Kisah Habib Abdullah Bin Mukhsin Al-Atthas Keramat Empang Bogor
.
Habib Abdullah Bin Mukhsin Al-Atthas memiliki seekor kambing yang sehat dan gemuk, kambing itu beliau rawat sejak kecil. Ia memberi makan, menyayangi dan merawatnya dengan baik, hingga kambing itu menjadi besar, gemuk dan sehat. Pada suatu hari ada serombongan tamu dari Hadhramaut yang bersilaturrahmi kepadanya. kemudian Habib Abdullah Bin Mukhsin Al-Atthas memerintahkan salah seorang muridnya untuk menyembelih kambing kesayangannya tersebut guna dihidangkan pada para tamunya.
Sang murid pun segera melaksanakan perintah gurunya itu, beberapa saat kemudian, si murid tadii datang dengan wajah yang sedih kepada Habib Abdullah Bin Mukhsin Al-Atthas sambil berkata “Wahai Habib Abdullah saya tadi salah ketika menyembelih kambing tersebut. nadinya tidak sampai terputus, sehingga kambing itu sekarang menjadi bangkai dan tak bisa dimakan“ kemudian menangislah Habib Abdullah sekeras-kerasnya. Para tamu dan jama’ah yang ada di tempat tersebut menjadi bingung.
Hingga kemudian ada salah seorang tamu berkata : “Wahai Habib sudahlah, jangan kau pikirkan kambingmu itu, nanti aku akan menggantikannya dengan kambing yang lebih dari kambingmu tadi.”
Habib menjawab “Demi Allah aku menangis bukanlah harta kambing itu, namun aku berpikir, kambing mulai sejak kecil aku rawat, aku sayangi, aku beri makan dan sebagainya, hingga menjadi gemuk dan besar. namun di ujung kehidupannya, ketika ia akan dimanfaatkan, justru tidak bisa dimanfaatkan. ia hanya menjadi bangkai. Lalu bagaimana dengan kita ! sejak kecil kita belajar, beribadah, apakah kita tidak khawatir, bahwa nasib kita akan seperti kambing tersebut? mati dalam keadaan su’ul khotimah? naudzu billah. Aku menangis karena aku khawatir kehidupan kita seperti kambing tersebut. “ jawab Habib Abdullah Bin Mukhsin Al-Atthas. Seketika para murid dan tamu Habib Abdullah Bin Mukhsin Al-Atthas menangis pula setelah mendengar penjelasan dan renungan dari beliau tersebut..
Semoga kita husnul khotimah.
Kamis, 05 Juli 2018
Mati Suul Khotimah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar