Rabu, 18 Juli 2018

📛JANGAN MERASA MENJADI MUJTAHID

Ada orang berkata begini :

islam yg artinya selamat. makna dari agama yg benar disi allah adalah islam dengan isi yg mengikuti petunjuk allah yaitu ayat2 allah.

saya mengajak kepada semua yg mengaku beragama yg diterima di sisi allah kembalilah kepada kemurnian ayat, janganlah kita dipecah belah oleh kitab2 tandingan selain ayat-ayat allah.
--------------------------------------------
Tanggapan:
"alquran al hadis memang ma'sum tapi pemahaman orang dari keduanya itu tidak ma'sum"

Kalau Kebenaran hanya ada pada slogan "kembali pada kemurnian ayat, maka Khawarij benar dalam slogan mereka yaitu tidak ada hukum kecuali hukum allah. Tapi, buat apa slogan kalau pelaksanaannya tersesat dari perkataan.

Adakah manusia yang bisa merujuk langsung pada Al-qur'an dan As-Sunnah..?apa maksud kemurnian ayat dan sunnah..?

Sedangkan Al-Qur'an dan As-Sunnah diturunkan kepada Rasulullah s.a.w Lalu Rasulullah s.a.w. menyampaikan kepada para sahabat r.a .

golongan awam dari kalangan para sahabat r.a. merujuk kepada para ulama' dari kalangan para sahabat r.a.
setelah kewafatan Rasulullah s.a.w..

Begitu juga generasi seterusnya dengan mengambil femahaman tersebut daripada para ulama'.

Begitu juga mengambil disiplin ilmu untuk berinteraksi dengan AL-Qur'an dan As-Sunnah daripada para ulama'.

maka merujuk Al-Qur'an dan As-Sunnah secara langsung, tapi tanpa pemahaman yang sahih akan berdampak menyalahkan ijtihad2 ulama' lain.

setelah itu, mulai merasa diri sudah beramal dengan sunnah sedangkan orang lain beramal dengan bid'ah.

Dan akhirnya....
ukuran Sunnah dan Bid'ah merujuk kepada "pemahaman" individu dirinya sendiri sehingga dengan Pemahamannya secara peribadi itu mulai membid'ahkan ijtihad para ulama' lain"

Kita bisa lihat ulama wahabi.ijtihad sendiri sendiri,berfatwa sendiri sendiri menurut akalnya yg belum tentu cerdas secara mutlak.mrk tidak peduli pendapat ulama lain secara luas yang bahkan bisa lebih tinggi keilmuanya..

Celakanya lagi..pengikut ulama begini juga hanya membeo saja dan tdk punya pikiran untuk melihat sudut pandang ahli ulama yang bahkan di akui secara luas dan analisisnya jadi rujukan dunia bukan terpaku pada satu golongan.

Dengan modal rujukan ulama andalannya ini..lebih hancur lagi dia pun latah membuat kesimpulan sendiri,ijtihad sendiri padahal statusnya baru tergolong orang awam yang masih sangat jauh untuk di sejajarkan dgn ahli ulama

Lihatlah oleh anda,pengikut wahabi ini..masih muda..tidak pernah talaqi.tidak pernah instensip mengaji seperti di pondok pesantren yang setiap hari di jejali ilmu ilmu rumit,tetapi lagak laku mereka melebihi ustadz dan ulama kawakan.

masalah bidah misalnya..pengikut wahabi awam ini seperti ahlinya ijtihad bahkan berani membuat alibi,asumsi dan tafsiran sendiri..seolah olah pendapatnya telah di jadikan rujukan umat islam dunia.padahal di kampungnya saja orang tidak peduli dengan ijtihadnya.

Bersyukurlah kita ASWAJA,di didik dgn aturan,di didik amanah atas sanad ilmu yang diterima secara berantai dari ulama ke ulama sampai ke Rasulullah.krn sesungguhnya sanad justru untuk menjaga kemurnian ajaran ulama salaf terdahulu secara original,asli bukan ilmu hasil service ulama tanpa sanad yang fakwanya hanya berlaku pada golonganya saja.mentara diluar golonganya, fatwanya tdk laku diterima oleh mayoritas ulama dan umat islam.

lihat pengikut wahabi..selalu andalkan pendapat ijtihad pribadi ulamanya.Apa dia pikir ulamanya ini di akui kwalitasnya oleh ulama dunia sampai sampai kalo berdalil hujjah wahabi kelas awam ini pamer tunjukan pendapat ulamanya..dia pikir ulamanya juga ulama aswaja..

anda boleh buktikan itu pada semua pengikut wahabi..anda bakal di beri rujukan ulamanya.padahal sudah marfum ulamanya bukan ulama rujukan anda.wahabi ini kurang akal sehat.

Begitulah kalo Ijtihad sendiri tak punya sanad ilmu..hasilnya ngelantur.Imam safii mengatakan" orang tdk punya sanad ilmu gurunya syetan" krn dipastikan bakal ngawur,ngeles,muter muter,ibarat kapal tdk punya nahkoda kemana mau berlayar dan bingung sendiri akibat ngeminter ijtihad sendiri.

semoga menjadi renungan,pelajaran kita sesama aswaja..atas tindak tanduk tetangga sebelah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar