Sabtu, 25 Agustus 2018

Kenapa Wahabi Tidak Boleh Diikuti

MENGAPA KITA MENOLAK FAHAM WAHHABI?

Pada dasarnya orang-orang yang mengikuti fahama Wahhabiyah, Syiah, Ahmadiyah, Muktazilah dan faham-faham lainnya adalah bersaudara dengan orang-orang yang mengikuti faham Ahli Sunnah Wal Jamaah. Dan orang-orang yang mengikuti Faham Ahli Sunnah Wal Jamaah masih menganggap mereka sebagai orang-orang Islam dan tidak mengkafirkan mereka, karena Nabinya sama, Qur'annya sama, kiblatnya sama, syahadatnya juga sama.

Hanya saja, Ahli Sunnah Wal Jamaah menolak faham mereka dan harus melakukan perlawanan khususnya kepada faham Wahhabiyah dan pengikut Muhammad Bin Abdul Wahhab yang mengaku juga sebagai kelompok Ahli Sunnah Wal Jamaah Salafi. Kenapa Wahhabi harus ditolak dan dilawan? Karena WAHHABI mengajarkan radikalisasi dan intoleran. Wahhabi menyatakan:
- Nabi Muhmmad SAW sekarang itu bangkai dan tidak boleh diziarahi kuburnya.

-Membaca Al-Qur'an di samping kubur adalah kesesatan yang nyata.
- Mengharamkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

- Mengharamkan baca shalawat Nabi sesudah azan, dosanya sama dengan dosa seorang anak yang menzinahi ibunya.

- Haram berwasilah dengan Nabi, para wali dan orang-orang shaleh. Yang melakukan dianggap kafir, halal darahnya dan boleh dirampas hartanya.
- Mengkafirkan Imam Ahli Sunnah Wal Jamaah: Imam Abu Hasan Al-Asy'ari, Imam Abu Manshur Al-Maturidi
.
- Haram mengikuti mazhab, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hanbal. Mengikuti Mazhab adalah syirik. Berguru hanya kepada Rasulullah dan bermadzhab hanya kepada Ibnu Taimiyah. Atau berguru boleh hanya kepada orang-orang yang sefaham dengan Muhammad bin Abdul Wahhab.

- Tasawwuf dan thariqat adalah kesesatan yang nyata. Orang yang menjalankan tasawwuf adalah syirik dan kafir.

- Orang Islam yang tidak mengikuti faham mereka adalah kafir dan halal darahnya, boleh dibunuh.
- Tahlil dan doa untuk orang yang meninggal adalah bid'ah kesesatan. Pelakunya adalah kafir dan halal darahnya.

- Menyesatkan Ulama Besar Ibnu Hajar Al-Asqallani, Imam Nawawi, Syekh Al-Fakhrurrozi penulis Tafsir Mafatihul Ghaib dan ulama-ulama besar yang tidak sefaham dengannya.
- Tidak menerima adanya bid'ah hasanah. Semua yang baru harus ditolak, dan pelakukanya adalah kafir.
- Al-Qur'an tidak boleh ditafsir dan ditakwil, berlaku mutlak tanpa konteks dan tidak terkait dengan situasi. Nama Allah dan sifat-sifat Allah tidak boleh ditafsir dan tidak boleh ditakwil, menyamakan Allah sama dengan makhluk yang berjasad (Mujassimah).

Menurut penulis kitab FADHAIH WAHHABIYAH, banyak sekali faham Wahhabiyah yang menyesatkan. Dan karena itulah, maka Ulama Ahli Sunnah Wal Jamaah menyatakan bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab dan pengikutnya datang membawa agama baru, bukan agama Islam, dan Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: Barangsiapa yang masuk mengikuti dakwah kami, maka dia terikat dengan apa yang ada pada kami, dan barangsiapa yang tidak masuk ke dalam kelompok bersama kami maka dia kafir, halal darah dan hartanya (dibunuh dan dirampas hartanya). Syeikh Karimah dari Al-Azhar menyatakan: Kaum Wahhabi bukan mengikuti agama Nabi Muhammad bin Abdullah, tetapi mereka mengikuti agama Muhmmad bin Abdul Wahhab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar