Rabu, 19 Juni 2019

Penentangan AlHaramain Terhadap Muhqmmad Bin Abdul Wahab

Biografi Muhammad Bin Abdul Wahhāb (Pendiri Wahabi)
Darullughah Waddakwah (06)

👉Penentangan Al-Haramain Terhadap Muhammad bin Abdul Wahhab

Ketika mana Muhammad Abdul Wahab bersama pengikutnya mengkafirkan kaum muslimin, dia telah mengutuskan sekumpulan pengikutnya untuk merusak aqidah Ulama’ al-Haramain serta memasukkan beberapa syubhat dan muslihat. Kemudian Ulama’ al-Haramain (diantara mereka ialah as-Shaikh Ahmad al-Ba Alawi, as-Shaikh Umar Abdul Rasul, as-Shaikh Aqail bin Yahya al-’Alawi, as-Shaikh Abdul Malik dan as-Shaikh Hussin al-Maghribi) bangkit lantas menolak dengan memberikan beberapa keterangan dan hujjah sehingga melemahkan mereka. Akhirnya Ulama’ al-Harmain menegaskan bahwa golongan Wahabi ini adalah jahil dan sesat, setelah meneliti bahwa aqidah yang dibawanya adalah mengkafirkan umat Islam.

Ulama’ Haramian pun menulis sepucuk surat lalu diajukan perkara tersebut kepada Qadhi as-Syar’i Mekah, yang akhirnya menjatuhkan hukuman kepada mereka yang mulhid ini ke penjara, sayangnya ada segelintir dari mereka telah berhasil meloloskan diri ke ad-Dar’iyah (sekarang ibu kota Wahabi yang pertama di Riyad) dengan perasan sombong dan angkuh.

Peristiwa tersebut terjadi di bawah pemerintahan as-Syarif Masud bin Said bin Saad bin Zaid yang wafat pada 1153H/1732M. Muhammad bin Abdul Wahab pun meninggal pada tahun 1206H/1792M ketika berumur 90 tahun. Seterusnya gerakan ini diteruskan oleh Sulaiman bin Abdullah bin Abdul Wahab.

Di bawah Sulaiman bin Abdullah bin Abdul Wahhab, ajaran Wahabi terus disebarluaskan. Bahkan sejak 1205H-1217H, pengikut Wahabi berkali-kali mencoba menguasai Semenanjung Arabia tetapi selalu gagal. Barulah pada tahun 1217H/ 1802M Wahabi berhasil menguasai Thaif dan mengepungnya pada bulan Dzulqa’idah 1217H, lalu menawan dan membunuh laki-laki dan wanita termasuk anak-anak, sehingga tiada seorang pun yang terlepas dari kekejaman Wahabi. Setelah itu mereka merampas dan merusak segala harta benda dan melakukan perusakan yang tidak terkira dan seterusnya menuju kota Mekah.

Pada akhirnya, Wahabi berhasil memasuki Mekah tahun 1218 Hijriah dan menghancurkan semua bangunan dan kubah suci, termasuk kubah yang menaungi sumur Zamzam.

Amir Mekah as-Syarif Galib saat itu tidak mampu menghalau pengrusakan yang dilakukan pengikut Wahabi yang pada waktu itu telah tiba di Jeddah. Penduduk Mekah pun ketakukan kalau-kalau apa yang menimpa penduduk Thaif akan terjadi pada mereka. Namun demikian, penduduk Mekah tidak dapat berbuat banyak untuk menghadapi mereka.

Kelompok Wahabi kemudian melantik seorang Amir as-Syarif Abdul Mu’ain yakni saudara as-Syarif Ghalib. Pada tahun 1220H Wahabi mengepung penduduk Mekah dan memutuskan segala perbekalan makanan sehingga menyebabkan penduduk Mekah kelaparan yang mengakibatkan mereka terpaksa memakan daging anjing. Melihatkan keadaan ini, Amir Mekah terpaksa mengadakan perjanjian dan perdamaian untuk menyelamatkan penduduk Mekah. Setelah masa perdamaian berakhir pada akhir bulan Dzulqa’idah tahun 1220H, Wahabi berusaha memasuki kota Mekah dan Madinah kembali.

Awal tahun 1221H Wahabi berhasil memasuki kota Madinah. Mereka kelompok Wahabi melakukan serangan terhadap kaum muslimin, merampas semua harta benda termasuk lampu dan bekas air daripada emas dan perak, permata, zamrud yang tidak ternilai harganya, lalu melakukan beberapa perbuatan keji dan buruk, sehingga menyebabkan banyak dari kalangan ulama di sana melarikan diri, diantaranya asy-Syaikh Ismail al-Barzanji, asy-Syaikh Dandrawi, dan lain sebagainya. Saat itu, ribuan Muslim melarikan diri dari Mekah dan Madinah untuk menghindari kejaran Kaum Wahabi yang bekerja sama dengan dinasti Saud.

Al-Baqi yang ada di Madinah pun jadi sasaran empuk, Jannat al-Baqi diratakan dengan tanah tanpa menyisakan apapun, termasuk nisan atau pusara. Kubah di pemakaman Baqi seperti kubah ahli bait Nabi, istri-istri, dan anak-anak Nabi tidak luput dari serangan Wahabi. Kubah-kubah tersebut dihancurleburkan. Bahkan kelompok Wahabi mencoba menghancurkan kubah pusara baginda Rasulullah SAW, namun entah dengan alasan apa usaha mereka tersebut itu dibatalkan. Sesungguhnya Maha Suci Allah yang telah memalingkan mereka daripada perbuatan keji dan melampau batas itu. Kota Madinah akhirnya di tinggalkan dalam keadaan sepi selama beberapa hari tanpa adzan, iqamah dan sholat. (Lihat Nuzhatul an-Nazirin fi Tarikh Masjid al-aw’walin wal akhirin oleh Jaafar bin Syaid Ismail al-Madani al-Barzanji).

Melihat tingkah polah Wahabi yang menghancurkan Mekah dan Madinah dan menindas kaum muslimin, membuat Kekhalifahan Turki Utsmani saat itu geram dan segera melakukan tindakan tegas. Tak ayal, muslim seluruh dunia pun mengutuk tindakan keji Wahabi dan mendesak khalifah Turki Utsmani agar menyelamatkan Mekah dan Madinah dari kerusakan yang dilancarkan penganut ajaran Muhammad bin Abdul Wahab.

(Lihat Foto-foto dibawah)
#صلواعلى_النبي_محمد

❤اللهم صل و سلم على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد❤
❤اللهم صل وسلم وبارك عليه 🌹
MANAQIB KAUM SHOLIHIN & AMALIAHNYA
https://www.facebook.com/groups/1348537445262609/
"MENAPAKI TITIAN ULAMA ASWAJA, SELAMAT SAMPAI SURGA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar