung ilmu dari Rasulullah. Separuh kantung aku bagikan kepada kamu semua dan separuhnya lagi aku simpan buat aku sendiri. Karena jika yg separuh lagi itu aku bagikan juga , niscaya kalian akan mengkafirkan ku dan menggantung ku”
(HR. Bukhari).
______
Jadi ada ilmu dari Rasulullah yg dikhususkan bagi orang² tertentu saja karena kalau orang awam salah memahaminya akan menganggapnya kafir dan menggantungnya.

Separuh kantung yg telah dibagikan dan harus diketahui kebanyakan orang adalah ilmu syariat.
_______
Sedangkan apa yg dikatakan Sahabat Abu Hurairah ra tentang “separuhnya lagi aku simpan buat aku sendiri karena jika yg separuh lagi itu aku bagikan juga , niscaya kalian akan mengkafirkan ku dan menggantung ku” adalah tentang ilmu hakikat dan makrifat
_______
Sahabat Abu Hurairah ra berkata “Aku telah hafal dari Rasullulah dua macam ilmu, pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan utk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat.
_______
Dan yg kedua ialah ilmu yg aku tidak diperintahkan utk menyebar-luaskan kepada manusia yaitu Ilmu yg seperti “Hai’atil Maknun”.
Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku).
(HR. Thabrani).
_______
Rasulullah menggambarkan Ilmu hakikat dan makrifat itu sebagai “Haiatul Maknun” (Perhiasan yg sangat indah).

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yg diumpamakan seperti perhiasan yg indah dan selalu tersimpan yg tidak ada seorang pun mengetahui kecuali para Ulama Allah.
Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada yg mengingkari kecuali orang² yg biasa lupa (tidak berzikir kepada Allah)”
(Hr Abu Abdir Rahman As-Salamy)

Hadist di atas sangat jelas jadi tidak perlu diuraikan lagi, dgn demikian barulah kita sadar kenapa banyak orang yg tidak senang dgn Ilmu Thariqat, Hakikat dan Makrifat.
_______
Karena ilmu itu memang amat rahasia, Sahabat Nabi saja tidak diizinkan utk disampaikan secara umum, karena ilmu itu harus diturunkan dan mendapat izin dari Nabi, dari Nabi izin itu diteruskan kepada Khalifah nya terus kepada para Aulia Allah sampai saat sekarang ini.

Imam Tirmidzi & Ibnu Majah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
"Tidaklah seorang hamba mencapai derajat muttaqiin (orang yg bertakwa), sehingga ia meninggalkan apa² yg sebenarnya tidak mendatangkan dosa, karena khawatir mendatangkan dosa.”

فيقولون أحال فلان همّته على امر ما فانفعل له ذلك وهذه الهمم السابقه لا تنفعل الأشياء عنها الا بالقضاء والقدرة وهو معنى قولنا بإذن الله تعالى فهىي على حال سبقيتها ونفوذها لا تخرق اسوار الأقدار ولا تنفذها وهذه الهمم قد تكون للأولياء كرامة وقد تكون لغيرهم استدراجا ومكرا
_______
Para ulama tasawwuf mengatakan :
"Sifulan menempatkan keinginannya pada sesuatu hal maka terlaksanakan hal tersebut, keinginan yg mendahului ini tidaklah mempengaruhi suatu perkara kecuali dgn qodlo dan qodar Allah ﷻ, demikian itu maksud dari بإذن الله = izin Alloh maka di dapati seperti yg di inginkan dan terlaksana, hal demikian tidaklah bisa menembus menerobos takdir.
______
Dan himmah/ keinginan/cita cita bagi para wali adalah karomah dan terkadang bagi selainnya adalah tipudaya استدراجا ومكرا (istrdjaj / tipu daya)."
(Syarkhul Hikam)

والله أعلم بالصواب
.
.
👤. Musa Muhammad
👤. Salafy Taubat

Minggu, 09 Desember 2018

■ FENOMEN KAUM SALAFI YANG GAGAL FAHAM

Viral video ustad Wahabi Abu Yahya Badrussalam yang menyebut ajaran Sufi menyimpang karena lebih mendahulukan wali daripada al-Quran dan Hadits

Maaf Ust. Salafi.…!!!

Kami lebih percaya kepada ucapan para imam Tasawuf dalam hal pedoman diatas Qur'an dan Sunnah. Lalu sebenarnya anda membicarakan aliran mana yang lebih mendahulukan wali dari pada Qur'an dan Sunnah. Padahal Imam Tasawuf Sahal Tusturi berkata:

ﻗﺎﻝ ﺳﻬﻞ ﺃﺻﻮﻟﻨﺎ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎء اﻟﺘﻤﺴﻚ ﺑﻛﺘﺎﺏ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭاﻻﻗﺘﺪاء ﺑﺴﻨﺔ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺃﻛﻞ اﻟﺤﻼﻝ ﻭﻛﻒ اﻷﺫﻯ ﻭاﺟﺘﻨﺎﺏ اﻵﺛﺎﻡ ﻭاﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﺃﺩاء اﻟﺤﻘﻮﻕ

"Dasar pijakan kami (Tasawuf) ada 7.
(1) Berpegang pada Al-Qur'an.
(2) Mengikuti sunah Rosululloh ﷺ.
(3) Memakan harta halal.
(4) Menahan diri untuk menyakiti orang lain.
(5) Menjauhi dosa.
(6) Bertaubat. Dan
(7) memenuhi kewajiban"

(📚Thabaqat Shufiyah 1/170)

Tasawwuf dan Sufi Menurut pandangan 4 Mazhab :

■ Madzhab Hanafiyah
Imam Abu Hanifah (Pendiri Mazhab Hanafi) berkata : Jika tidak karena dua tahun, Nu’man telah celaka. Karena dua tahun saya bersama Sayyidina Imam Jafar as-Shodiq, maka saya mendapatkan ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui jalan yang benar. (Kitab Durr al Mantsur)

■ Madzhab Malikiyah
Imam Maliki (Pendiri Mazhab Maliki) berkata : Barangsiapa mempelajari/­mengamalkan tasawuf tanpa fiqih maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari fiqih tanpa tasawuf dia tersesat, dan siapa yang mempelari tasawuf dengan disertai fiqih dia meraih kebenaran. (’Ali al-Adawi dalam kitab Ulama fiqih, vol. 2, hal. 195 yang meriwayatkan dari Imam Abul Hasan).

■ Madzhab Syafi’iyah
Imam Syafi’i (pendiri mazhab Syafi’i) berkata : Saya berkumpul bersama orang-orang sufi dan menerima 3 ilmu: Mereka mengajariku bagaimana berbicara, Mereka mengajariku bagaimana memperlakukan orang lain dengan kasih sayang dan kelembutan hati, Mereka membimbingku ke dalam jalan tasawuf. (Riwayat dari kitab Kasyf al-Khafa dan Muzid al Albas, Imam ‘Ajluni, vol. 1, hal. 341)

■ Madzhab Hanabilah
Imam Ahmad bin Hanbal (Pendiri mazhab Hambali) berkata : Anakku, kamu harus duduk bersama orang-orang sufi, karena mereka adalah mata air ilmu dan mereka selalu mengingat Allah dalam hati mereka. Mereka adalah orang-orang zuhud yang memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi. Aku tidak melihat orang yang lebih baik dari mereka.

(📚Ghiza al Al-bab, vol. 1, hal. 120 ; Tanwir al Qulub, hal. 405, Syaikh Amin al Kurdi)

#JanganGagalFaham

Hadist Abu Lahab

▪ BERGEMBIRA DENGAN KELAHIRAN RASULULLAH ﷺ ▪
.
Sahabat Abbas –radhiyallaahu ‘anhu- pernah bermimpi bertemu dengan Abu Lahab

وَقَدْ رُوِيَ أَنَّ أَبَا لَهَبٍ رُؤِيَ بَعْدَ مَوْتِهِ فِي النَّوْمِ ، فَقِيْلَ لَهُ : مَا حَالُكَ ، فَقَالَ فِي النَّارِ ، إِلَّا أَنَّهُ يُخَفَّفُ عَنِّيْ كُلَّ لَيْلَةِ اثْنَيْنِ وَأَمُصُّ مِنْ بَيْنَ أَصْبُعِيْ مَاءً بِقَدْرِ هَذَا – وَأَشَارَ إِلَى نُقْرَةِ إِبْهَامِهِ - وَأَنَّ ذَلِكَ بِإِعْتَاقِيْ لِثُوَيْبَةَ عِنْدَمَا بَشَّرَتْنِيْ بِوِلَادَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِإِرْضَاعِهَا لَهُ

“Abu Lahab diperlihatkan di dalam mimpi setelah ia mati, ditanyakan kepadanya, “Bagaimana keadaanmu?”. Ia menjawab, “Di dalam neraka, hanya saja azabku diringankan setiap malam Senin. Aku menghisap air diantara jari jemariku sekadar ini – ia menunjuk ujung ibu jarinya-.

Itu aku dapatkan karena aku memerdekakan Tsuwaibah ketika ia memberikan kabar gembira kepadaku tentang kelahiran Muhammad dan ia menyusukan Muhammad”.

إِذَا كَانَ أَبُوْ لَهَبٍ اَلْكَافِرُ الَّذِيْ نَزَلَ الْقُرْآنُ بِذَمِّهِ جُوْزِيَ فِي النَّارِ بِفَرْحِهِ لَيْلَةَ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَمَا حَالُ الْمُسْلِمِ الْمُوَحِّدِ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَرُّ بِمَوْلِدِهِ وَيَبْذُلُ مَا تَصِلُ إِلَيْهِ قُدْرَتُهُ فِيْ مَحَبَّتِهِ ؛ لَعَمْرِيْ إِنَّمَا يَكُوْنُ جَزَاؤُهُ مِنَ اللهِ الْكَرِيْمِ أَنْ يُدْخِلَهُ بِفَضْلِهِ جَنَّاتِ النَّعِيْمِ

Jika Abu Lahab yang kafir, kecamannya disebutkan dalam al-Qur’an, ia diberi balasan di dalam neraka karena gembiranya pada malam kelahiran Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, Lalu bagaimana keadaan orang Islam yang bertauhid dari umat Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, yang mana dia gembira dengan kelahiran Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, dan memberikan sekedar kemampuannya karena kecintaan kepada beliau.

Maka demi usiaku, balasan bagi orang yang gembira dengan kelahiran Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam dari Allah Yang Maha Karim adalah memasukkannya dengan anugerah Nya ke dalam Jannah Na’im.

IBADAH DALAM ISLAM ITU ADA DUA

*Wahhabi yg selalu gagal FAHAM merapaaattt*

Jangan terburu buru dalam memvonis sesuatu dengan BID'AH
.....
IBADAH DALAM ISLAM ITU ADA DUA
1. Ibadah Mahdhoh
2. Ibadah Ghoiru Mahdhoh

1. Ibadah Mahdah
Ibadah mahdhah atau ibadah khusus ialah ibadah" yang telah ditetpkan Allah akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk mahdhah, adalah :
Ø Wudhu,
Ø Tayammum
Ø Mandi hadats
Ø Shalat
Ø Shiyam ( Puasa )
Ø Haji
Ø Umrah
‘Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:

a) Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari al-Quran maupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.

b) Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu tujuan diutus rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh:

وماارسلنا من رسول الا ليطاع باذن الله … النسآء 64

Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah…(QS. 64)

وما آتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهوا…
Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kamu maka ambillah, dan apa yang dilarang, maka tinggalkanlah…( QS. 59: 7).

c) Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang disebut hikmah tasyri’. Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai dengan ketentuan syari’at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.

d) Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutus Rasul adalah untuk dipatuhi.

KITA SERING MEMDENGAR QOEDAH
😉الأصل في العبادات التوقيف
Wahabi memelintirnya. Menjadi
الأصل في العبادة التحريم 🤦🏻‍♂️😅
Jadi yang dimaksud ibadah dalam kaidah “Asal semua ibadah adalah haram, sampai ada dalil yang menghalalkannya atau menyuruhnya”,
adalah DTERAPKAN UNTUK IBADAH YANG MAHDHOH SAJA BUKAN UNTUK SEMUA IBADAH
Sampai disini fahamm??? ☺️

Lanjuttt....
2. Ibadah Ghairu Mahdah
Ibadah ghairu mahdhah atau umum ialah segala amalan yang diizinkan oleh Allah. misalnya ibadah ghairu mahdhah ialah belajar, dzikir, tolong menolong dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4:

a. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh diseleng garakan.

b. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, karenanya dalam ibadah bentuk ini tidak dikenal istilah “bid’ah” , atau jika ada yang menyebut nya, segala hal yang tidak dikerjakan rasul bid’ah, maka bid’ahnya disebut bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadah mahdhah disebut bid’ah dhalalah.

c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut logika sehat, buruk, merugikan, dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.

d. Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu boleh dilakukan.

Nah ibadah yg ghoiru mahdhoh ini didukung dg qoedah fiqih

للوسائل حكم المقاصد

Hukum suatu sarana sama dengan hukum tujuannya

Saya contohkan cara mempraktekkan ibadah ghoiru mahdhoh dan contoh dr qoedah tersebut

PERHATIKAN baik baik ya mas mas WAHABI !!!.

1. Misalnya Anda seorang penulis diblog, kegiatan menulis sendiri itu bukan ibadah maka hukumnya BOLEH SAJA Tapi karena anda menulis d blog sesuatu yg bermafaat dan dg niat mengharapkan ridho Allah dalam rangka dakwah dijalan Allah dengan jcara menulis di blog INI ADALAH IBADAH ,
Perhatikan:
" WASAILNYA ( sarananya ) anda = menulis di blog,
MAQOSIDNYA ( Tujuannya ) = anda mengharapkan ridho Allah dalam rangka berdakwah. "

maka menulisnya anda d blog tersebut dalam Islam ini berpahala dan termasuk ibadah. Karena HUKUM SARANA SAMA DENGAN HUKUM TUJUANX
Setuju kan..,????.
Padahal ini nggak ada lho contoh dari Rasulullah, ya kan...?????,

Pekerjaan menulis yang begini ini juga termasuk ibadah, tapi ibadah semacam ini tidak dicontohkan oleh Rasul Saw, juga tidak dicontohkan oleh ParaSahabat Nabi. Alias IBADAH GHOIRU MAHDHOH

Nah, yang salah kaprah ketika anda menganggap kegiatan menulis ini disamakan dengan ibadah yang dzatnya adalah ibadah seperti ibadah mahdhoh.
Kalau dipandang sedemikian maka seharusnya MENULIS dianggap bid’ah sesat (dholalah).

Kita kasih contoh lagi biar semakin jelas ya..!!!?.

2. Nih lagi contoh
Masalah membeli air
Hukum asal membeli air adalah BOLEH SAJA
Tp ketika masuk waktu shalat yg fardhu / wajib kemudian dia tidak menemukan airuntuk berwudhuk kecuali harus membelinya dan dia mempunyai uang untuk membeli air maka HUKUMNYA BERUBAH MENJADI DIA WAJIB MEMBELI AIR
Coba lihat n perhatikan
-MAQOSIDNYA / tujuannya adalah SHOLAT ( IBADAH ) WAJIB
- WASAILNYA / SARANANYA untuk bisa shalat wajib dlm keadaan tersebut adalah AIR ,MAKA HUKUM SARANANYA DISAMAKAN DENGAN HUKUM MAQOSIDNYA ATAU TUJUANNYA 😉😉

Saya kasih contoh yang sangat gamblang lagi

3.  ADANYA MADZHAB
perhatikan baik2:
- MAQOSID / TUJUAN BERMADZHAB =
Untuk mengetahui n mengerti tentang AGAMA ISLAM INI SECARA TERPERINCI, DAN MENGETAHUI BAGAIMANA IBADAH YANG BENAR KEPADA ALLAH SEPRTI YANG DCONTOHKAN OLEH RASULULLAH SAW maka JELAS INI IBADAH YG HUKUMNYA WAJIB ... karena kita gk mungkin LANGSUNG BERTANYA KE RASULULLAH 😅( by pass )

- WASAIL / SARANANYA untuk itu semua ADALAH MENGIKUTI MADZHAB

Maka MENGIKUTI MADZHAB itu hukumnya WAJIB , kenapa ? KARENA MELIHAT MAQOSIDNYA ( tujuan2 ) BERMADZHAB ....

Padahal madzhab gk ada d zaman nabi 😅

Kalau anda tanya mana dalil naqlinya secara leterleg yang menyuruh kita bermadzab..,,??? Yaa gak ada, lha wong bermadzab itu cuma wasail / sarana aja kok Mas...!!! .

4.Contoh lagi biar lebih gampang mencerna:
anda berangkat bersekolah, ini adalah wasail. Maqoshidnya adalah tholabul ilmi. Karena tholabul ilmi itu hukumnya wajib maka berangkat ke sekolah pun menjadi wajib dan bernilai ibadah.

Dalil yang ADA  adalah dalil tentang tholabul ilmi.  Jika ditanya:
“Manakah dalil yang menyuruh kita berangkat ke sekolah...?????”,
JELAS TIDAK ADA..!!!.
Karena ini adalah wasail atau sarana.😉😉

5.
Sekali lagi jika anda menganggap kegiatan pengajian dan tabligh ini sebuah ibadah yang dzatnya adalah ibadah seperti ibadah mahdhoh maka sudah pasti ini namanya bid’ah dholalah.

6. Contoh lebih mudah lagi  ACARA MAULID NABI MUHAMMAD
HUKUM ASALNYA BOLEH" aja, dilakukn boleh , tidak juga boleh
Tp coba lihat ;
- MAQOSIDNYA / TUJUAN ACARA MAULID =
Untuk mengenal n membaca biografi rasulullah, mengenang dakwah2 beliau saw, untuk saling berkumpul silaturrahmi, sholawatan , dzikir , Terlebih" ada tausiyahx , JELAS INI MERUPAKAN IBADAH YG SANGAT DIANJURKAN / SUNNAH
Setuju....??
- WASAILNYA / SARANA / perantara  untuk itu semua adalah ACARA MAULID :
Maka sesuai dg qoedah tersebut

( HUKUM SARANA SAMA DENGAN TUJUANNYA ) berbuah hukum
BAHWA ACARA PERINGATAN MAULID NABI ADALAH SANGAT DIANJURKAN / SUNNAH ,, kenapa begitu ? Ya , karena melihat MAQOSIDNY / TUJUANNY kenapa DIADAKAN ACARA MAULID trsebut.

Perlu digaris bawahi pertanyaan-pertanyaan seperti:
apakah ada dalilnya memperingati maulid Nabi....???.
INI ADALAH PERTANYAAN YANG SALAH....!!.
Tidak ada ceritanya namanya WASAIL ATAU SARANA ada dalil qoth’inya.

Begitu pula dengan Maulid, kalau anda tanya dalil maqoshidnya TUJUAN MAULID yaitu tentang mengenal dan mengagungkan Rasul dll ya pasti ada dalilnya ...!!!.
Tapi jika anda tanya dalil wasailnya, yaitu memperingati Maulid...??? JELAS TIDAK ADA...!!.
Karena ini adalah wasail atau sarana.

Begitulah WAHABI karena salah anggapan seperti inilah, maka selama ini sedikit-sedikit MEREKA bilang bid’ah..!!!,
Tahlilan itu bid’ah, Maulid juga bid’ah, Yasinan itu bid’ah dan berdosa para pelakunya.
Padahal semua ini adalah ibadah ghoiru mahdhoh yang ada wasail dan maqosid-nya sebagaimana contoh di atas.
Jadi kalau semua itu ditanya mana dalilnya pasti ada di maqosidnya / DI TUJUANNYA, demikianlah.

Bagaimana teman-teman Wahabi…. apakah anda semua sudah paham...?????.

Demikianlah, kita semua berharap setelah penjelasan ini anda-anda bisa belajar dan lebihmengerti sehingga tidak serampangan dalam bertanya.

Ingatlah, sebaiknya anda tidak lagi sering-sering membuat pertanyaan-pertanyaan yang salah. Kalau pertanyaannya saja salah, bagaimana menjawabnya...????.

Jangan sedikit-sedikit bertanya “MANA DALILNYA” tanpa tahu sesuatu hal itu perlu dalil atau tidak.

Sadarlah kalian, bagaimana pertanyaan bisa dijawab kalau pertanyaannya saja salah..????,
Sejak sekarang mulailah belajar membedakan apakah sesuatu itu butuh dalil atau tidak.
Sebab tidak semua hal itu harus ada dalilnya.

Dah gitu aja dulu ya mas_mas dan mbak-mbak WAHHABI ....!!!!.

Wallahu a’lam….
Silahkan dibaca terlebih dahulu jika selesai baru koment ... oke
Biar komentx gk GAGAL FAHAM LAGI 🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️🤦🏻‍♂️😅
Semoga bermanfaat