Sabtu, 30 Desember 2017

Thoriqoh Alawiyah

PENJELASAN THORIQOH BA’ ALAWI (Sa’adah Bani Alawiyyin) 

Zawiyaturrasul SAW - Alhabib Alwi bin Abdurrahman Alhabsyi·16 Desember 2017

PENJELASAN THORIQOH BA’ ALAWI
Oleh Hb Alwi bin Abdurrahman Alhabsyi
Senin, 2 Februari 2015

Pengertian
Thoriqoh Ba’alawi adalah suatu ajaran yang sifatnya mengikat hati pengikutnya agar senantiasa bertaqwa kepada Allah ta’ala yang dilandasi dengan 5 hal : ilmu, amal, khouf, waro, ikhlas
Pokok Pokok Thoriqoh Ba’alawi
1. Ilmu
2. Amal
3. Khouf
4. Waro
5. Ikhlas

Yang berlandaskan dari Alquran dan Hadits dan menetapkan Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah yang mana mengikuti ajaran Ahli Sunnah al Jamaah yang bersumber dari Rasulullah SAW, Sahabat, Tabiin, Tabiit Tabiin dengan sbaik baiknya dengan disempurnakan melaksanakan beragam kewajiban yang telah diwajibkan agama islam dan mengikuti ajaran & anjuran yang dibawa Rasulullah SAW dari ucapan yang baik. Perilaku yang baik dalam keseharian yang baik yang dipenuhi dengan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dan meninggalkan segala hal hal yang tercela baik ucapan, perbuatan, dan tingkah laku keseharian yang menjurus murkanya Allah SWT. Oleh karenanya sangat dianjurkan oleh orang orang yang menempuh thoriqoh ini mencari ilmu agama sedalam-dalamnya dan menjauhi hawa nafsu sejauh-jauhnya dan mengikuti ajaran serta anjuran dengan sebaik-baiknya serta waspada & menghindar dari perbedaan perbedaan yang memecah belah dengan sebaik-baiknya . demikianlah thiriqoh (Sa’adatina Al Ba’alawi / panutan panutan bani alawi) yang telah berjalan tingkatan demi tingkatan yang diambil oleh ayah melalui ayahnya kakek dari kakeknya dan bersambung kepada Rasulullah Saw

Pokok atau inti dari ajaran ini adalah bersungguh-sungguhnya seorang penggiat thoriqoh ini didalam beribadah kepada allah SWT dan selalu ridho & rela atas segala pemberiannya dan semata-mata mengikuti apa yang dinashkan dalam Alquran dan Hadits.

Secara lahiriyah thoriqoh Ba’alawi adalah ilmu agama & penerapannya dan secara batiniyah adalah memperbaiki dan mengokohkan tingkat kedudukan hamba dihadapan Allah SWT & nabinya
Dan orang yang berhasil mengikuti thoriqoh ini adalah orang orang yang dengan kriteria tersebut dibawah ini :
1. Melaksanakan kewajiban kewajiban yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasulnya
2. Meninggalkan segala bentuk perbuatan haram yang telah dilarang oleh Allah SWT dan rasulnya.
3. Mendekatkan diri kepada Allah dengan menghidupkan sunnah sunnah nabinya
4. Menghindari diri dari hal hal yang makruh, hawa nafsu, & hal hal yang tidak perlu
5. Menghiasi diri & sifat dengan akhlak akhlak yang baik
6. Membersihkan jiwa & nafsu dari segala perbuatan & sifat sifat yang tercela
7. Pintar mengatur waktu dengan amal amal yang sholeh serta disempurnakan dengan mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW
8. Santun & kasih sayang kepada semua hamba hamba Allah
9. Pengorbanan maksimal didalam mengajarkan mereka ilmu agama & meluruskan mereka kepada jalan yang penuh dengan keselamatan.

Maka dengan inilah seseorang pengikut thoriqoh ini akan sampai dengan kedudukan yang dekat dengan Allah SWT & rasulnya.
Adapun thoriqoh Sa’adah ba’alawi bersumber dari Alawiyyin (habaib) yang bertempat tinggal di hadramaut yaman, yang bersambung silsilah keturunan mereka dari sayyidina husein RA bin Sayyidina Ali bin Abi Tholib yang sangat kuat & kokoh tali rantai keturunan thoriqoh ini dari anak cucu sayyidina husein, lalu sayyidina ali zainal Abidin, Muhammad Bagir, Jaffar Asshodiq dan terus kebawah.
Landasan :
1. Kitab syarah Habib Abdurrahman bilfaqih allamatuddunnya dalam kitab iqqdul ya waqit
2. Kitab syarah habib idrus bin umar alhabsyi jilid 1 hal 33
3. Habib ahmad bin zein alhabsyi dalam kitab iqul ya waqit jilid 1 hal 31-32
4. Habib thohir bin husin bin tohir dalam kitab mas’alul qorib bagian akhir
5. Habib Abdullah bin umar bin yahya dlm kitab iqdul ya waqit jilid 1 hal 129

Pertanyaan seputar Sa’adah Al Ba’alawi
Oleh Habib Alwi bin Abdurrahman Alhabsyi.
1. Apakah arti thoriqoh Ba’alawi?
Jawaban :
Thoriqoh Alawiyah hakekatnya adalah berpegang teguh dengan Alquran, mengikuti Sunnah Nabi & meneladani para Salaf. Pondasinya adalah lima: Ilmu, amal, khouf, wara' & ikhlas. Semua ajaran thoriqoh ini mengikuti Nash Nash Yg ada dengan pemahaman Yg khusus.

2. Siapa tokoh pendiri Thoriqoh Alawiyin?
Jawaban :
Imam Muhammad bin Ali Ba'alawi, bergelar Al-Faqih Al-Muqaddam .

3. Siapa syaikh-syaikh utama setelah pendiri dalam thoriqoh alawiyah?
Jawaban :
Syuyukh thoriqoh:
o Imam Abdullah bin Alawy Alhaddad
فسالكو الطريقة بعده مستصبحون بنوره الوقاد
هو قدوة المقتدين وكعبة القاصدين ومفخر للوادي
أني بعبدالله صحت وصلتي وشيوخه بسلاسل الاسناد
o Habib Abdullah bin Husein bin Thohir
o Habib Idrus bin Umar Alhabsyi
4. Bagaimana perkembangan thoriqoh alawiyah di dunia?
Jawaban :
Timur tengah termasuk wilayah Hejaz, Yaman, Oman, Iraq, Mesir, Afrika Kenya Tanzania Juzur Qumr dll, Asia.
Saat ini mulai banyak berkembang di Eropa Amerika Australia

5. Bagaimana perkembangan thoriqoh alawiyah di Indonesia?
Jawaban :
Thoriqoh ini berkembang utamanya dengan Akhlak, Istiqomah, Ilmu, Da'wah bil hikmah Wal mauidhoh Hasanah, ikhlas, memberi manfaat bagi manusia. Dll.

6. Amalan-amalan apa yang wajib dilakukan seorang murid (pengikut) dalam menjalankan thoriqoh alawiyah (seperti dzikir harian dan apakah dzikir khusus dalam thoriqoh alawiyah)?
Jawaban :
Amalan mereka semua Yg diSunnahkan Nabi, banyak baca Alquran serta Dzikr Yg diSunnahkan Nabi seperti dikumpulkan oleh ulama Salaf dalam Wirid Latif Ratib dll. Dalam makna:
هاهي اعمال خلت عن شوائب وعلم واخلاق وكثرة أوراد

7. Apakah ada tingkatan tingkatan maqomat dalam thoriqoh alawiyah
Jawaban :
Sebagaimana thoriqoh lainnya, thoriqoh ba’alawi pun mengenal maqomat/derajat bagi seseorang yang sukses mempelajari dan mengamalkan thoriqoh ini.
Adapun untuk mencapai tingkatan tersebut diperlukan memenuhi kriteria dibawah ini :
a) Melaksanakan kewajiban kewajiban yang telah ditentukan oleh Allah SWT dan Rasulnya
b) Meninggalkan segala bentuk perbuatan haram yang telah dilarang oleh Allah SWT dan rasulnya.
c) Mendekatkan diri kepada Allah dengan menghidupkan sunnah sunnah nabinya
d) Menghindari diri dari hal hal yang makruh, hawa nafsu, & hal hal yang tidak perlu
e) Menghiasi diri & sifat dengan akhlak akhlak yang baik
f) Membersihkan jiwa & nafsu dari segala perbuatan & sifat sifat yang tercela
g) Pintar mengatur waktu dengan amal amal yang sholeh serta disempurnakan dengan mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW
h) Santun & kasih sayang kepada semua hamba hamba Allah
i) Pengorbanan maksimal didalam mengajarkan mereka ilmu agama & meluruskan mereka kepada jalan yang penuh dengan keselamatan.

8. Apakah dalam thoriqoh alawiyah seorang murid (pengikut baru) wajib dibai’at (janji setia) kepada mursyid (guru spiritualnya)?
Jawaban :
Secara lahiriyah tidak perlu, secara batiniyah perlu ada ikatan untuk menimba ilmu dengan ahlul beit (anak dan cucu bani alawiyyin) dengan harapan dapat mengantarkan ke 5 pokok thoriqoh ba’alawi

9. Kriteria apa yang harus dimiliki seseorang agar menjadi seorang mursyid (guru spiritual)?
Jawaban :
Baik seseorang yang mengamalkan atau menyampaikan harus bersumber langsung dari ahlul beit atau seseorang yang memiliki sanad keilmuan yang bersumber dari anak dan cucu bani alawi (ahlul beit)

10. Apakah ada kontak batin seorang mursyid (guru spiritual) dengan muridnya?
Jawaban :
Ada tali ikatan, itu muncul dari keilmuan yang disampaikan dari mursyid tersebut yang disempurnakan dengan ijazah dan tali rantai keilmuan yang diberikannya. Yang mana sanad ilmu dan ijazah tersebut didapat dari ayahnya dan gurunya yang bersambung sampai ke baginda Rasulullah SAW sehingga dengan sanad (silsilah zahabiyah / tali rantai sanad keilmuan dari sumber sumber yang jelas) yang kokoh dan kuat tersebut yang disertai dengan ijazah, dzikir dan wiridan akan membuat tali ikatan antara murid dan mursyid tersebut.

Jakarta 27 Februari 2015
Tertanda
Habib Alwi bin Abdurrahman Alhabsy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar