Selasa, 03 Juli 2018

Anggapan Orqng Tua Nabi di Neraka

☘ *"Korban Taqlid Buta Kepada Doktrin Yang Berujung  Mendapat Laknat"* 🌹

Bagi mereka yang mengkafirkan dan memvonis neraka kepada Kedua Orang Tua Hadrotur Rosul Nabiyunna Muhammad ﷺ...

*INSYAF DAN BERTOBATLAH KALIAN SEBELUM MENDAPAT LAKNAT.!!!*

_"Naudzubillahiindzalik.!"_

Telah berkata sebagian ulama: *“Telah ditanya Qodhi Abu Bakar bin ‘Arobi, salah seorang ulama madzhab Maliki mengenai seorang laki-laki yang berkata bahwa Bapak Nabi ﷺ berada di dalam neraka. Maka, beliau menjawab bahwa orang itu dilaknat Allah*. Firman Allah ta’ala:

{إِنَّ ٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلأخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُّهِينًا}
Artinya:
*“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah akan melaknat mereka di dunia dan akherat dan menyiapkan bagi mereka itu adzab yang menghinakan”.*
(QS. Al-Ahzab: 57).

Nabi ﷺ bersabda,
*“Aku berdoa memohon kepada Tuhanku, agar tidak ada satu pun keluargaku yang masuk neraka, maka doaku dikabulkan.”*
(Hadits riwayat Abu Sa`id Abdul Malik bin Abi Utsman, disebutkan dalam kitab Dzakhairul `Uqba, karya Al-Hafizh Muhibbuddin Ath-Thabari).

Dan *tidak ada perbuatan yang lebih menyakitkan dibandingkan dengan perkataan bahwa bapak Nabi ﷺ berada di dalam neraka*.

Betapa tidak ! Sedangkan Ibnu Munzir dan yang lainnya telah meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa beliau berkata:

*“Engkau anak dari kayu bakar api neraka’, maka berdirilah Rasulullah ﷺ dalam keadaan marah*, kemudian beliau berkata:

ما بال أقوام يؤذونني فى قرابتي و من أذاني فقد أذى الله

Artinya:
*“Bagaimanapun itu keadaan kaum yang menyakiti aku dalam kerabatku. Dan, barangsiapa menyakiti aku, maka sesungguhnya dia telah menyakiti Allah”.*

Dalam ayat Al-Qur'an :

الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ * وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ

*“Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang), dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud “*.
(Q.S. As-Syu’ara’ : 218-219)

Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan تَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِين *(perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud)* adalah *perpindahan cahaya Nabi ﷺ dari sulbi seorang ahli sujud (muslim) ke ahli sujud lainnya, sampai dilahirkan sebagai seorang nabi*.

Imam Alusi dalam tafsir Ruhul Ma`ani ketika berbicara mengenai ayat tersebut berkata :

واستدل بالآية على إيمان أبويه صلى الله تعالى عليه وسلم كما ذهب اليه كثير من أجلة أهل السنة وأنا أخشى الكفر على من يقول فيهما رضي الله تعالى عنهما

*“Aku menjadikan ayat ini sebagai dalil atas keimanan kedua orang tua Nabi ﷺ sebagaimana yang dinyatakan oleh banyak daripada tokoh-tokoh Ahlussunnah. Dan aku khawatir kufurnya orang yang mengatakan kekafiran keduanya, semoga Allah meridhai kedua orang tua Nabi ﷺ…”*
(Ruh Al-Ma’ani : 19/138)

Telah berkata Syaikh al-Baajuriy: *Adapun yang benar, semoga Allah memperkenankan kami atasnya, sesungguhnya kedua ibu bapak Nabi ﷺ adalah orang selamat menurut pendapat yang mengatakan* [qil]:

*"Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menghidupkan kedua ibu bapak Nabi ﷺ hingga keduanya beriman kepada baginda, kemudian Allah mewafatkan keduanya kembali – berdasarkan hadits yang telah datang mengenai hal itu, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Urwah daripada ‘Aisyah bahwa sesungguhnya Rasulullah ﷺ memohon kepada Tuhannya untuk menghidupkan [kembali] kedua ibu bapak baginda, lalu Allah menghidupkan keduanya lalu mereka berdua beriman kepada baginda, kemudian Allah mewafatkan keduanya.*

Syaikh as-Suhailiy berkata:
*"Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu untuk mengkhususkan Nabi-Nya dengan apa yang Dia kehendaki dari anugerahnya dan memberikan nikmat padanya dengan apa yang Dia kehendaki dari kemuliaan-Nya* –
[Nur adz-Dzolam Syarh Mandzumah ‘Aqidah al-Awwam; cetakan Dar al-Hawi; halaman 114 – 115]

Nabi ﷺ telah membanggakan nasab kedua orangtuanya sebagai nasab yang terbaik. Demikian juga ucapan Nabi ﷺ kepada Sa‘ad bin Abi Waqqash pada Perang Uhud ketika beliau melihat seorang kafir membakar seorang muslim, Rasulullah ﷺ bersabda kepada Sa‘ad, *“Panahlah dia, jaminan keselamatanmu adalah ayah dan ibuku!”*

Maka Sa‘ad berkata dengan gembira, *“Rasulullah ﷺ mengumpulkan aku dengan nama ayah dan ibunya!”*
(HR Al-Bukhari, bab Manaqib Zubair bin Awam, bab Manaqib Sa‘ad bin Abi Waqqash).

------------------
QS. Al-Fath [48] : 8
إِنَّآ أَرْسَلْنَٰكَ شَٰهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

"Sesungguhnya Kami mengutus kamu [Nabi ﷺ] sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan".

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نُوْرِ اْلاَنْوَارِ وَسِرِّ اْلاَسْرَارِ وَتِرْيَاقِ اْلاَغْيَارِ وَمِفتَاحِ بَابِ الْيَسَارِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدِ نِالْمُخْتَارِ وَالِهِ اْلاَطْهَرِ وَاَصْحَابِهِ اْلاَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَاِفضَالِهِ

❤ *اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد...* 💚

Wallohu'alam Bisshowab..
Semoga bermanfaat.
🤗😇🙏🏻

Tidak ada komentar:

Posting Komentar