Minggu, 16 Juni 2019

Wahabi

Untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul mengemuka, saya mengutip pendapat Al Habib DR. Muhammad Rizieq bin Husein Syihab, Lc. MA, yang membagi kelompok WAHABI dengan semua sektenya menjadi TIGA GOLONGAN.

🚫

Pertama, WAHABI TAKFIRI yaitu Wahabi yang mengkafirkan semua muslim yang tidak sepaham dengan mereka, juga menghalalkan darah sesama muslim, lalu bersikap MUJASSIM yaitu mensifatkan Allah SWT dengan sifat-sifat makhluq, dan sebagainya dari berbagai keyakinan yang sudah menyimpang dari USHULUDDIN yang disepakati semua MADZHAB ISLAM. Wahabi golongan ini KAFIR dan wajib diperangi.

🚫

Kedua, WAHABI KHAWARIJ yaitu yang tidak berkeyakinan seperti Takfiri, tapi melakukan penghinaan/penistaan/pelecehan secara terbuka baik lisan mau pun tulisan terhadap para Ahlul Bait Nabi SAW seperti Sayyiduna Ali bin Abi Thalib  RA, Sayyidatuna Fathimah Az Zahra binti Rasulillah RA, Al-Hasan RA dan Al-Husein RA mau pun ‘Itrah/Dzuriyahnya. Wahabi golongan ini SESAT sehingga mesti dilawan dan diluruskan.

🚫

Ketiga, WAHABI MU’TADIL yaitu mereka yang tidak berkeyakinan Takfiri dan tidak bersikap Khawarij, maka mereka termasuk MADZHAB ISLAM yang wajib dihormati dan dihargai serta disikapi dengan DA’WAH dan DIALOG dalam suasana persaudaraan Islam.

⛔🚫⛔🚫⛔🚫⛔🚫⛔🚫

Adapun ciri-ciri dari kelompok Wahabi Takfiri sebagaimana yang tersebut di atas antara lain (sebagian) adalah sebagai berikut:

1) Menyerupakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan makhlukNya dan mensifatkanNya dengan anggota tubuh manusia. (Lihat: Kitab Tanbihat Fi Rad ‘Ala Man Tawwala al-Sifaat, Karangan Ibn Baz, terbitan Riasah ‘Ammah Lilifta’, Riyad, hlm 19).

2) Mengkafirkan umat Islam pengikut aqidah al-Asy’ariyyah dan al-Maturidiyyah serta menghalalkan darah mereka. (Lihat: Kitab Min Masyahir al-Mujaddidin Fi Islam, terbitan Riasah ‘Ammah Lilifta’, Riyadh, hlm 32. Kitab Fathul Majid karangan Abdul Rahman, terbitan Maktabah Darul Salam Riyadh, hlm 353. Kitab Manhaj Asya’irah fil Aqidah, karangan Dr Safar al-Hawali, hlm 5, 16 dan 29. Kitab Lal-Maturidiyyah Wamauqifuhum Minal Asma’ Wa Sifaat, karangan Syamsul Salafi al-Afghani, 10,11 dan 44. Kitab al-Tauhid, terbitan tahun 1423 H, hlm 66-67, dimana ulama Wahabi Soleh Fauzan al Wahhabi berkata: فهؤلاء المشركون هم سلف الجهمية والمعتزلة والأشاعرة “Maka golongan musyrik tersebut adalah salaf firqah al-Jahmiyyah, al-Muktazilah dan al-Asya’irah (Asy’ariyyah)”.

3) Mengkafirkan umat Islam yang bertawassul dengan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dan menghalalkan darah serta harta mereka. (Lihat: Kitab al-Tauhid karangan Shaleh Fauzan, hlm 70).

4) Mensifati Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan duduk bersemayam, menetap, bergerak, dan berpindah-pindah. (Lihat: Kitab Fathul Majid, karangan Abdul Rahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab, cetakan Darul Salam, Riyadh, hlm 356. Kitab Fatawa Aqidah, karangan Ibn al-Utsaimin, hlm 742).

5) Mengkafirkan orang yang mengikut mazhab-mazhab yang muktabar (seperti madzhab Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Hanbali), menghalalkan darah mereka serta menganggap taqlid kepada imam-imam mazhab itu adalah syirik. (Lihat: Kitab al-Din al-Khalish, karangan al-Qanuji, jilid 1 hlm 140 dikatakan: تقليد المذاهب من الشرك “Mengikut mazhab-mazhab yang muktabar adalah syirik”. Dengan ini, mereka telah mengkafirkan mayoritas umat Islam di seluruh dunia pada hari ini dan umat Islam sebelumya yang beramal dan bertaklid kepada mazhab-mazhab yang empat).

6) Melarang atau mengharamkan perjalanan dengan tujuan untuk menziarahi maqam Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam.  (Lihat: Kitab Tahqiq Wal Idhoh Likathir Min Masail al-Haj Wa al-‘Umrah, hlm 88, 89, 90,dan 98).

7) Mengharamkan majelis yang merayakan Maulid Nabi, ataupun mengagungkan nya, ataupun membaca Risalah Maulid Nabi Muhammad SAW, dan mengkafirkan pelakunya. (Llihat: Kitab al-Tauhid, karangan Shaleh bin Fauzan, Riyadh, hlm 166 dan 120. Kitab Tahzir Min al-Bid’ah, karangan Ibn Baz, hlm 3, 4, 5 dan 5).

8) Mengharamkan bacaan al-Quran yang pahalanya dihadiahkan kepada orang yang telah meninggal dunia. (Lihat: Kitab Taujihaat Islamiyyah, karangan Muhammad Zainu, Riyadh. Hlm 137).

9) Mengharamkan amalan bertabarruk dengan Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam dan menuduh orang yang melakukannya dengan syirik serta menghalalkan darah mereka. (Lihat: Kitab Islamiyyah La Wahhabiyyah, karangan Nashir bin ‘Abdul Kareem Al-‘Aqal, hlm 87. Kitab Tahzir al-Sajid Min Ittikhaz al-Qubur Masajid, hlm 68-69).

10) Meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala duduk atau bersemayam di atas ‘Arasy (langit). (Lihat: Kitab Majalah Haji, Edisi 9 jilid 11, 1415 Hijriyyah, Makkah 73-74).

11) Mengingkari kenabian Adam ‘Alaihis Salam. (Lihat: Kitab al-Iman bil Anbiya’ Jumlatan, karangan Abdullah bin Zaid, cerakan Maktabah Islami, Beirut. Kitab Syarah Thalathah al-Ushul, karangan Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin, Dar al-Thurauyya Linnasyr, hlm 149).

12) Mengkafirkan para Sufi dan menganggap pembunuhan terhadap golongan Sufi adalah suatu perkara yang wajib. (Lihat: Kitab Majmu’ al-Mufid Min ‘Aqidah al-Tauhid, Maktabah Darul Fikr, Riyadh, hlm 102).

13) Menafsirkan kata "istiwa’" yang warid di dalam al-Quran dengan makna duduk bersemayam (الجلوس). (Lihat: Kitab Nazarot Wa Ta’aqubat ‘Ala Ma Fi Kitab Al-Salafiyyah, karangan Shaleh bin Fauzan, Cetakan Darul Watan Riyadh, hlm 40).

14) Mensifatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan  anggota badan (memiliki anggota badan). (Lihat: Kitab Tanbihaat Fi Rod ‘Ala Man Taawwala al-Sifat, karangan Bin Baz, hlm 19).

15) Mengharamkan ucapan Shodaqollohul ‘Adzim (صدق الله العظيم) setelah selesai membaca al-Quran. (Lihat: Kitab Majalah Buhuth Islamiyyah, terbitan Riyasah Buhuth Al-‘Alamiyyah wa al- Ifta’, Edisi 45 tahun 1416 H, Riyadh, hlm 94. Kitab Taujihaat al-Islamiyyah, karangan Muhammad Zainu, hlm 81. Kitab al-Bahthu wa al-Istiqra’ Fi Bida’ al Qurra’, karangan Dr Muhammad Musa Nasr).

🚫

Wallahu a'lamu bis sowaab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar