Hadits berikut ini diriwayatkan oleh al Imam al Hafizh Ibn Hajar al Asqalani dalam Fath al Bari Bi Syarh Shahih al Bukhari, juga oleh para ahli hadits terkemuka lainnya. Hadits ini menceritakan bahwa di masa khilafah Umar terjadi kemarau dahsyat (masa paceklik), lalu ada seorang sahabat datang ke makam Rasulullah, ia berkata: “Wahai Rasulullah, mintakan hujan (kepada Allah) bagi umatmu, sungguh mereka (hampir) binasa”.
وروى ابن أبي شيبة بإسناد صحيح من رواية أبي صالح السمان، عن مالك الداري - وكان خازن عمر - قال: أصاب الناس قحط في زمن عمر، فجاء رجل إلى قبر النبي ﷺ (١) فقال: يا رسول الله، استسق لأمتك فإنهم قد هلكوا، فأتى الرجل في المنام فقيل له: ائت عمر الحديث. وقد روى سيف في الفتوح أن الذي رأى المنام المذكور هو بلال بن الحارث المزني أحد الصحابة، وظهر بهذا كله مناسبة الترجمة لأصل هذه القصة أيضا، والله الموفق.
Lalu Ibn Baz menulis catatan “tambahan” (ta’liq) terhadap kitab Ibn Hajar di atas dengan mengatakan (lihat pada catatan kaki screenshoot kitab):
____________
(١) هذا الأثر - على فرض صحته كما قال الشارح - ليس بحجة على جواز الاستسقاء بالنبي ﷺ بعد وفاته، لأن السائل مجهول، ولأن عمل الصحابه ﵃ على خلافه، وهم أعلم الناس بالشرع، ولم يأت أحد منهم إلى قبره يسأله السقيا ولا غيرها، بل عدل عمر عنه لما وقع الجدب إلى الإستسقاء بالعباس، ولم ينكر ذلك عليه أحد من الصحابة، فعلم أن ذلك هو الحق، وأن ما فعله هذا الرجل منكر ووسيلة الى الشرك، بل قد جعله بعض أهل العلم من أنواع الشرك، وأما تسمية السائل في رواية سيف المذكورة " بلال بن حارثة " ففي صحة ذلك نظر، ولم يذكر الشارح سند سيف في ذلك، وعلى تقدير صحته عنه لا حجة فيه، لأن عمل كبار الصحبة يخالفه، وهم اعلم بالرسول ﷺ والله أعلم
1. Menurut Ibn Bas; bahwa apa yang dilakukan oleh sahabat Bilal bin al Harits tersebut adalah perkara munkar yang menjerumuskannya dalam perbuatan syirik (kufur).
2. Menurut Ibn Baz; bahwa sahabat yang datang ke makam Rasulullah itu harus dipertanyakan, benarkan dia sahabat Bilal bin al Harits atau bukan? Ia mengatakan sahabat tersebut tidak diketahui (majhul).
3. Menurut Ibn Baz; bahwa apa yang dilakukan oleh sahabat tersebut (Bilal bin al Harits) ini menyalahi kebanyakan para sahabat terkemuka (senior), karena mereka semua tidak melakukan itu.
JAWABAN sederhana untuk Ibn Baz (dan para pecintanya):
1. La’natullah Alyka yaa Ibn Baz... "omongan" ente dalam catatan kaki di atas sama saja dengan mengkafirkan sahabat Nabi!!! Ente mengatakan bahwa perbuatan sahabat mulia tersebut adalah wasilah (perantara/sebab) yang menjadikannya seorang musyrik! Dengan begitu tanpa sadar ente juga berarti telah mengkafirkan semua ulama yang telah meriwayatkan hadits tersebut!
2. Ini bukti nyata bahwa ente wahai Ibnu Bas tidak paham hadits-hadits Nabi!
3. Tanpa sadar ente telah mengkafirkan sahabat Umar yang merupakan sahabat terkemuka (senior). Lihat dong haditsnya secara lengkap, plototin...! Udah jelas, itu sahabat Bilal ibn al Harits setelah mendatangi makam Rasulullah lalu beliau mimpi bertemu dengannya, Rasulullah berkata: “Datangilah Umar, sampaikan salamku kepadanya...”.
Heh ibn Baz, Jawab!!! Apakah Umar mengkafirkan Bilal karena mendatangi makam Rasulullah seperti klaim ente? Justru Umar memandang baik apa yang dilakukan oleh sahabat Bilal tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar