KITAB: "KASYFU ASY-SYUBHAT" ADALAH KITAB YG SANGAT BERBAHAYA.
Diterbitkan: oleh beberapa Percetakan,
Dengan disertai syarah Syeikh Ibnu Utsaimin
Juga karya Ibnu Ibdil Wahhâb.
Kitab Kasyfu asy-Sybubuhât adalah sarat dengan doktrin pengkafiran ATAS SEMUA KAUM MUSLIMIN ( selain kelompok Wahhabi yang tunduk menerima ajakan Ibnu Abdil Wahhâb).
Ia telah mengategorikan banyak hal yang bukan syirik
ke dalam daftar kesyirikan..!
Dan atas dasar itu ia mengkafirkan dan menvonis Musyrik selain kelompoknya.
Dalam buku tersebut .Ibnu Abdil Wahhâb telah menyebut Seluruh umat Islam, baik awam maupun ulamanya dari berbagai mazdhab dan golongan selain kelompoknya,
Dengan sebutan MUYSRIK.
Tidak kurang dari dua puluh empat kali (24) kali dia mengatakan Musyrik.
Sementara itu, lebih dari dua puluh lima (25) kali ia menyebut kaum Muslimin dengan sebutan:
= Kafir,
= Para penyembah berhala-berhala,
= Orang-orang munafikun,
= Orang-orang murtad,
= Para penentang Tauhid,
= Musuh-musuh Tauhid,
= Musuh-musuh Allah,
= Orang-orang yang mengaku-ngaku Islam secara palsu,
= Pengemban kebatilan,
= Orang-orang yang dalam hati mereka terdapat kecendurngan kepada kebatilan,
= Kaum jahil,
= Setan-setan,
= Dan sesungguhnya orang-orang bodoh dari kalangan kaum kafir dan para penyembah berhala-berhala lebih pandai dari mereka …
= Dan masih banyak lagi kata-kata keji lainnya yg tertulis dalam buku tersebut..
ya dengan dalih memurnikan aqidah memfitnah umat islam sesat musyrik kafir hingga membasmi semua golongan islam seperti yg dilakukan khawarij wahhabi ISIS.
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ، وَكَانَ رِدْئًا لِلْإِسْلَامِ، انْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ، وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ»، قَالَ: قُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ، الْمَرْمِيُّ أَمِ الرَّامِي؟ قَالَ: «بَلِ الرَّامِي» “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201)
Sebuah kenyataan yang membuat kitab tersebut sebagai kitab Pedoman/Pegangan Doktrin Takfîr paling berbahaya dan sekaligus sebagai saksi nyata bahwa ajaran Wahhabiyah ditegakkan di atas pondasi Pengkafiran yang sulit dielakkan dan di ikuti oleh para pengikutnya sekarang ini....!!!
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar