Minggu, 05 November 2017

Suara Dari Syurga

SUARA AHLUL JANNAH

Suatu ketika, Al Quthb Al Habib Abdul Qodir bin Ahmad Assegaf berkunjung ke kota Solo, dan berkunjung ke rumah salah seorang habaib di sana. Berkumpul pula beberapa habaib sepuh disitu. Setelah dijamu dan dilantunkan beberapa bait syair gosidah. Tiba-tiba beliau Al Habib Abdul Qodir berkata kepada hadirin, “Maukah kalian mendengar suara ahlul jannah (penghuni surga)?”

“Tentu saja kami mau, ya Habib,” jawab hadirin.
“Tunggu sebentar lagi orangnya akan datang.”
Beberapa saat kemudian, datanglah seseorang yg sangat sederhana sekali penampilannya dan sangat tawadhu’. Beliau adalah Sayyid Umar bin Abdullah bin Husin Alaydrus. Segera beliau menyalami Al Habib Abdul Qodir.

“Ya Umar, insyid! (Wahai Umar, bacalah qosidah!)”
Tiba-tiba saja beliau menyuruh Sayyid Umar untuk melantunkan gosidah. Padahal beliau bukanlah seorang munsyid. Sayyid Umar pun menolaknya, tetapi Al Habib Abdul Qodir terus menerus memaksanya. Akhirnya, dibacalah bait-bait gosidah tersebut oleh Sayyid Umar. Dengan suaranya yang tidak merdu beliaupun membaca (karena memang beliau bukan munsyid) syair Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi yg awalnya :
رب إني يا ذا الصفات العلية # قائم بالفنا أريد عطية

Subhanallah, seluruh hadirin menangis terbawa oleh apa yg dilantunkan beliau meski suara beliau bukan suara yang merdu. Seusai membaca, Al Habib Abdul Qodir berkata, “Inilah suara Ahlul Jannah, mereka melantunkan bait-bait syair bukan sekedar di lisan, akan tetapi dari hati mereka.”

As-Sayyid Abbas bin Alwi Al Maliky rahimahullah, (adik dari As-Sayyid Muhammad Al Maliky) yang dijuluki sebagai Bulbul Makkah (Burung yang berkicau merdu dari Mekah) karena keindahan suara beliau, pernah ditanya, “Apakah resep agar suara terdengar indah saat melantunkan Qosidah?”

Beliau menjawab, “Bacalah dengan sungguh-sungguh dari hatimu, pahami makna yang kau baca, niscaya apa yang kau lantunkan akan masuk ke hati para pendengar.”
“ما خرج من القلب، وصل إلى القلب،
و ما خرج من اللسان، كان حظه الآذان"
"Apa yang keluar dari hati, akan sampai pula ke hati,,dan apa yang keluar hanya dari lisan, maka hanya akan sampai ke telinga saja.”

Radhiallahu ‘anhum ajma’in.

(Dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar