Rabu, 11 Oktober 2017

Mengambil Berkat Pengetahuan Tentang Waliyullah

Walaupun kita tidak tahu bagaimana haqiqat sebenarnya ilmu kewalian, tetapi ulama, guru-guru kita sudah menjelaskan sebagiannya dipengajian atau didalam kitab-kitab yang ditulisnya, supaya kita bisa sedikit mengetahui tentang mereka para kekasih Allah (aulia) itu.

Wali terbagi 2 macam,yaitu:
1-Wali Masyhur.
Artinya mereka dikenal maupun diketahui oleh orang banyak.
2-Wali Mastur.
Artinya mereka tersembunyi, tidak dikenal orang banyak.

Wali ada 2 jenis, yaitu:
1-Wali Salik.
Artinya mereka menuju kewaliannya dengan belajar, beramal dengan istiqomah dibimbing oleh gurunya dari awal dengan bermacam ujian, cobaan dan susah payah hingga berhasil washil kepada Allah dan Rasul'Nya. Dan mereka ini bisa mengajar kepada orang lain, karena mereka pernah menjalaninya, sehingga bisa membawa orang lain ke maqom washil itu juga.
2-Wali Majdub.
Mereka adalah golongan wali yang langsung mendapat anugrah kewalian, jika ruhnya kuat maka mereka tetap normal, tetapi kebanyakannya ruhnya tidak kuat sehingga berubah halnya seperti bisa dikatakan layaknya orang gila. Kebanyakan dari mereka adalah anak keturunan dari wali juga, lalu dianugrahi kewalian karena doa yang diatasnya, tetapi karena mereka tidak menjalani jalan ilmu dan amal (salik) sehingga ruhnya tidak sanggup menahan anugrah kewalian itu. Mereka ini tidak bisa menjadi guru atau mengajar, tetapi kita tetap disuruh mengambil berkat mereka.
(Keterangan: Jadi bisa saja seorang wali yang berpangkat qutub atau pangkat lainnya tidak masyhur (mastur) atau bisa majdub)

Wali terbagi 4 pembagian:
1-Beliau tahu dirinya itu wali dan orang banyak pun tahu beliau wali.
2-Beliau tahu dirinya itu wali, tetapi orang lain tidak tahu bahwa beliau wali.
3-Beliau tidak tahu bahwa dirinya wali, tetapi orang banyak tahu bahwa beliau wali.
4-Beliau tidak tahu dirinya wali dan orang lain pun tidak tahu beliau wali.

Apabila beliau tahu dirinya wali, maka apabila orang tersalah atau memusuhi dengan beliau, beliau akan memaafkan dan mendoakan kebaikan.
Apabila orang lain (awam) tahu bahwa beliau adalah wali, maka orang lain tidak akan berani menyalahkan, mengi'thirod atau memusuhi beliau karena takut akan ketulahan/kualat.
Yang berbahaya itu apabila beliau tidak tahu bahwa dirinya wali sehingga bisa saja marah dan mendoakan orang yang menyalahkan dan memusuhi beliau dengan kecelakaan kebinasaan, niscaya ketulahan orang itu. Atau orang lain tidak tahu bahwa beliau wali, sehingga berani seenaknya menyalahkan, mengi'thirod dan memusuhi wali, maka rugilah dia dengan mendapat kecelakaan dan kebinasaan karena ketulahan/kualat telah berani memusuhi kekasih Allah (waliyullah).

Oleh karena itu berbaik sangkalah, jangan menyakiti, menghina, mengghibah, mengi'thirod orang lain apalagi ada tanda kesholihan pada dirinya, karena siapa tahu orang itu adalah waliyullah. Mungkin mereka ada disekitar kita atau bahkan dekat dengan kita, tetapi kita tidak mengetahuinya.

Adapun jumlah waliyullah diseluruh dunia jumlahnya 24 ribu orang, tidak lebih tidak kurang, jumlahnya sebagaimana jumlah sahabat Rasulullah SAW. Satu orang wafat langsung ada gantinya, karena kurang satu saja tidak ada niscaya terjadilah hari kiamat.
Sedangkan pangkat mereka juga bermacam-macam, ada yang berpangkat Qutub, Imamain, abdal, nujaba, ruqoba, autad dan lain-lain.

Sampai disini penjelasannya, Kita yang awam ini hanya bisa menerka-nerka, kembali kepada pedoman:
"Tidak mengenal wali melainkan orang itu wali juga"
Yang penting kita harus percaya adanya waliyullah.
Wallohu A'lam

Mudahan dengan yang sedikit ini menambah pengetahuan kita tentang waliyullah dan kita mendapat berkat serta syafaat mereka dunia akhirat. Aamiiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar